(PART 1) Siapkah Kau 'tuk Jatuh Cinta Lagi

361 29 37
                                    

"Akhirnya, Dam kamu jadian lebih dari 1 tahun juga! Biasanya ga nyampe 6 bulan juga udah putus. Hahahaha," Sherina menyeringai jahil kepada sahabatnya itu sambil memindahkan meja barunya ke ruang tamu.

"Ya masa aku jomblo terus?? Susah tau neng dapetin yang cocok di aku!" jawab Sadam ketus sambil membantu Sherina mengangkat meja di sisi sebrang.

"Iiihh, ketus amat sih yayang! Justru aku tuh bersyukur akhirnya kamu jadian lama juga. Aku doain kamu sama Gina langgeng. Kali-kali jodoh sampe ke pelaminan," senyum tulus Sherina merekah di wajahnya yang manis itu.

"Yaa, amin aja deh!" Sadam menghela nafasnya. Hari ini suasana hati Sadam sepertinya sedang tidak baik-baik saja. Ia teringat perkataan maminya pagi ini.

"Kamu mau ganti cewek berapa kali lagi, Dam? Semenjak kamu kuliah kenapa sih kamu jadi suka gonta ganti cewek, sih? Udah berapa wanita yang kamu bawa ke rumah tapi ga pernah jadi? Pas kamu masih SMA, malah pacaran aja ga pernah. Kalian berdua udah mau 28 lhoo tahun ini. Mami juga udah cocok sama Gina. Udah cantik, baik, sopan banget lagi anaknya. Keluarganya juga dari keluarga terpandang. Kamu mikir apa lagi, Dam?"

Perkataan mami itu mengiang terus di kepala Sadam seharian ini. Ditambah Sherina juga meledeknya sekaligus memberi selamat kepadanya membuat suasana hati Sadam semakin tak karuan. Masih banyak pertanyaan muncul dalam dirinya mengenai sebuah pernikahan. Di antara semua wanita yang pernah menjalin hubungan dengan Sadam, hanya Gina yang mampu merebut hati keluarganya. Tetapi entah mengapa, ia masih belum mampu membayangkan masa depannya hidup berdua dengan Gina. Gina adalah perempuan baik-baik dan berasal dari keluarga yang terpandang. Pertemuan pertama mereka berawal ketika papi mengadakan pertemuan bisnis penting dengan salah satu clientnya. Client papi yang ternyata adalah orangtua Gina, ketika itu membawa Gina menghadiri pertemuan tersebut.

Kenapa gw masih belum bisa yakin ya sama Gina? - pertanyaan itu terus mengusik hati dan pikiran Sadam.

Ting ting ting..
Beberapa notifikasi pesan WhatsApp muncul di handphone Sadam. Pesan itu datang dari Gina.

Gina: Beb, kamu di mana sih? Ga bales-bales WAku 😡 Kamu belum sampe rumah? Masih sama Sherina?

Sadam: Iya, beb. Sorry, aku masih sama Sherina nih. Riweuh banget dia, ga kelar-kelar beresin apartemennya.

Gina: Wkwkwkw. Riweuh-riweuh juga kamu yang maju paling depan tiap berurusan sama dia. Ya udah, bantuin aja dia dulu. Kalo udah pulang kabarin aku, yaa 😘😘

Sadam: Okay bebsss 😘

Hari ini memang Sherina sedang membereskan apartemennya karena ia baru saja membeli beberapa perabotan yang baru untuk mengganti perabotan-perabotan lama yang akan ia sumbangkan. Ia khusus meminta Sadam hari ini untuk membantunya memindahkan perabotan-perabotan baru tersebut. Seperti biasa, Sadam tidak akan pernah menolak permintaan sahabatnya itu. Terlebih semenjak Sherina memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Indra beberapa bulan lalu. Sadam ingin selalu berada di dekat Sherina untuk menghiburnya agar gadis itu dapat segera melupakan kesedihannya.

"Dam, kalau dipikir, yaa. Nasib baik selalu ga berpihak di aku kalau untuk masalah cowok," ujar Sherina tiba-tiba membuyarkan konsentrasi Sadam yang sedang mengatur letak meja baru Sherina.

"Kok kamu mikir gitu, neng?"

"Inget ga dulu Devano? Baru juga ngerasain pacaran pertama kali, udah diselingkuhin aja akunya. Terus sekarang Indra. Aku udah nyaman sama dia, kita udah jalan 3 tahun pacaran, eh tiba-tiba ditinggal married sama cewek pilihan mamanya," gerutu Sherina sambil menghela nafasnya dalam-dalam.

SEJUTA KENANGAN (SONGFIC; ALTERNATE UNIVERSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang