「09:00」
"aku..."
"AKU MENANG?!" seru [name] sambil memegang kertas ulangan kimianya yang menunjukkan nilai 100.
ia barusan berteriak setelah seorang guru memberikan kertas hasil ulangan kimianya minggu lalu.
bagaimana tidak senang, [name] tadi sudah melihat hasil ulangan milik reo, nilainya hanya 98 yang artinya kamu unggul 2 poin darinya.
"cepat kembali ke kursimu [surname]!" seru sang guru kimia padamu setelah sebelumnya ia terkejut dengan teriakan gadis itu.
[name] yang kelewat senang pun langsung berlari kembali ke meja reo untuk menunjukkan nilainya.
reo yang sudah tahu karena teriakannya tadi pun hanya menopang dagu sambil menatap kesal [name], ia merasa tidak terima karena gadis itu berhasil mengunggulinya saat ini.
"LIHAT!" seru [name] menyodorkan selembar kertas ulangan miliknya.
"hmm, yayaya sana balik." ucap reo menatap datar gadis didepannya.
"AKHIRNYA MOMEN YANG KUNANTIKAN SELAMA INI." seru [name] dengan senyuman lebarnya.
hal itu tak lepas dari pandangan reo, ia pun menjadi terdiam ketika melihat ekspresi wajahnya yang terlihat begitu senang.
padahal dari dulu [name] memang orang yang suka tersenyum, tetapi reo baru menyadari pesona gadis itu saat ini.
"[SURNAME]! KEMBALI KE TEMPATMU!" seru sang guru yang sekali lagi terkejut dengan teriakan gadis itu.
[name] berjengit kaget ketika guru kimia tadi berteriak padanya, [name] pun langsung membalikkan badannya ke arah guru itu lalu membungkuk untuk meminta maaf.
"maafkan saya!" seru [name] sambil membungkuk, setelah itu ia cepat-cepat kembali ke tempat duduknya dengan menahan malu.
seketika satu kelas pun menertawai tingkah konyol [name] kecuali reo, ia masih terkesima dengan senyumannya tadi.
lamunannya baru tersadar beberapa detik setelahnya, ia menoleh kearah meja [name]. terlihat gadis itu tengah menutupi wajahnya dengan buku karena menahan rasa malu setelah berteriak di kelas barusan.
"ciee [name]!" seru danielle, sahabat [name] yang kini tengah menggodanya.
gadis itu langsung mengangkat wajahnya yang terlihat sudah sangat memerah karena malu.
"diamlah dani!" seru [name] masih dengan wajahnya yang memerah.
hal itu tak terhindar dari pandangan reo, ia kini terkesima lagi menatap dirinya yang tengah terlihat malu.
sudah satu bulan ia melakukan belajar bersama dengan [name] seorang, namun baru kali ini ia memandang gadis itu dengan tatapan yang berbeda.
reo menatap [name] dengan tatapan jatuh cinta.
「16:15」
"aku tidak punya perasaan sama [name] kok!"
"sial..." gerutu reo setelah itu mengacak-acak rambut ungunya, nagi yang tengah bermain game di sampingnya hanya meliriknya.
mereka saat ini sedang berada di sebuah cafe yang letaknya tidak jauh dari sekolah, reo hanya bosan lalu mengajak nagi untuk ke cafe bersamanya.
sementara nagi mengiyakan ajakannya itu hanya karena ingin numpang wifi.
"nagi." panggil reo yang dibalas deheman singkat karena lelaki berperawakan tinggi itu kini sedang sibuk bermain game.
"apa kau pernah suka seseorang?" tanya reo menoleh pada nagi dengan rambutnya yang berantakan karena ia acak-acak tadi.
"hmm... pernah, sama kagura ml." balas nagi yang pandangannya masih terfokus pada layar hpnya.
"cewek nyata maksudnya." balas reo menatap datar nagi.
"hngg, gatau ga inget." ucap nagi acuh tak acuh.
reo hanya mendengus kesal, sia-sia ia bertanya pada nagi tentang masalah seperti itu.
"yakali aku suka sama [name], ada-ada saja."
ucapan yang ia lontarkan beberapa hari yang lalu terus melintas di pikirannya, ia merasa dirinya sudah termakan omongannya sendiri.
"na-" reo yang ingin memanggil nama temannya itu terhenti ketika melihat sosok perempuan yang selalu menghantui pikirannya kini muncul entah darimana.
perempuan itu alias [name] kini tengah berjalan bersama danielle.
[name] dan danielle baru keluar dari gedung sekolah dan kini mereka terlihat hendak pergi ke stasiun kereta yang ada didekat situ.
[name] sesekali melontarkan candaan dan tertawa lepas saat bersama sahabatnya, hal itu memberikan [name] kesan gadis yang ceria dengan senyuman tulusnya.
reo yang memperhatikan hal itu seketika wajahnya menjadi memanas sekaligus rona merah tipis langsung muncul di pipinya, ia ingin menolak fakta bahwa ia terbawa perasaan olehnya.
hal itu bisa terjadi karena reo yang sering mengajaknya untuk belajar bersama, akibag sering bersama, alhasil reo malah yang terbawa perasaan padanya.
reo tiba-tiba saja menggebrak meja yang ia dan nagi tempati, hal itu seketika membuat nagi tersentak kaget.
"kenapa sih?" tanya nagi yang akhirnya mengalihkan pandangannya dari ponselnya.
"gimana nih nagi, gua udah gaada harga dirinya banget." ucap reo tiba-tiba yang membuat nagi bingung.
"maksudnya?" tanya nagi.
"masa gua suka duluan sama dia sih, harusnya kan dia duluan." ucap reo yang akhirnya membuat nagi paham akan permasalahannya.
"sama [name]?" tanya nagi yang lalu diangguki oleh reo.
"yaa yaudah sih terima aja, lagian dia juga cewek, cewek kan gampang baper, pasti gampang lah ya dapetin hatinya." ucap nagi yang membuat reo terdiam.
"iya juga." balas reo menjentikkan jarinya, ia sempat terkejut dengan respon nagi yang masuk akal karena biasanya nagi terlalu malas untuk merespon.
"tumben otak lu jalannya cepet." ucap reo yang dibalas lirikan mata samping oleh nagi.
"udah dikasih saran bukannya makasih kek." ucap nagi dengan tatapan datarnya.
"hehe makasih nagi, ku top-up in game kesukaanmu deh." ucap reo.
"sip, sama-sama."
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
๑˒「ʀɪᴠᴀʟ」⧽ m. reo
Fanfic✰ 一 ❛❛ 𝙠𝙖𝙪 𝙖𝙬𝙖𝙡𝙣𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙞𝙣𝙜 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙧𝙚𝙤, 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙨𝙖𝙞𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙝𝙖𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙣 ❜❜ ☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰☰ r: "...