𝟎𝟒: 𝐁𝐥𝐢𝐧𝐝 𝐃𝐚𝐭𝐞

507 56 12
                                    

══♡ ❀•❀•❀ ♡══

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

══♡ ❀•❀•❀ ♡══

Akhirnya hari catwalk yang dinanti [Name] datang juga. [Name] bangun agak siang hari ini, karena jadwalnya hanya catwalk dan acaranya pun baru dimulai sore nanti.

[Name] pergi ke restoran pizza lebih dulu. Setiap sebelum catwalk, [Name] biasanya akan memanjakan diri seperti perawatan dan makan lebih banyak dari biasanya, walaupun menurut Jean, makan [Name] masih termasuk sedikit.

"Jean ayo makan juga," ajak [Name].

"Ya?"

"Duduklah di depanku,"

"Maksudnya, makan bersama anda?"

"Ya, tentu saja. Ayo,"

Jean pun duduk di kursi di depan [Name]. Pelayan datang untuk mencatat pesanan mereka.

"Aku pesan cheese pizza mini. Kau Jean?"

"Saya..." Jean bingung harus memesan apa. Jujur saja, ia merasa sungkan untuk makan bersama [Name]. "Saya pesan Pepperoni Pizza saja,"

"Baik, mohon ditunggu,"

[Name] melihat pemandangan diluar jendela restoran. Lalu lintas tidak terlalu ramai hari ini. Sementara Jean terlihat kaku di tempat duduknya.

"Bagaimana hari liburmu kemarin?" Tanya [Name] pada Jean.

"Ya... Saya menemui teman-teman semasa SMA dulu," jawab Jean.

"Wah! Pasti seru bisa berkumpul bersama teman semasa sekolah dulu." Ucap [Name].

"Memangnya anda tidak pernah berkumpul dengan teman semasa sekolah anda?" Tanya Jean.

[Name] terkekeh, "Aku tidak punya teman semasa sekolah. Sejak kecil aku homeschooling."

"Oh begitu..." Jean tidak berkata apa-apa lagi. Memang ia pernah mendengar kalau [Name] berasal dari keluarga kaya dan sering berpergian ke luar negeri. Masuk akal kalau dia tidak pernah sekolah formal. Entah kenapa mengetahui ini membuat Jean merasakan jarak dan perbedaan di antara mereka. Mereka berdua hidup di dunia yang sangat berbeda.

"Aku penasaran seperti apa Jean semasa SMA," ucap [Name].

"Anda penasaran? Yah, sebenarnya saya seperti remaja laki-laki pada umumnya." Jawab Jean sambil menggaruk pelipisnya.

"Apa kau pernah tawuran?" Tiba-tiba saja pertanyaan random itu keluar dari mulut [Name].

Jean agak kaget dengan pertanyaan itu, tapi kemudian ia tertawa kecil. "Tidak pernah. Sejujurnya remaja laki-laki yang tawuran itu tidak umum. Kalau berkelahi biasa saya pernah."

𝐁𝐨𝐝𝐲𝐠𝐮𝐚𝐫𝐝 [𝐉𝐞𝐚𝐧 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang