Chapter nineteen

368 42 6
                                    

Dan

Cup.

Astaga.

Sekarang ini, posisiku sedang berada di atas Ashley. Sedangkan Ashley berada dibawah ku. Dan bibir kami saling bersentuhan.

Aku segera bangkit dari posisiku. Dan tersenyum awkward.

"Astaga. Maafkan aku Ash. Aku benar-benar tidak sengaja" ucapku datar.

Pipi Ashley langsung memerah setelah ia menyadari apa yang baru saja terjadi.

"Tidak apa Luke." Ucapnya. "Aku mau ke kamar dulu" sambungnya, kemudian langsung lari ke kamar kami.

***

Ashley 's POV

Aku.. Benar-benar malu atas kejadian tadi.

Sungguh.

Kau tau bagaimana rasanya saat tidak sengaja berciuman dengan orang yang kau suka?

Pasti kau akan mengerutuki diri sendiri. Tapi kau pasti senang juga atas kejadian itu.

Ya aku tau, aku sudah pernah berciuman dengan Luke saat di karnaval. Tapi tetap saja.

Rasanya.. Jantung ku berdegup tiga kali lebih cepat daripada biasanya.

Aku benar-benar tidak tahan seperti ini.

Kau tau, berciuman, bercanda, seperti sepasang kekasih. Tapi nyatanya, kami hanyalah hubungan tanpa status.

Andaikan aku lelaki dan Luke wanita..

Pasti Luke sudah aku tembak,

Pakai basoka.

Ah, tentu saja tembak jadi pacar.

Aku ingin sekali mengungkapkan perasaanku. Tapi aku malu.

Bagaimana jika Luke mentertawaiku? Atau dia beranggapan aku hanya bercanda? Atau ia malah menjauhiku?

Aku benar-benar tidak tau.

OH LUKE ANDAIKAN KAU TAU PERASAANKU.

Oh, Tuhan.

"Ashley" panggil seseorang. Terdengar dari suaranya, ia adalah seorang lelaki.

Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling. Tubuhku langsung merinding seketika.

Karena tidak ada siapapun di kamar ini.

Dan jelas-jelas suara itu dari kamar ini.

Aku sangat takut, tapi aku masih enggan beranjak dari ranjang ini.

"Jangan diam saja bodoh!" Aku semakin takut. Tiba-tiba saja, seseorang mencolek bahuku dan membuatku teriak. Namun tak cukup kencang aku rasa, karena tiba-tiba orang itu menutup mulutku.

"Dasar cewek tak berguna, diam! Nanti Luke bisa mendengarmu! Dasar bodoh!" Ucap seseorang itu sambil menutup mulutku dengan tangan besarnya.

The FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang