[08] KEJUTAN HARI ULANG TAHUN ASAHI

61 18 7
                                    

RUMAH WESTERN, KEDIAMAN SHIRAHATA.
September, 2021.

Jari-jari Zhakarov yang mencengkeram erat pada leher Chou semakin menguat, menyalurkan kekuatan penuh amarah nan mendidih dalam diam. Chou tampak tak mampu lagi menahan cekikan mematikan itu; ia memuntahkan cairan merah pekat dari mulutnya, mengalir deras menetes dan mengotori lantai ruangan yang sunyi di kamar itu. Seketika aroma anyir darah menyeruak menyelimuti udara dengan kepekatan yang menggetarkan hati.

Di sudut lain, lantas Jin-do mengambil kuda-kudanya dengan sigap seraya kedua matanya berkilat tajam seolah waktu terhenti sejenak sekadar memberi ruang pada tekadnya nan membara. Dalam satu gerakan cepat ia menarik pelatuk pistol yang berada dalam genggamannya. Senjata api itu meletus, memuntahkan amunisinya yang melesat tajam, hancurkan keheningan sertai gema di seluruh penjuru ruangan, membelah udara dengan kecepatan dan ketepatan yang mematikan.

"Ayo! Kau ikut aku sekarang!"

Sebelum peluru pistol sempat mengenai tubuh Zhakarov, ia sudah menghilang terlebih dahulu bersama Chou yang masih merasakan penderitaan akibat jemari dan kuku-kuku tajam yang mencengkeram lehernya. Zhakarov bagaikan bayangan yang melesat cepat membawa serta korbannya dalam kekejaman yang tiada ampun. Chou dengan napas tersengal dan rasa sakit yang membara hanya mampu merasakan cengkeraman maut itu semakin dalam seolah-olah seluruh dunia menghimpit dan gelap.

Lantas tengah jeritan batin sertai deru napas nan semakin berat, Chou menyadari bahwa hidupnya terentang di ujung tanduk, tergantung pada belas kasihan seorang pemburu yang tak mengenal ampun. Ruang kamar yang penuh aroma anyir darah itu seakan memantulkan suara-suara bisu sehingga memperkuat kesan mencekam yang memenuhi setiap sudutnya.

"Tunggu!" Sementara Jin-do terbelalak melihat Chou telah lenyap di hadapannya. Kebingungan merayap di benak bak kabut tebal yang tak kunjung sirna. Kini ruang kamar itu sangat berantakan seakan diporak-porandakan oleh kekuatan tak terlihat dan aroma anyir darah yang masih pekat menambah kesan surreal pada situasi tersebut. Rumah itu bukan miliknya, dan ketidaktahuan serta ketidakpastian menyergapnya dalam sekejap.

Hatinya terkejut, jantungnya berdegup kencang menggebu-gebu laksana genderang perang yang ditabuh tanpa henti. Kedua tangannya memegang erat kepala seolah mencoba menahan badai pikiran yang berputar-putar tanpa arah. Setiap sudut ruangan tampak lebih asing dan waktu seakan melambat, membiarkan Jin-do terjebak dalam momen ketakutan dan bingung. Kehidupan seolah mengalir keluar dari dinding-dinding ruangan yang dingin, meninggalkannya dalam hening yang hanya dipecahkan oleh detak jantungnya yang menggema di telinga. Kenyataan memudar, digantikan oleh rasa gentar yang menyelimuti seluruh kesadarannya, membuatnya merasa kecil dan tak berdaya di tengah-tengah misteri yang menakutkan. "Sial!" umpatnya. "Pria itu ... Chou ... masih berhutang penjelasan padaku."

Lalu dengan tangan yang masih gemetar, Jin-do merogoh saku celana sebelah kiri lantas mengambil handphone. Ia membuka aplikasi peta yang segera menampilkan keberadaan seseorang di layar. Sembari tersenyum tipis Jin-do menyadari rencananya telah berjalan sesuai harapan. Tanpa disadari oleh Chou, petugas polisi itu telah memasukkan GPS kecilnya ke dalam saku jaket tatkala Chou menghampirinya.

"Ini dia!" Setiap langkah Chou kini dapat diawasi berkat kecerdikan dan ketelitian Petugas Kim Jin-do. Ia merancang ini dengan tujuan agar bisa mengikuti jejak Chou, memastikan setiap gerakan dan lokasi pria itu dalam genggamannya. Meskipun keadaan di sekelilingnya begitu berantakan dan penuh kekacauan, Jin-do merasakan sedikit kendali kembali ke tangannya. Sementara detak jantungnya kian bergemuruh tetapi kini disertai dengan harapan.

"Mengapa di gedung DPR?" gumamnya terdengar lirih seiring kening yang sedikit mengkerut, tatkala kesadaran menyergap bahwa keberadaan Chou terendus di gedung DPR.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chou si Manusia Raksasa Bercahaya : Polisi dan Pemadam KebakaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang