🐣 Kuma-kuma (3) 🐣 Meeting my friends

185 25 3
                                    

I need your vote and coments 😋

_____

"Selamat pagi beban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat pagi beban."

Azka menepuk pipi Kuma dengan pelan hingga membuat bocah itu terusik dalam tidurnya. Azka bisa melihat mata Kuma yang bengkak karena menangis semalam, bocah itu tidak mau tidur terpisah dari Azka karena takut akan dibuang.

Tapi Azka tetaplah Azka, ia membiarkan bocah itu tidur dikamar sendirian. Namun, itu hanya berlaku sampai lima belas menit kemudian karena Azka langsung menyusul Kuma entah kenapa dia juga heran kenapa dia menyusul si buluk.

"Papa?" Kuma menguap kecil sambil mengucek matanya dengan pelan.

"Bangun, hari ini kita harus periksa ke dokter," tutur Azka yang meraup wajah Kuma dengan tangannya yang besar.

"Ngan papa, auk." (Tangan papa bau.)

"Sembarangan kalo ngomong, tapi iyasih tadi gue pipis megang anu nggak cuci," sahut Azka dengan nada acuh tak acuh, bodoh amat kan anak sendiri.

"Ih, papa auk!" Kuma yang langsung menyingkirkan tangan Azka dari pinggangnya dan berlari masuk kedalam kamar mandi.

Azka mengernyitkan keningnya bingung, ia mencium tangan kirinya yang baru saja ditolak oleh Kuma, "Kaga bau, cuma pesing dikit."

____

Ding

Dong

Bel pentahouse Azka terus ditekan dengan brutal, pemuda itu bisa mendengar suara gelak tawa dari balik pintunya. Malas sekali rasanya membuka pintu untuk para babunya.

"Azka! Azka main yok!"

Azka berdecak kesal lalu membuka pintu untuk lima pemuda yang menjabat sebagai babu alias temannya sejak masa kanak-kanak. Semenjak masuk ke universitas, Azka sudah tinggal sendiri tidak bersama orang tuanya.

Alasan utamanya ia ingin mandiri, selain itu jarak rumah orang tuanya sangat jauh dari universitas tempatnya. Azka pulang sekitar satu bulan sekali jika tidak memiliki jadwal padat, lagipula ada kakaknya, kakak ipar dan juga keponakan kembar yang menemani orang tuanya jadi Azka tida khawatir.

"Azka, lama banget buka pintunya," ujar pemuda berambut ikal yang menerobos masuk kedalam pentahouse.

"Masuk," ajak Azka pada teman-temannya yang lain.

Ada lima jenis primata yang menjadi teman Azka, mereka memiliki kepribadian yang berbeda dan berubah-ubah seperti bunglon.

Pria berambut ikal itu bernama Faisal, dia berkuliah di bidang ilmu informasi. Sebagai catatan, dia adalah orang yang ceplas-ceplos dan jujur dalam setiap perilaku juga perkataannya.

Kuma's PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang