Chapter fourteen

354 50 8
                                    

Dengan langkah hati-hati, aku membuntuti Luke dengan wanita itu masuk kedalam pub.

Sebelumnya, aku diperiksa oleh petugas. Karena kebetulan aku tidak tau dimana kartu identitas ku, aku beralasan ingin menemui 'tuan Harry Styles', akhirnya aku diperbolehkan masuk.

Kau tau, sepertinya penjaga-penjaga disini sangat dekat dengan Harry. Saat itu, aku tidak diperbolehkan masuk oleh petugas, karena tidak membawa kartu identitas. Namun Harry berkata, biarkan saja dia! Dia ikut denganku. Dan setelah itu penjaga membiarkanku masuk.

Okay, back to the story.

Aku duduk dibelakang Luke dan wanita itu. Dua langkah dibelakang Luke, namun ia masih tidak menyadarinya!

Karena jarak kami yang sangat dekat, aku bisa menguping pembicaraan mereka. Wanita itu beberapa kali menawarkan Luke untuk meminum bir, namun Luke selalu menolaknya.

Sepertinya Luke kesini hanya untuk mencurahkan hatinya kepada perempuan ini. Dan ah ya, ternyata nama perempuan itu adalah Joe.

Karena Luke memanggil perempuan itu dengan sebutan Joe.

Yang aku dengar dari percakapan mereka adalah,

'Joe, apa yang kau lakukan saat kau terjebak dimasa depan bersama orang yang kau benci sekaligus kau cintai?'

'well, memperbaiki hubungan mungkin?'

'bagaimana jika orang yang kau cintai itu ketahuan sedang berkencan dengan orang lain? Apalagi saat ia terjebak dimasa depan bersamamu? Secara otomatis kan ia sebagai pasanganmu?'

'kecewa. Sangat kecewa. Kau kenapa Luke?'

'Tidak. Aku tidak apa'

'sebaiknya kau minum bir, kau tau, bir bisa membantumu untuk menenangkan pikiran'

'Yasudah lah, tak apa sekali-sekali'

Akhirnya Luke memesan minuman haram itu, dan meminumnya. Tidak hanya sekali! Berkali-kali. Bahkan ia memesan dua botol sekaligus dan meneguknya sampai habis!

Ingin sekali rasanya aku berteriak didepan muka Luke untuk berhenti meminum bir. Karena ia sangat mabuk. Dan, bir itu tidak baik untuk kesehatannya.

Ah, do it, Ashley.

Aku bangkit dari tempat duduk ku, dan berjalan kedepan Luke dan Joe. Joe terlihat sangat kaget saat menatapku sedangkan Luke malah tersenyum sinis.

"Luke, berhenti meminum bir." Ucapku. Luke menatapku sekilas lalu tertawa. Tuhan, ia sudah sangat mabuk. Aku merebut kedua botol bir dari tangan Luke.

"Untuk apa kau kesini?" Ucap Luke sambil menatapku sinis.

"Untuk membawamu pergi dari tempat haram ini" ucapku dengan nada kasar. Ia mengendus kesal.

"Kenapa kau tidak bersama si Styles terkutuk itu saja?!" Ucapnya dengan nada tak kalah kasar.

Aku menarik nafas panjang. Berusaha mengabaikan pertanyaannya tadi.

"Luke. Kenapa kau menjauhi diriku?" Ucapku.

Sebenarnya aku sudah tau kenapa Luke menjauhiku. Tapi biasanya orang mabuk berkata yang berada di lubuk hatinya. Jadi, siapa yang tau kalau Luke punya alasan lain untuk menjauhiku?

"Karena kau dan Harry melakukan ini" aku melebarkan mataku tak percaya. Sampai-sampai kedua botol bir yang kupegang jatuh dan pecah.

Kau tau apa yang ia lakukan?

Ia mencium Joe dibibir. Tepat di bibir. Di hadapanku.

Joe yang pertamanya kaget sekarang membalas ciuman Luke.

Sekarang ini apa yang disebut dengan 'bercumbu panas'.

Kau tau bagaimana rasanya ketika orang yang kau cintai mencium orang lain tepat dibibir di hadapanmu?

Sakit.

"WHAT THE HELL LUKE" Teriakku dan langsung lari keluar pub.

Air mata di pelupuk mataku membuat pandangan menjadi kabur.

"ASHLEEEY"

***

The FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang