hi semua!! ini salah satu cerita wp yang aku up dari banyak nya cerita yang aku ketik di wp.
bantu dukung aku ya!!
.
.
.jangan lupa vote & komen nya manteman
.
.
.
can u call me lea🦋
and
happy reading!!Pertemuan itu singkat. Namun berkesan, untuk diriku sendiri.
~Amaraloka.
Aruna Adissy namanya, gadis itu tengah duduk di dalam perpustakaan dengan banyak buku di depan nya. Gadis itu sedari tadi hanya membolak dan membalik buku yang ia genggam, menatap tumpukan buku dengan malas.
Jam istirahat ia relakan demi membaca materi yang belum sepenuh nya ia mengerti. Alih-alih dapat membaca dengan hikmat perempuan itu justru dilanda rasa malas sekarang. Aruna menghela nafas nya pelan, ia menumpuk kembali buku yang sebelum nya ia genggam dan berniat untuk mengembalikan semua buku itu.
"Ini tadi di mana ya?" Gadis itu berjinjit agar dapat membaca rak buku yang ada di setiap blok perpustakaan. Ia sudah mengelilingi banyak rak tapi tak kunjung menemukan rak yang bertuliskan 'Buku Khusus Fisika'.
Aruna menatap sekeliling perpustakaan, murid lain pasti sudah masuk kedalam kelas karna bell istirahat sudah berbunyi sejak dua menit yang lalu. Ia menghela nafas gusar, kenapa sulit sekali menemukan rak buku fisika di perpustakaan ini?
Jika kalian bertanya tanya, kok bisa Aruna yang baca tapi gak tau tempat naruh buku nya? Jawaban nya simpel, gadis itu meminjam dari salah satu murid yang ingin mengembalikan buku ini ketempatnya. Namun sialnya, ia tak memperhatikan kemana arah murid itu hendak mengembalikan buku fisika ini.
Gadis itu mendangak kan pandangan nya dan menemukan sesuatu yang dapat membuatnya tersenyum senang.
"Pantesan dicari gak ketemu, diatas toh tempatnya." Aruna berjinjit untuk menaruh kembali buku fisika itu, tetapi sialnya tinggi badan Aruna tidak bisa membantu ia untuk menaruh buku fisika yang ada di genggaman nya.
Tinggi gadis itu hanya 155cm, sedangkan rak buku di perpustakaan ini paling tinggi 176cm. Membuat Aruna lelah karna harus berjinjit sambil berusaha untuk menaruh kembali buku itu ketempat semula.
"Ish ini gimana sih!!" Bahkan sekarang Aruna menggeruntu sendiri.
Sudah berkali kali ia berusaha menaruh buku itu tetapi tak kunjung berhasil. Ia lelah sekarang, nafasnya bahkan tidak teratur. Aruna menyeka keringat yang ada di pelipisnya, mata nya menyipit ketika melihat kaki laki-laki ada di hadapan nya.
Ia membulatkan matanya ketika laki laki itu mengambil alih buku yang ia genggam dan dengan gampang nya menaruh buku itu ketempatnya. Ini benar benar suatu ketidak adilan untuk Aruna, gadis itu memakan banyak waktu untuk menaruh buku itu sementara laki laki itu? bahkan tidak sampai lima menit untuk kembali menaruh buku fisika sialan itu.
"Makas-"
"Tumbuh ke atas bukan kebawah." Ucapan laki laki itu membuat niat baik Aruna hancur begitu saja. Gadis itu melotot sempurna, ia mengambil buku yang ada tepat di sampingnya dan melemparkan buku itu tepat ke wajah laki laki yang ada di hadapan nya.
"Brisik, gue juga gak minta bantuan lo. Cowo gak jelas!" Aruna meninggalkan laki laki itu dengan raut wajah kesal. Bahkan gadis itu menghentak hentakan kakinya sekarang.
"Udah pendek, galak lagi." Ucap batin Nabastala Afigan.
sekali lagi, jangan lupa vote&komen nya manteman!!
27 nov 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amaraloka
Teen FictionHadiah termanis ku adalah ketika bertemu dengan mu dan mengenal pribadi mu. Membuat banyak kenangan indah bersama mu juga menghabiskan banyak waktu dengan mu. Lantas, seperti apa kisah kita selanjutnya?