• jalan jalan •
Pagi ini, (name) dan serin bersiap-siap pergi jalan-jalan, marida dan atra tidak ikut, mereka membuat ulah kemarin ini dan di hukum.
anak-anak panti lain juga tidak ikut, mereka mempunyai kesibukannya masing-masing, jadi hanya (name) dan serin yang pergi.
Alasan lainnya juga karena serin ulang tahun, hari spesial untuk serin, (name) berinisiatif mengajak serin jalan-jalan.
"Serin mau kemana?" Tanya (name), dengan senang serin menjawab "mau beli ice cream boleh tidak?" (Name) mengangguk, mengiyakan.
Pergi ke taman bermain, ada tukang ice cream dan banyak mainan, terlebih ditaman ada play ground khusus anak-anak kecil.
"mau rasa apa?" (Name) menggendong tubuh serin yang mungil, "mau yang warna pink itu!" Tentu saja, pink adalah warna kesukaan serin.
"Oke, yang stawberry satu ya mas." Dengan itu tukang ice cream dengan sigap membuat ice cream coan rasa stawberry, itu dilahap habis oleh serin.
"Enak tidak serin?," (name) mengelus-elus pucuk rambut serin lembut, "enak banget." jawabnya, mata serin tertuju kepada tukang mainan sekarang.
"Ayo, mau beli mainan? Yang mana aja boleh." Ucap (name), serin berlari kegirangan menuju tukang mainan, "mau yang barbie itu! Boleh tidak?" serin bertanya, yang tentu di angguki (name).
puk!
Dua tangan mendarat ke mainan yang sama. "Oh— maaf-maaf, ambil saja nona." Ucap pria bersurai warna warni dan bisa dilihat ia masih berusia remaja, menggendong anak yang berumur 3 tahun.
"Eh— tidak, ambil saja kak, kasihan adiknya," (name) sungkan, serin sendiri diam tak berkutik, dia anak yang pengertian.
"..ini bukan adikku, dia anak ku." Ucapnya, (name) tersentak kaget tapi dibawa santai oleh dirinya, "hahaha.. anaknya lucu ya.." tawa (name) canggung.
'Astaga! Dia tidak harus terlalu jujur begitu!' Batin (name) merasa bersalah, lalu serin mengalihkan topik, dia meminta mainan yang lain.
"Kak (name), aku mau yang sayap peri pink saja." serin berkata, (name) mengangguk sebagai jawaban, "sini, kakak pakaikan." ucap (name), serin mengangguk senang.
...
Esoknya, (name) berada dalam perjalanan untuk cerdas cermat, seperti namanya, harus berlomba-lomba untuk mendapatkan jawaban yang benar duluan.
Disana, (name) dipakaikan sebuah tag name agar orang-orang bisa mengenali ialah salah satu sepuluh orang yang lolos ke babak final.
"Semoga menang (name), jangan gugup! Semangat!" Ucap guru laki-laki, (name) mengangguk mengerti, menepuk kedua pipi.
"tidak apa, ini level amatiran, kita sudah sering melakukannya dulu." Gumam (name), tak bisa di bohongi, semua orang selalu gugup jika ingin memulai lomba, bertanding, itu adalah hal yang wajar.
Banyak orang yang menyemangati, melihat atau bahkan sekedar mundar-mandir kepo. Pertandingan dimulai, (name) dengan siap menjawab begitu juga dengan peserta lain, terkadang beberapa pertanyaan lolos dan dijawab lebih dulu oleh peserta lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession || LOOKISM
FanfictionDimana kamu terjebak di dunia Lookism, mencari jalan keluar- tapi sayangnya kamu bukannya mendapat jalan keluar, kamu semalin masuk kedalam jebakan dengan laki-laki yang obsesi dengan mu. LOOKISM X READER Warning ⛔️ - Out of character - Harem - 13+...