09:30, SMA 48 Jakarta.
Suasana riuh tampak terlihat di pagi ini di SMA 48 Jakarta. Banyak sekali orang tua murid yang berkumpul untuk menghadiri sebuah acara kelulusan bagi anak-anaknya. Ada juga para pekerja dan panitia yang sedang sibuk berlarian kesana kemari dengan wajah panik. Di tengah suasana itu semua, terlihat sebuah mobil series BMW I8 berwarna merah tengah memasuki area parkiran SMA 48 Jakarta.
Mobil itu terlihat mencari sebuah tempat parkir yang masih kosong. Setelah mendapatkannya, seorang pemuda keluar dari dalam mobil. Memakai sebuah jas yang terkesan kurang rapi dan rambutnya sedikit acak-acakan.
Terlihat raut kepanikan di wajahnya. Dia mengambil ponselnya, mengeceknya sebentar lalu berlari dengan tergesa-gesa menuju tempat keluarganya sedang berkumpul.
"Maaf, Adel telat."
Adel menghentikan larinya dan terengah-engah di depan beberapa orang yang saat ini menatapmya dengan tajam.
"Ini nih yang ditunggu-tunggu dari tadi baru dateng."
"Maaf ci. Lupa tadi keasikan nongkrong dulu. Hehehe."
"Kebiasaan kamu itu. Kalo nongkrong pasti lupa waktu."
"Namanya juga manusia ci. Ci Shani jangan marah-marah mulu nanti cepet tua lo." Ucap Adel dengan cengengesan. Shani hanya menatap adiknya itu dengan tajam.
"Udah-udah, tiap hari ribut mulu sih. Ayo cepet masuk. Acaranya udah mau dimulai."
""Iya bunda""
Sudah 1 jam berlalu sejak Adel datang kesini. Terlihat dirinya sudah sangat bosan sambil mengotak-atik layar ponselnya.
Aduh, lama banget sih ini kakek tua ceramahnya, gerutunya dengan pelan.
Tak lama kemudian dia terlelap karena lelah mendengar pidato yang tidak kunjung usai itu.
"Del bangun del. Bentar lagi Muthe sama Atin bakal dipanggil."
"Eh, hah? Apa ci? Aku pesen pecel lele aja." Ucap Adel dengan ngelantur. Matanya terlihat mengerjap-ngerjap.
"Kita ngga sedang makan ya Deltalion. Cepet bangun." Shani langsung mengalihkan atensinya saat MC membacakan sebuah pengumuman.
"Dan terakhir, mari kita sambut dua lulusan terbaik di SMA 48 Jakarta. Mutiara Rasyakila Natio dan Kathrina Rasyakila Natio. Beri tepuk tangan untuk mereka berduaaa."
Seluruh aula yang semula hening langsung mendadak menjadi riuh dalam sekejap. Semua orang bertepuk tangan dengan meriah saat Muthe dan Kathrina berjalan bersama menaiki panggung dengan elegan.
Shani dan keluarganya terlihat sangat bangga sekali melihat dua bungsu dari Natio Family menyabet gelar lulusan terbaik di sekolahnya. Air matanya tak terasa menetes terharu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGITARA
AdventureArgitara Radheya Natio, Menjadi seorang CEO diusianya yang masih muda di Natio Corp, Jepang dikarenakan kakak tertuanya menolak jabatan tersebut. 4 tahun setelahnya kembali ke Indonesia dan secara tidak sengaja terlibat dalam dunia balap mobil jalan...