Prolog, Andhira

132 19 0
                                    

Andhira Faleesha Prameswari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andhira Faleesha Prameswari

Hujan, ia sangat menyukai hujan. Suara berisik nya air yang jatuh membasahi tanah, memendam suara tangisnya. Hidupnya sangat hancur saat kepergian sang ibu tercinta, juga pernikahan sang ayah setelah satu minggu kepergian sang ibu. Membuat Andhira menyimpulkan bahwa sang ayah memiliki hubungan gelap dengan wanita lain.

Andhira, suka menyendiri. Dia tidak suka dikasihani.

Gadis yang suka berlagak sok kuat, namun menyimpan banyak kerapuhan. Ia hanya bisa melampiaskan kerapuhan itu hanya pada Tuhan dan hujan.

Hujan, dan Andhira. Dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

••••••••••••••

"Dimana hati nurani papa? bahkan baru satu minggu mama pergi, papa nikah lagi?"

Andhira tidak habis pikir sang ayah. Ia menatap penuh amarah. Sang ibu yang baru saja pergi satu minggu yang lalu, Andhira masih merasa kehilangan sampai sekarang. Tapi apa yang dilakukan papa? dia menikah lagi, tanpa sepengetahuan Andhira.

"Oh, papa selingkuh dari mama?" tanya Andhira penuh selidik.

"Sudah berkali-kali papa bilang, papa gak-"

"Terus ini apa, pa? secepat itu papa lupain mama? aku gak habis pikir!" Andhira memotong ucapan sang ayah.

"Papa juga berhak buat bahagia, Andhira. Kamu jangan egois!"

Andhira tersenyum miring.

"Terserah papa mau anggap aku egois, aku gak peduli. Jangan harap aku menerima mereka, sampai kapanpun aku gak akan pernah menerima mereka sebagai keluarga aku!"

Gadis itu kemudian pergi meninggalkan rumah, menerobos derasnya hujan yang turun kala itu. Dia menangis dibawah guyuran hujan. Tidak ada yang tahu selain Tuhan dan dirinya sendiri. Andhira membenci papa. Andhira sangat membencinya.



•••••••••••••••••••••••

Adinata, Hujan, & AndhiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang