04

2.9K 288 4
                                    

"Pyo kira Hyung melupakan pyo😭😭" ucap nya

"Hyung" ucap nya lagi menatap renjun dengan intens

"Ada apa? " tanya renjun dengan berusaha tidak menatap dong pyo sungguh dia tidak ingin dong pyo curiga pada nya.

"Kau terlihat tidak seperti biasanya, ada apa dengan mu? " tanya pyo

Ini lah hal yang paling renjun takuti karna demi apapun dia tidak dapat bersikap 100% seperti park renjun.

"Memang nya ada yang aneh dengan ku? " ucap nya sambil memanyun kan bibir nya

"Huh kenapa kau imut sekali bagaimana jika kau jadi adik ku saja? " ucap pyo

" HEI!!!! APA KAU TAU KEGUNAAN CERMIN?? SADAR DIRI LAH!!" ucap renjun bersunggut marah demi apapun dia lebih tua dari pemuda di depan nya.

"Santai saja Hyung, kau terlihat imut jika sedang kesal" ucap pyo tampak tidak perduli akan kekesalan renjun

" kau! " dengan pipi mengembung marah, tangan di lipat serta bibir mencibik renjun membuat ekspresi marah yang malah membuat pemuda pyo di depan nya gemas

" ais bagaimana jika ku panggil injun saja? Kau tidak cocok untuk ku panggil Hyung " ucap pyo berusaha menggoda renjun.

Namun reaksi pangeran park kesayang nya itu sangat berbeda dengan yang di bayang kan, alih-alih marah yang di temukan hanya renjun yang sedang berkaca-kaca menahan tangis.

" hiks apa maksud mu aku tidak cocok menjadi kakak? Apa maksud mu aku terlihat payah " ucap renjun dengan lirih berusaha berakting dengan sempurna

Oh ayolah renjun hanya ingin mempermainkan pemuda di depan nya ini. Sudah cukup perkataan yang di dengar nya itu sekarang giliran renjun membalas nya.

"Ren, maksud ku bukan seperti itu" ucap dong pyo dengan panik melihat renjun yang menangis bisa-bisa duchess wendy akan memarahi nya.

"Kau!! HUWA BUNDA HIKS" tangis renjun mulai melengking dan air mata nya mulai turun dengan deras nya.

'Rasain hu' ucap nya di dalam hati dengan bangga

Dan benar saja dong pyo semakin panik melihat renjun menangis sumpah Demi duke chanyeol dia tidak bermaksud apa-apa.

Brak

"Apa yang terjadi? " ucap wendy yang datang dengan tergesa mendengar putra manis nya menangis

Ini jauh dari perkiraan pyo dengan takut dan menahan tangis nya akibat panik pyo mau membela diri sebelum chanyeol datang dan menanyakan hal serupa.

"Huwa demi apapun dong pyo tidak bermaksud Duke" ucap pyo ikut menangis keadaan nya sudah lemas melihat chanyeol menatap tajam

"Hiks entah mengapa aku hiks aku ingin ikut menangis hiks huwa " ucap renjun yang awal nya berakting malah menangis benaran melihat raut wajah chanyeol yang menegas membuat wendy, chanyeol dan seorang pemuda yang tadi nya sedang rapat dengan chanyeol menjadi bingung.

"Hey, Apa yang terjadi? " tanya wendy kepada seorang pelayan yang menurut nya menyaksikan kegiatan 2 pemuda yang menggemaskan ini.

" maaf nyonya saya juga kurang tau " ucap nya sambil menunduk ketakutan

Demi apapun wendy pusing mendengar kedua pemuda ini menangis membuat nya ingin ikut menangis saja.

Chanyeol yang sedari tadi menyimak mulai mengambil langkah mendekati putra nya.

Oh ayolah chanyeol tidak kuat melihat putra nya yang menangis ini sungguh menggemaskan dengan mata berair, hidung yang memerah serta tangan yang masih melipat itu seperti renjun nya berumur 10 tahun. Sangat langka melihat renjun bersikap seperti anak kecil, sejak umur 11 tahun dia sudah bersikap dewasa hal ini membuat wendy dan chanyeol sedikit kecewa karna masih ingin menimang putra satu-satu nya itu.

"Renjun, putra ayah kenapa menangis? " ucap nya dengan menangkup pipi gembul renjun

"Hiks renjun hiks juga tidak tau hiks ayah huwa....." ucapnya sesenggukan

Sungguh ingat kan wendy bahwa putra nya ini sudah berumur 15 tahun dan sadar kan chanyeol bahwa ia masih memiliki tamu yang sedari tadi melihat keimutan putra nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sungguh ingat kan wendy bahwa putra nya ini sudah berumur 15 tahun dan sadar kan chanyeol bahwa ia masih memiliki tamu yang sedari tadi melihat keimutan putra nya.

Dengan wajah khawatir wendy mendekat dan mulai mengelus renjun dan pyo yang masih sesenggukan.

"Pyo apa yang terjadi? Kau bisa menceritakan nya" ucap wendy

Guter AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang