Chapter 10

70 11 21
                                    

"Mama, maksud mama apaan?" Tanya Wonwoo dengan tidak sabaran setelah baru saja masuk kedalam rumah

"Mama gak mau nilai kamu kecil lagi, mama bakal pindahin kamu disekolah adik kamu itu" ucap Mama yang tak kalah tak sabaran

"Udah sih Ma. Nilainya cuma kecil di satu pelajaran doang" sang Papa mencoba membujuk istrinya yang sudah tersulut emosi

"Gak bisa dibiarin, dari kecil dia selalu saja nakal. Bahkan adiknya jauh lebih baik dibandingkan dirinya. Bagaimana bisa ingin menjadi panutan adiknya jika dia saja seperti ini"

"Mama selalu aja kayak gini!" Wonwoo meninggalkan rumah dan berlari sekuat mungkin. Diluar Hyunjae baru saja pulang, ia melihat kakak berlari membuatnya panik

"Ma kenapa kakak keluar?" Tanya Hyunjae dengan wajah cemas

"Biarin saja dia. Dia pasti pulang sendiri kalo lelah"

"Tapi Ma, mau kemana kakak malam-malam kayak gini??"

"Biarin aja dia. Hyunjae kamu masuk!"

"Gak! Mama selalu banding-bandingi Hyunjae sama kakak. Padahal selama ini Kakak jauh lebih baik dibanding Hyunjae!!" Teriak Hyunjae lalu menyusul kakaknya

"Hyunjae mau kemana kamu!!" Teriak Mama dari arah dapur

"Ck kamu ini gk bisa tenang sedikit. Aku bakal kejer mereka berdua. Selesaiin baik baik masalah nya" ucap Sang Papa lalu mulai mengejar kedua anaknya

"Dasar anak nakal"






"Sudah cukup. Wonwoo lelah dibanding-bandingin sama Hyunjae terus. Nek Wonwoo pengen nyusul nenek aja"

Wonwoo kini telah berada pusat kota Seoul. Jarak dari rumahnya memang sangat dekat. Tak perlu waktu lama, dari rumah Wonwoo sudah menampilkan padatnya kota Seoul seperti yang biasa kita lihat. Saat tengah berjalan santai sambil menenangkan pikiran, Wonwoo melihat sebuah mobil yang hilang kendali ditambah diujung jalan terdapat seorang gadis yang mengenakan cardigan berwarna hijau tua yang hendak menyebrang

"AWAS!!" Teriakan Wonwoo membuat semua orang menoleh kearahnya. Bahkan gadis itu pun menoleh kearah Wonwoo namun, ia tidak melihat sebuah mobil yang hilang kendali dibelakangnya

'brukk!'

Mobil itu menghantam dengan keras tubuh Wonwoo. Ia berhasil mendorong gadis itu ketepi jalan, namun ia tdiak sempat untuk menghindar. Sehingga ia yang mengalami kecelakaan itu. Semua orang dewasa disana terlihat panik, tak satupun dari mereka yang berani membantu Wonwoo yang sudah berlumur darah

Pemiliknya mobil itu melaju sampai akhirnya menabrak sebuah pohon besar. Ia baik-baik saja, hanya saja kehilangan kesadaran nya. Gadis yang diselamatkan oleh Wonwoo itupun terbangun, ia terdorong hingga ketepi jalan. Tangan nya penuh lecet tergores aspal. Ia melihat sebenarnya apa yang terjadi. Setelah memasati se keliling, ia mendapati seorang laki-laki yang menjadi korban kecelakaan akibat menyelamatkan nya. Ia segera berlari kearah laki-laki itu..

"Eh kamu gpp? Aduh gimana ini?" Ucap gadis itu panik. Seperti nya ia tidak pernah melihat orang kecelakaan sebelumnya

Wonwoo memasati wajahnya dengan teliti. Seorang perempuan dengan wajah bulat putih dan pipi chubby, yang mengingatkan Wonwoo kepada seseorang

"Seul..gi" ucap Wonwoo tak jelas lalu ia kehilangan kesadaran. Gadis itupun merasa terpanggil, ia menelusuri wajah seorang laki-laki yang sudah kehilangan kesadaran dipangkuan nya. Saat sedang berpikir keras, konsentrasi gadis itu dibuat pecah setelah mendengar teriakkan seseorang

"KAKAK!!"

Hyunjae segera berlari ketempat kakaknya itu, ia melihat wajah kakaknya yang sudah berlumur darah. Hyunjae tidak ingin kejadian masa kecilnya terulang ulang lagi, ia segera meminta bantuan seseorang untuk menelpon ambulan. Akhirnya seorang wanita dewasa mau membantu mereka dan tak perlu waktu lama mobil ambulan pun datang

Didalam mobil hanya ada suara isakan Hyunjae. Gadis itu terlihat sangat bingung dengan apa yang harus ia lakukan. Kini ia telah menjadi alasan seorang kakak yang mengalami kecelakaan. Dia tidak tahu harus berkata apa dengan sang adik yang sudah menangus didepannya itu

"Ee anu, kakak kamu terluka karena nyelamatin kakak. Kakak janji bakal bertanggung jawab sampai selesai" ucap gadis itu dengan sedikit ragu

"Kaak... Hiks hiks" Hyunjae tidak memperdulikan ucapan seorang gadis didepannya, bukan karena marah atau membenci gadis itu, tapi ia sekarang terlalu khawatir dengan sang kakak

Sesampainya dirumah sakit, Para suster dan Dokter mulai menyiapkan alat alat mereka. Seluruh rumah sakit dibuat panik karena detak jantung Wonwoo mulai melambat. Mereka segera membawa Wonwoo ke ruang UGD. Hyunjae yang hendak masuk dihentikan oleh salah satu perawat disana

"Tunggu disini tuan" ucapnya lalu menutup pintu darurat itu

Hyunjae yang merasa cemas tak bisa duduk diam. Ia mondar-mandir didepan pintu ruang UGD itu dengan gelisah. Lagi-lagi, Gadis itu hendak menenangkan seorang anak laki-laki yang mungkin sedikit lebih muda dari dirinya

"Eum, kakak pikir kamu sangat sayang dengan kakakmu. Kakak harap kamu memaafkan kakak" ucap gadis itu pelan-pelan tak ingin menggangu operasi didalam

"Kenapa tuhan gak adil??"

"Eung?" Gadis itu terkejut mendengar kalimat pertama anak laki-laki di depannya. "Maksud mu?"

"Waktu kecil saat aku tak sengaja memecahkan barang kesayangan Mama, kakak menutupi nya untuk ku. Saat aku tak sengaja mendapat nilai buruk, kakak menggantikan nya untukku. Setiap aku tak sengaja berbuat kesalahan, selalu ada kakak ku yang selalu menutupinya. Saat aku sedang bermain-main seperti anak kecil ditengah jalan, kakak menyelamatkan ku meski harus dirawat dirumah sakit. Semua kebaikan itu, kakak lakukan karena kakak sayang sama aku. Tapi sayangnya itu dilihat terbalik oleh Mama. Ia mengira semua kesalahan yang aku lakukan adalah perbuatan kakak, sehingga ia sering membandingkan kakak dengan diriku. Bahkan tak jarang Mama menyindir kakak sesaat setelah ia memujiku. Kupikir hanya perlu waktu agar kakak bisa memaafkan ku. Tapi ternyata sangat sulit memaafkan seseorang disayangi yang telah meninggalkan nya sendirian selama enam tahun lamanya. Ku harap yang kakak benci adalah diriku, bukan dirinya sendiri karena tak bisa menjadi kakak yang baik. Bagiku kakak adalah panutan ku. Ia jauh lebih baik dibandingkan aku yang tak seberapa. Ia bersinar menyaingi kilauan bintang kesukaan nya. Mengapa tuhan menulis takdir yang sama terulang lagi pada kakak? Semua yang kulakukan hanya sia-sia, bagaimana mungkin kakak mau memaafkan adiknya yang telah mengecewakan nya? Aku tak berguna hiks hiks-"

Gadis itu terdiam. Membayangkan banyak nya beban masalah yang dibawa kedua kakak beradik ini? Dan entah mengapa ia menjatuhkan air matanya, seolah cerita itu adalah hal yang ia ketahui. "Kakak mu pasti orang yang sangat hebat"

"Terimakasih kak" Hyunjae mulai tersenyum meski pipinya masih basah oleh air mata. Ia tak percaya ada yang setia mendengarkan seluruh keluh kesahnya selama ini. Disaat bersamaan, orang tua Wonwoo datang menghampiri Hyunjae didepan ruang UGD

"Hyunjae!"

"Pa. Ma!"

"Wait Hyunjae?"

// Bersambung //

Next >>>>>>>>>

Ang angg~

Best Brother || Wonwoo [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang