「7 tahun lalu」
kamu menatap ombak pantai yang airnya terlihat begitu jernih, pantai itu tidak terlalu banyak pengunjung karena hari itu bukanlah akhir pekan.
kaki kecilmu berjalan menyusuri sepanjang pantai, kamu berjalan sambil mencari kerang-kerang kecil yang terdampar di pantai.
"apa itu?" gumammu ketika melihat suatu benda seperti plastik berwarna ungu terdampar di pantai.
kamu berjalan mendekati benda tersebut, terlihat seperti hewan tetapi kau tidak tau itu hewan apa.
"coba sentuh ah." ucapmu sambil tersenyum, benda itu terlihat menggoda untuk disentuh karena warna ungunya yang cantik.
"JANGAN SENTUH ITU!" seru seorang anak lelaki berlari untuk menghalangimu menyentuhnya.
anak lelaki itu bahkan menggenggam tanganmu agar tidak menyentuhnya.
"itu ubur-ubur! kamu bisa tersengat kalau menyentuh tentakelnya!" seru anak itu, ia sepertinya seumuran denganmu.
"a-ah maaf, aku tidak tahu..." ucapmu lalu menarik tanganmu dari genggaman anak itu.
"lain kali hati-hati ya." ucapnya sambil tersenyum.
kamu menangguk menanggapi, ia hendak pergi sebelum kamu menahan lengannya sehingga menghalanginya untuk pergi.
"omong-omong... warna rambutmu juga mirip dengan ubur-ubur itu, boleh aku menyentuhnya?" tanyamu bersemangat.
"HEH?! BUAT APA?!" seru anak lelaki itu.
namun kamu mengabaikannya, kamu terus mendekatinya agar bisa menyentuh rambutnya.
anak lelaki itu lalu berlari dari kejaranmu ketika kamu sangat ingin untuk menyentuh rambutnya.
dan akhirnya, anak itu tertangkap olehmu. kini ia hanya pasrah ketika rambutnya terus-terusan diusap olehmu.
"omong-omong, kamu sendirian disini?" tanya anak lelaki itu.
"tidakk, aku bersama papa, mama, dan adikku!" ucapmu.
"lalu kenapa kau sendirian tadi?" tanya anak lelaki itu.
"aku kesal dengan mereka, adikku merebut papa dan mama dariku." ucapmu yang masih sambil mengusap rambut anak lelaki itu.
"merebut maksudnya?" tanya anak itu.
"semenjak adikku lahir, aku tidak pernah diperhatikan lagi, bahkan sedari tadi aku pergi sendiri mereka tidak mencariku." ucapmu lirih.
anak itu mengangguk paham, "sebelumnya, aku merupakan anak tunggal, tapi aku bisa memahami perasaanmu."
"tidak apa, bukankah adikmu masih kecil? mungkin ada alasannya orang tuamu lebih memperhatikannya daripada dirimu." ucap anak itu yang terlihat seperti orang dewasa.
kamu berhenti mengusap rambutnya, kamu mendekatkan wajahmu pada wajahmu.
"apa menurutmu, orang tuaku akan peduli padaku lagi?" tanyamu dengan tatapan antusias.
"uh... tentu saja! aku yakin itu." ucap anak itu sambil tersenyum.
"kamu.... tidak suka bohong kan?" tanyamu.

KAMU SEDANG MEMBACA
๑˒「ʀɪᴠᴀʟ」⧽ m. reo
Fanfiction✰ 一 ❛❛ 𝙠𝙖𝙪 𝙖𝙬𝙖𝙡𝙣𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙞𝙣𝙜 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙧𝙚𝙤, 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙨𝙖𝙞𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙝𝙖𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 ❜❜ ☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰ r: "...