Rekening palsu

1.2K 201 14
                                    

• rekening palsu •

Pagi cerah yang lembab, setelah kemarin dibasahi oleh hujan, hari ini matahari memutuskan untuk muncul terang.

"Kepala ku sakit dari kemarin, setelah dari kantor dagyeom— euh, malu sekali aku tertidur disana." Beranjak dari tempat tidurnya, membuka jendela membiarkan angin sejuk menerjang pelan dirinya.

"Aku harus bersiap-siap, eugh— masih saja sakit, apalagi tenguk ku, rasanya aku tidur salah bantal," tangan (name) mengelus-elus tenguknya yang sakit.

(Name) mulai bersiap-siap, memakai parfum khasnya tak lupa menyisir rambutnya pelan agar terlihat rapih.

"Ibu suri, aku jalan dulu, bu." Pamitnya, hari ini (name) terbangun lebih cepat dari marida dan anak-anak panti lain, serin sendiri juga belum terbangun, tak harus mendengar rewelan nya.

Kakinya menuju sepeda merah yang ia parkir depan panti asuhan, menaikinya, bersenandung, walau kepalanya masih sakit dan pusing, dan tenguknya membuatnya susah menoleh kiri-kanan.

Disekolah myungmoon, (name) hari ini adalah murid yang tergolong masuk terlalu pagi, dengan pelan (name) menuju kelasnya, dan duduk di bangku kelas.

"Rasanya, dari kemarin-marin ini mau menghindar dari alur utamanya sudah tak bisa, aku sudah tak peduli lagi." gumam (name).

puk!

"(Name), kau lesu sekali, ada apa?" Itu yoojin, "eh— yoojin? Aku tak apa, lagi musim penyakit sepertinya," lesunya, tidak, ini bukan musim penyakit.

Obat-obatan yang di paksakan masuk kedalam tubuh (name) kemarin ini berkerja terlalu keras, membuat yang meminun menjadi lemah, untuk beberapa saat saja.

"Iya sepertinya, aku juga flu." yoojin bersin setelah itu, (name) tertawa, suara yoojin saat bersin imut dan lucu.

"(Name), kita semakin lama— jarang mengobrol, apa kau tidak rindu pada ku?" Tanya nya tiba-tiba, 'rindu? Tidak sih sebenarnya, nanti juga main lagi.' Batin (name) datar.

"Rindu? Rindu sekali! aku sibuk sekali yoojin, harus belajar sana-sini." (Name) berkata, "berpelukan?" Yoojin menatap malu.

"Ah— hei, malu tau, kita bukan anak SMP lagi." (Name) tertawa canggung, tapi yoojin serius. (Name) menghela nafas mengiyakan permintaan yoojin.

"(Name), aku dengar-dengar kau menang kan di cerdas cermat kemarin?" Tanya yoojin, (name) mengangguk melepaskan pelukannya. "Iya benar, tau dari mana?" Matanya menatap yoojin.

"Hm? Tau dari mana .. tentu tau, (name) selalu menang seperti itu sejak dulu." Yoojin tersenyum, tangannya merogoh kantung celana seragam myungmoon.

"Hadiah atas kerja keras mu." Yoojin mengulurkan tangan, memberi sebuah gantungan kunci teddy bear berwarna pink.

"Wih, lucu bangett! Astaga, imutnya— makasih yoojin."  Matanya berbinar, menandakan bahwa ia menyukainya, "aku jadikan gantungan di handphone ku saja kali ya?" Usul (name).

Yoojin terdiam lalu tersenyum, matanya menyipit, "tentu, itu akan lebih baik." (Name) mengangguk dan langsung mengaitkan gantungan kunci tersebut.

"Lucu banget, aku suka, beli dimana?" Tanya (name), "aku beli disuatu toko, mau lagi? Aku belikan saja." (Name) menggeleng.

"Engga usah, aku pingin belikan buat hadiah teman lama ku, boleh aku tau nama tokonya apa?" (Nameh tersenyum, bersemu malu.

obsession || LOOKISM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang