🐣 Kuma-kuma (1) 🐣 Girl in the forest

389 36 1
                                    

I need your votes and comments😋


Cerita ini sebelumnya aku unpublish, tapi aku publish lagi.

Tes ombak dulu🌊🌊

Rame kita lanjut jomplang kita kita nangis😭

____

"Fuck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fuck."

Pemuda berambut hitam itu mengumpat kesal sambil menendang ban motor miliknya. Isabella, motor kesayangannya itu tiba-tiba mengalami pecah ban disaat yang tidak tepat.

Ia mengedarkan pandangannya, hanya ada pepohonan dan juga semak-semak disini. Pada siapa ia akan minta tolong? Dedemit? Yang benar saja.

"Nggak ada sinyal lagi, masa mau dorong sampe rumah sih?" Pemuda itu menghentakkan kakinya kesal, ia duduk dipinggir jalan sambil mengangkat ponselnya ke udara berharap ada sinyal yang diterima.

"Apes banget, udah jatuh ketimpa durian pula."

Azka Kun Sultana, anak kedua dari dua bersaudara. Ayahnya adalah seorang CFO alias Direktur Keuangan pada sebuah bank yang besar, ibunya berprofesi sebagai seorang dokter gigi umum dan sang kakak adalah CMO atau pemimpin perusahaan yang bertanggung jawab dalam urusan marketing dan pemasaran.

Di usianya yang baru menginjak 22 tahun, Azka sudah berhasil memperkenalkan beberapa karya miliknya. Berkuliah di bidang seni rupa dan desain membuat imajinasinya semakin berkembang. Membuat karakter 3D dan animasi, digital painting, juga desain interior adalah keahliannya.

"Coba kalo gue punya kapur ajaib, udah gue gambar itu ban motor biar bisa pulang," gumamnya kesal.

Hari semakin larut, entah kenapa tidak ada mobil atau motor yang berlalu lalang. Seharusnya ia tidak sok berani dengan melewati jalanan hutan yang sepi seperti ini, ia benar-benar menyesal tidak mendengarkan kata-kata temannya.

Srek

Srek

Tubuh Azka menegang saat merasakan ujung bajunya ditarik, ia menelan ludahnya gugup dan ber komat-kamit membaca do'a apapun yang ia ingat. Kepalanya menoleh patah-patah dengan gaya slow motion, semoga apa yang ada diotaknya tidak benar.

Matanya membulat sempurna saat bertatapan dengan mata hijau sipit yang cerah, belum lagi senyum lebar dengan gigi gupis, baju juga wajah yang kumal membuat jantung Azka berdetak lebih keras.

Kuma's PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang