Death Street
Di suatu sudut jalan terlihat shani dan yang lain sedang berbincang-bincang dan sesekali tertawa bersama.
"Kak Gita mana sih ci? Lama banget ngga nyampe-nyampe." Tanya adel yang mulai bosan menunggu gita.
"Yakin deh gue. Si Gita pasti cari-cari kesempatan biar bisa berduaan sama si Chika." Sahut oniel yang ada di sebelahnya.
"Yahh namanya juga cinta lama bersemi kembali."
"Cinta lama?" Ucap Marsha bingung.
"Ya. Mereka berdua kan pernah pacaran jaman sma dulu."
"Ehh beneran kok gue ngga tau?" Tanya Adel.
"Kan kamu dulu beda sekolah sama Gita. Apalagi kamu juga di asrama dulu." Jelas shani.
"Sumpah gue pikir kak gita ngga normal. Ternyata bisa jatuh cinta juga si manusia es itu." Balas Adel.
"Lo ngga tau aja si Gita sebucin apa sama chika."
"Ralat, kayaknya si chika sih yang lebih bucin." Celetuk indah.
"Hahaha iya juga. Gue inget sefrustasi apa Gita dulu dikejar-kejar Chika."
"Ihh kayaknya seru banget. Ceritain dong kak." Ucap kathrin dengan antusias.
"Ngga ah. Lo tanya sendiri aja sama Gita Chika. Bisa diamuk Gita kalo gue yang ceritain." Jawab oniel.
"Ahh ngga asik lo kak."
Drttt drttt drttt
Dering ponsel shani mengalihkan atensi mereka semua.
"Dari siapa ci?"
"Dari Gita."
"Yaudah angkat dulu."
Shani dengan cepat mengangkat panggilan dari adiknya itu.
"Halo gita. Kamu kemana sih kok lama."
"......."
"HAH? APAA? KECELAKAAAN?"
Teriakan shani membuat seluruh temannya yang ada disana kaget dan panik.
.
.
.
.
.Beberapa saat yang lalu, mobil chika terlihat sudah sampai di ujung lingkar luar. Gita mengemudi dengan santai diiringi obrolan-obrolan ringan diantara keduanya yang terkadang sukses membuat mereka tertawa bersama. Sampai-sampai mereka tidak peduli telah disalip banyak mobil yang menuju death street.
Untuk kesekian kalinya ada mobil yang mengklakson mereka lagi. Gita memilih untuk menyingkir memberikan jalan agar mobil tersebut lewat duluan. Tetapi mobil dibelakang justru tidak mau menyalip dan tetap membunyikan klaksonnya.
"Kak Gita, kayaknya mobil itu emang sengaja bunyiin klakson dan ngga mau nyalip. Dia pasti pengen ngajakin kita balapan." Jelas chika pada gita yang terlihat tidak paham dengan kode tersebut.
"Masa sih chik? Kayaknya aku ngga aneh-aneh juga bawa mobil. Ngga mungkin sih bisa narik perhatian." Tanya gita bingung. Pasalnya dia hanya melaju dengan kecepatan 50km/jam dan juga selalu minggir kalo ada mobil yang ingin mendahuluinya.
"K-Kayaknya itu karena dia lihat stiker anggota Blood Panthera di mobilku." Ucap chika sedikit gugup. Ia takut membuat gita terseret dalam masalah klubnya.
Ia sangat paham dalam dunia balap sekali ada mobil menantang, dia akan terus mengikuti sampai tantangan itu diterima. Mereka pasti melakukan itu kepada orang yang mereka segani, apalagi Blood Panthera merupakan salah satu klub terkenal di wilayah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGITARA
AdventureArgitara Radheya Natio, Menjadi seorang CEO diusianya yang masih muda di Natio Corp, Jepang dikarenakan kakak tertuanya menolak jabatan tersebut. 4 tahun setelahnya kembali ke Indonesia dan secara tidak sengaja terlibat dalam dunia balap mobil jalan...