°
°
°
Pernah mendengar pepatah bahwa benci bisa menjadi cinta? awalnya aku tidak pernah mempercayai nya, itu semua hanya omong kosong. Namun ternyata tidak, karena aku mengalami nya.Memang benar, minuman yang paling enak adalah meminum ludah sendiri
•
•
Happy Reading !
Lonceng bel tanda istirahat sudah berbunyi sejak lima detik yang lalu. Para siswa dan siswi bergerombol berlarian keluar dari kelas mereka. Ada yang pergi ke kantin untuk melepaskan rasa lapar mereka, ada juga yang hanya duduk-duduk disekitar koridor untuk mengobrol dengan teman-teman mereka.
Sejak jam pelajaran dimulai sampai jam istirahat tiba, Andhira hanya melihat kearah jendela. Dimana jendela itu mengarah ke lapangan utama sekolah. Disana ada siswa kelas sebelah yang tengah melaksanakan jam pelajaran olahraga. Pandangan Andhira hanya tertuju pada satu orang yang sedang duduk terdiam melihat teman-teman satu kelasnya melakukan praktek.
Adinata.
"Eh, lo mau ngantin gak?" suara Luna, teman sebangku Andhira berhasil merusak lamunan gadis itu.
"Lo liatin siapa sih? serius banget dari tadi" Luna kembali berucap.
Andhira menoleh hanya untuk menatap Luna dengan tatapan datarnya.
"Skip dulu, gue mau ke perpus" Andhira sudah siap-siap akan berdiri.
"Tumben? biasanya paling males kalau ke perpus"
Andhira tersenyum kecil. "Kepo banget lo!" setelah itu ia pergi meninggalkan Luna sendirian didalam kelas. Ia mengabaikan raut wajah Luna yang sudah berubah kesal.
Andhira tidak pernah mengira dia akan menghabiskan jam istirahat nya di perpustakaan ini. Ada suatu benda yang ia cari-cari namun tidak kunjung ketemu. Rak-rak buku menjulang tinggi didepannya, Andhira sedikit kesulitan mencari buku itu karena tata letak buku yang berantakan. Sehingga Andhira memutuskan untuk bertanya pada penjaga perpustakaan.
"Permisi"
"Iya, kamu mau mencari buku apa?"
"Perpustakaan ini ada buku bahasa isyarat ? "
"Sepertinya ada, sebentar saya cari datanya ya"
Andhira menunggu penjaga perpustakaan untuk mencari data buku yang ia cari. Ia teringat, terakhir kali memasuki perpustakaan ini adalah semester satu kelas sebelas.
"Ada di jajaran rak sebelah utara ya, kamu cari aja disana" ucap penjaga perpustakaan itu.
Andhira mengangguk sambil tersenyum tipis. "Terimakasih" ucapnya.
Andhira pergi menuju jajaran rak yang diarahkan oleh penjaga perpustakaan. Dan ternyata benar, buku itu ada disana. Hanya saja, tinggal tersisa satu buku. Andhira segera mengambilnya dan pergi menuju tempat duduk yang disediakan perpustakaan untuk para murid membaca. Andhira memutuskan untuk membaca buku itu sampai jam istirahat selesai.
°
°
°
°
°Andhira pikir jam istirahat cukup baginya untuk mempelajari buku itu. Namun ternyata tidak, dia menghabiskan sampai satu jam pelajaran berakhir, itu artinya ia bolos satu jam pelajaran hanya untuk mempelajari buku bahasa isyarat. Entah kenapa hatinya menginginkan untuk mempelajari bahasa itu, Andhira juga tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adinata, Hujan, & Andhira
Fanfic[ Semua media yang ada didalam cerita ini saya ambil dari pinterest ] Adinata tahu betul kesalahan yang ia perbuat. Menyukai saudara tirinya sendiri adalah sebuah kesalahan yang fatal. Namun tanpa ia tahu, bahwa Andhira, saudara tirinya juga menyuka...