Teman baru

1.6K 240 8
                                    

• teman baru •

Menerjap-nerjap aku terbangun di kelas yang ribut dengan suara seruan dan tawaan, aku tertidur kurang lebih sepuluh menit dikelas sebelum bell berdering keras.

Anak-anak diluar berbondong-bondong berlarian masuk kekelas, sebagian dari kantin dan sebagian lain sehabis bermain di lapangan yang terlihat jelas dari keringat-keringat mereka yang bercucuran.

Sejak kemarin aku bepergian ke mall, aku mulai merasa bahwa hidup ku membosankan, bangun - sekolah - pulang - tidur - bangun - sekolah - pulang - tidur dan begitu terus, lingkaran hidup keramat.

Rasanya tidak ada hal baru di hidupku, walau aku memang tujuan awalnya untuk masuk kuliah dijurusan paling susah tetapi aku juga manusia kan?

beberapa menit kemudian guru masuk dan kelas menjadi sunyi— tentu, yang masuk adalah pak reno, guru olahraga yang mematikan.

Hari ini jam pelajaran olahraga, aku dan teman-teman sekelas ku sudah memakai seragam olahraga sedari pagi berangkat, malas mengganti di sekolah.

bidang ku dalam bagian olahraga sangat kurang, makanya jika bermain kelompok aku akan dipilih terakhir di pelajaran ini.

"Ayo cepat, ambil skipping nya dan menuju gor depan gedung!" Seru pak reno, semua anak langsung berdiri dari duduknya dan mulai berlarian atau berjalan pelan menuju gor.

,,,

Aku sekarang sedang berada di UKS dengan perut ku yang keram sakit akibat tidak pemanasan saat melakukan olahraga. Mata ku menangis akibat betapa sakitnya perut ku.

mata ku meram terus berharap bahwa keram di perut akan menghilang dengan tubuh ku yang meringkuk kesakitan.

Krieek..

Suara pintu terbuka pelan, mata ku masih meram kesakitan— rasanya suara langkah kaki yang membuka pintu mendekat ke arahku.

"(Name)?" Suaranya memanggil, aku hafal betul suara siapa itu— baek gyeol, dia memanggil ku dengan tangannya yang sudah sampai didepan ku dan mengelus pucuk rambut ku.

"Aku ambil kan kompresan perut hangat ya?" Ucapnya, aku mengangguk pelan masih meringkuk kesakitan, isakan kecil ku tidak berhenti, sungguh lebay tapi perut ku memang sakit, sangat.

Gyeol datang beberapa menit kemudian, dia membantu ku duduk dengan perlahan, aku meringis kecil, tangan gyeol mulai mengarahkan kompresan hangat untuk perut di perutku.

"Apa ini terasa lebih baik?" Tanya nya, aku mengangguk, ini lebih baik, rasanya aku lebih bebas walau kerammnya memang tak benar-benar memudar tetapi ini lebih baik dari pada sebelumnya.

"Aku ingin disini bersama mu, (name)." Ucap nya, aku tak membalas lebih tepatnya tak begitu peduli, itu resikonya, jika ingin ketinggalan pelajaran.

"(Name), apa perlu air hangat untuk diminum?" tanya nya, lagi-lagi aku hanya diam tak menjawab, "(name) mau ku ambil kan minyak hangat?" tidak kubalas lagi, "(name), apa perlu bantal tamabahan?" aku hanya diam.

terdengar helaan nafas pelan darinya, ia berdiri, aku rasa ia menyerah tapi— aku salah. karena tak kujawab, air putih hangat, minyak hangat serta bantal tambahan ia bawa semua.

obsession || LOOKISM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang