「16:30」
sore ini merupakan rutinitas seperti biasa yang reo dan [name] lakukan, yaitu belajar bersama di perpustakaan.
kedua manik ungu reo kini tengah mengamati dengan seksama wajah [name] yang tengah mengerjakan sebuah soal di seberangnya.
pekerjaannya sudah selesai lebih dulu sehingga ia bisa mengamati [name] sesuka hatinya.
namun gadis itu tidak menyadari tatapannya, [name] terlihat fokus pada pekerjaannya sambil sesekali menggeser helaian rambut yang menghalangi pandangannya ke belakang telinganya.
"anjir manis banget cokk!" seru reo dalam hati sambil menutupi wajahnya yang sedikit memerah.
reo segera meredakan saltingnya agar rencana untuk nge 'rizz' gadis itu berhasil.
"aku selesai!" seru [name] yang ekspresinya tadi terlihat serius kini berubah menjadi ekspresi lega dan ceria kembali.
gadis itu lalu menatap reo sambil menunjukkan hasil pekerjaannya, namun reo malah terus diam dengan tatapannya yang seperti tadi.
[name] memiringkan kepalanya, "kenapa liat wajahku? ini liat jawabannya aja buat nyocokin." ucapnya yang tidak digubris oleh reo.
reo masih menopang dagunya sambil menatap [name] dengan senyuman tipisnya.
"plis salting dong." ucap reo dalam hati, ia menahan bibirnya yang bergetar karena gugup.
[name] juga membalas tatapan matanya namun dengan ekspresi bingung, gadis itu berpikir kalau reo sedang melamun.
ekspresi reo yang semula sok keren itu tiba-tiba saja menjadi gelagapan karena mereka terus melakukan eye contact.
"ah maaf maaf." ucap reo dengan satu tangannya yang menutupi sebagian wajahnya yang sudah memerah seperti tomat.
"ada apa?" tanya [name] yang nampaknya malah khawatir dengan perilaku aneh reo.
"engga engga, sini jawabanmu, biar kukoreksi." ucap reo yang masih menutupi wajahnya yang memerah.
niat awal reo adalah membuat [name] salah tingkah dengan tatapannya, namun malah ia yang salah tingkah karena ditatap terus.
"sial..." gumam reo yang masih didengar oleh [name].
"sial kenapa? jawabanku ada yang salah ya?" tanya gadis itu.
"hah engga tuh? salah denger mungkin." balas reo yang sudah berhasil menetralkan ekspresi wajahnya.
[name] yang tahu kalau reo barusan berbohong hanya menganggukkan kepalanya.
"aku bosan." ucap [name], pandangan reo yang tadi mengarah ke kertas soal pun lalu beralih untuk menatap gadis itu.
"mau udahan aja belajarnya?" tanya reo.
"emm, ngobrol bentar aja deh." ucap [name] sambil menampilkan senyuman manisnya.
reo terbatuk ketika melihat senyumannya, "baiklah, mau ngobrol apa?" tanya reo.
"emm, habis lulus kamu mau lanjut kerja atau kuliah?" tanya [name] penasaran, karena ia tahu kalau reo adalah anak konglomerat.
ia berpikir kalau reo tidak perlu kuliah untuk menjadi sukses, karena reo adalah pewaris, bukan perintis.
"entahlah, mungkin iya?" balas reo ragu, kamu yang mendengarnya pun malah bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
๑˒「ʀɪᴠᴀʟ」⧽ m. reo
Fanfic✰ 一 ❛❛ 𝙠𝙖𝙪 𝙖𝙬𝙖𝙡𝙣𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙞𝙣𝙜 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙧𝙚𝙤, 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙨𝙖𝙞𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙝𝙖𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 ❜❜ ☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰ r: "...