05

2.8K 264 7
                                    

"Pyo apa yang terjadi? Kau bisa menceritakan nya" 

Pyo dengan mata berair nya menatap wendy seolah berkata dia tidak akan di marah kan?.

Wendy yang paham dengan tatapan itu mengangguk walaupun agak sedikit ragu mungkin jika kesalahan nya besar wendy akan mencoba menasehati anak dari adik nya itu.

Dengan mengambil pelan mengambil nafas mengatur nafas nya setelah tenang dia mulai dengan berani menatap duchess wendy, duke chanyeol dan kesatria Guan yang sedari tadi menatap nya penuh tanya,

"Tadi saya hanya gemas sama renjun duchess, renjun bersikap seperti anak kecil jadi saya hanya menggoda nya saya benar-benar tidak tau jika reaksi renjun akan menangis maafkan saya duchess" ucap pyo panjang lembar dengan sopannya.

Wendy, chanyeol dan kesatria Guan yang mendengar nya hanya bingung ingin merespon apa karna sifat renjun ini yang baru saja di tunjukan kepada mereka karna biasa nya renjun akan bersikap dingin, angkuh, bahkan terkesan tidak ingin menanggapi orang-orang di sekitar nya.

Lain mereka lain renjun, renjun masih menangis tapi dia sendiri bingung dengan alasannya tangisan nya. Demi apapun renjun hanya berakting/bercanda tadi nya tapi tiba-tiba entah kenapa melihat wendy, chanyeol dan seorang pria di sebelah chanyeo bikin hati nya terasa sakit banget dan tanpa bisa dia kendali kan air mata nya turun deras.

Renjun yang masih menangis itu membuat seorang pria yang sedari tadi di sebelah ayah nya mulai mendekat, dengan pelan mengusap pundak renjun berharap tangisan itu berhenti atau sedikit mereda.

Chanyeol dan wendy melihat nya tersenyum dia tau dan paham apa yang dirasakan pemuda yang menyandang sebagai kesatria muda berbakat itu, tidak hanya sekali tapi renjun dan kesatria itu sering kali bertemu karna kesatria itu sering datang melapor ke kediaman nya.

Sungguh ada perasaan hangat di hati wendy, ia tidak perlu khawatir lagi mengenai pendamping putra nya alih-alih mendapatkan menantu pangeran, dia hanya percaya kepada kesatria muda di depan nya ini.

"Hiks renjun hiks tidak tau mengapa menangis hiks hiks" kata-kata yang keluar dari mulut renjun membuat chanyeol dan wendy menatap nya gemas.

Mereka tidak akan risih dengan sikap yang baru di keluarkan renjun, biarkan renjun bersikap sesuai umur nya dia masih perlu bermanja-manja kepada orang tuanya.

Dengan pelan wendy mendekat merengkuh renjun dan mengelus nya pelan, Guan bergerak mundur membuat space untuk keluarga duke park walaupun dia jujur tidak ikhlas melepaskan renjun yang tidak memberontak ketika dia elus, biasanya renjun akan marah jika di sentuh.

"Renjun, pyo tidak bermaksud merendahkan mu. Dia hanya bercanda sayang kamu tidak perlu menanggapi nya dengan serius" ucap nya membuat pyo yang sedang dibela itu menganggukkan kepalanya.

"Benar sayang, berhenti lah menangis kau tidak malu dengan kesatria Guan? " ucap chanyeol menambah dengan sedikit terkekeh dia ingin lebih lama melihat renjun yang menggemaskan itu tapi menangis lama-lama juga tidak bagus itu membuat dada sesak dan lagi 3 jam lagi atau lebih tepat nya jam 8 malam ini mereka harus pergi ke kerajaan.

Renjun yang sedang di elus wendy mulai terbuai dan tangisan nya mulai mereda.

Dengan inisiatif pyo mendekat dan "Ren hyung, pyo minta maaf pyo tidak bermaksud pyo hanya bercanda" ucap pyo memelas

Renjun yang ditatap dengan tatapan imut itu menganggukkan kepalanya,
Hei dia tidak tau saja bahwa dia juga imut!!

"Jja kalian berbaikan lah ayah dan kesatria Guan ingin kembali ke ruang kerja untuk membahas sesuatu" ucap chanyeol mendekat dan mengacak rambut putra nya lalu pergi menuju ruang kerja nya yang kebetulan berada tidak jauh dari kamar putra nya.

Wendy yang kebetulan juga masih disibukan untuk persiapan malam pamit keluar.

Renjun dan dong pyo yang sudah berbaikan pun mulai berbincang, jujur pyo sedikit takut kejadian tadi terulang jadi dia hanya berbicara sesuatu yang menyenangkan sampai....

"Hyung bagaimana dengan malam ini? Apakah kau sudah menyiapkan sesuatu? Aku sudah tidak sabar, bagaimana jika kita pergi bersama? Kau harus tetap berada di samping ku Hyung aku masih belum memiliki teman " ucap nya panjang lebar seolah melupakan kejadian yang baru saja terjadi heol dia membuat renjun menangis tadi dan suasana nya tidak canggung?

Bahkan renjun menatap nya tersenyum melihat semangat pemuda di depan nya yang belum lama tadi menangis karna panik.

"Pelan-pelan saja pyo, aku sudah menyiapkan hadiah nya lalu mungkin pergi bersama mu tidak akan membosankan" ucap nya tersenyum manis membuat pyo ikut tersenyum

Yha setidak nya renjun Hyung nya yang sekarang tidak menolak dan apa tadi? Dia bilang dia tidak akan kebosanan jika pergi bersama pyo? Mungkin besok pyo akan ke kuil mengucapkan banyak syukur.


Hai-hai bagaimana dengan chapter ini? Kalau ada kesalahan dalam penulisan bisa comment yah nanti bisa di revisi hehehehe

Guter AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang