07

2.5K 260 4
                                    

"Ah apa masih ada yang ingin di bicarakan park? "

Ucapan dan nada bicara itu sedikit membuat renjun tersinggung, hei baru saja pangeran mark menyapanya dengan ramah tapi ada apa dengan nada suara itu? Cih renjun juga tidak akan berlama lama tau.

Dengan cepat renjun memasang senyum termanis nya

"Ah iya, maafkan saya, pangeran dan putri nari saya harus pergi menemui keluarga saya " ucap renjun dengan menundukkan kepala dan dengan perlahan dia berjalan mundur tapi sebelum berbalik sebuah tangan menahan nya.

Tangan halus dan putih itu memegang renjun lalu

"Ah maaf bukan kah anda park renjun putra duke park?" pertanyaan yang keluar dari putri nari itu membuat alis para pangeran terangkat seolah bertanya apa yang di lakukan renjun sehingga kesayangan mereka memegang tangan rendahan milik park.

"Ya? Ah iya saya renjun yang mulia putri maaf lambat memperkenalkan diri" ucap renjun menundukkan kepala nya lagi

Ais demi apa dia mau segera pergi dari sana, tatapan para pangeran itu seolah ingin membunuh nya renjun belum ingin mati.

"Ah itu benar anda, nari mendengar beberapa gosip katanya anda cukup mahir melukis? " ucap nya dengan senyum yang mengembang seolah dia baru saja menemukan orang yang dia cari.

"Saya tidak tau mengenai gosip itu putri, tapi saya memang sedikit pandai melukis" ucap renjun dengan raut bertanya nya, yah dia tidak tau apakah park renjun bisa melukis tapi renjun sendiri cukup pandai melukis karna sudah 4,5 tahun renjun mengambil jurusan seni dan mendapatkan gelar S.Sn.

"Kak dia orang yang kucari-cari" ucap nari dengan riang nya sambil menatap para pangeran yang dia panggil 'kak'.

Para Pangeran yang mendengar itu sedikit mengerutkan dahi nya lalu dengan seksama meneliti renjun

"Apakah aku boleh belajar melukis dari nya? " ucap nari lagi yang tentu nya membuat renjun sedikit mendelik tidak setuju karna rencana nya itu menjauh dari para pemeran ini.

Tapi tidak jauh dengan renjun para pangeran juga seperti nya tidak setuju, walaupun renjun hanya mengajarkan kesayangan nya melukis tidak menutup kemungkinan renjun akan merebut nari dari mereka.

Yah mereka akui park renjun ini memiliki pesona tersendiri wajah nya perpaduan antara tampan, manis, imut dan itu tidak menutup kemungkinan jika nari bisa saja jatuh cinta kepadanya dan poin plus nya lagi renjun dan nari juga seumuran.

"Apakah kau yakin? Bagaimana dengan guru kang? Aku yakin guru kang lebih berbakat dari tuan muda park" ucap pangeran jaemin yang sedari tadi menyimak dengan wajah datar nya.

"Aku rasa aku lebih mengerti jika renjun yang mengajar" ucap nya meyakini

"Ah maaf sebelumnya putri, seperti nya benar apa yang di bilang Yang Mulia Pangeran Jaemin dan lagi saya juga tidak memiliki waktu untuk mengajarkan anda" ucap renjun dengan sopan dan terkesan menolak, yah renjun harus nya membantah ucapan pangeran Jaemin karna kemampuan nya jelas berbeda jauh dengan guru kang itu dia bisa melukis lebih realistis, dan karna itu maka dia di panggil si tangan emas!

"Apakah anda menolak ku park? " ucap nari dengan nada sedih. Ah dia lupa nari memiliki sifat buruk semua keinginan yang dia minta harus dia dapat kan, entah lah renjun pun bingung apa ini sifat yang dimiliki semua bangsawan? Karna yang ia ketahui pun park renjun juga memiliki sifat ini.

Aish seketika renjun menyesali datang menyapa para pangeran ini lihat lah hanya karna dia menolak mengajar nari para pangeran itu menatap nya nyalang.

"Kau berani menolak park? " ucap pangeran Jeno mengintimidasi

"Ah maaf memotong pembicaraan kalian yang mulia pangeran dan yang mulia putri tapi renjun Hyung tidak dapat mengajar putri sekarang karna tangan nya mendapatkan cidera beberapa hari ini dan bahkan
dia baru saja siuman setelah 4 hari mengalami tidur panjang akibat kecelakaan" ucap dong pyo membela renjun yang mulai ketakutan jujur saja sedari tadi dong pyo cukup takut akan aura yang di keluarkan para pangeran ini maka sedari tadi dia hanya menyimak.

Mendengar penjelasan dong pyo terlihat wajah bersalah nari

"Maaf aku tidak tau park, bagaimana jika aku menunggu mu pulih? " ucap nari seolah memohon

Yah jika begini renjun tidak bisa menolak melihat tatapan tajam para pangeran itu. Mungkin jika ini di jaman modern renjun akan memukul wajah tampan mereka, tapi tidak mungkin renjun melakukan nya sekarang karna posisi ayah nya sebagai duke bisa terancam.

Dengan cepat renjun menganggukkan kepala tersenyum manis lalu pamit pergi.

Sungguh dia sudah tidak tahan lagi entah apa yang terjadi melihat nari dan Pangeran yang tersenyum bahagia tadi membuat hati nya sakit, yah seperti nya lagi-lagi park renjun mengambil alih perasaan nya.

Setelah sedikit jauh dari kerumunan para bangsawan renjun memohon kepada dong pyo untuk membiarkan nya berada di balkon sendiri dan entah mengapa dong pyo dengan mudah mengiyakan permintaan renjun dan mulai meninggalkan renjun.

Renjun yang di berikan kesempatan sendiri itu dengan cepat melesat kearah balkon, air mata nya yang tidak dapat terbendung itu mulai turun satu yang dapat renjun rasakan yaitu sesak.

"Hiks ada apa dengan mu bodoh" ucap nya memukul mukul dada nya

"Kau bodoh atau apa? Kau tidak lihat mereka bahagia tadi? Biarkan mereka dengan jalan nya park lepaskan mereka hiks kau membuat ku sesak bodoh" ucap renjun lagi dengan bahasa Mandarin nya.

Renjun tidak tau perasaan apa yang di miliki park ini kepada pangeran Saat melihat mereka terasa ada kupu-kupu yang terbang lalu ada perasaan mengembu ingin memiliki entah park renjun terobsesi atau hanya terlalu dalam mencintai yang pasti renjun tidak tau yang dia tau rasanya terlalu sesak untuk di rasakan.

"Hiks kumohon berhentilah hiks cari kebahagian kita sendiri park" ucap nya dan dengan kencang memukul dadanya sebelum tangan lain memegang tangan milik nya yang ia gunakan untuk memukul dadanya tadi.

"Berhenti menyakiti diri anda tuan muda park"


Perasaan cinta yang terlalu jatuh itu jujur bikin kita bodoh author perna di dalam posisi ini rasanya sesak banget dan bodoh banget udh tau sakit tapi masih aja dirasain sampai author bertanya entah perasaan apa cinta yang terlalu dalam atau author yang terlalu terobsesi dan akhir nya author milih nyerah aja karna laki-laki di dunia ini banyak bahkan author memiliki renjun dkk sebagai penyemangat author.

Hehehe bagaimana nih dengan cerita nya semoga kalian suka😘

Comment yah kalau ada miss dalam penulisan

Guter AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang