Part 9

1.9K 151 0
                                    



Rumah terlihat kosong. Hwi menaruh tasnya dan mengetuk pintu kamar Junshin. "Aku membawakanmu supresan." Karena tak mendapat jawaban, Hwi pun membuka kamar Junshin.

Di sana, di atas ranjangnya Junshin sedang meringkuk dengan tubuh yang berkeringat. Mata Junshin terbuka ketika Hwi berdiri di sebelah ranjangnya. Alpha itu terdiam sejenak karena melihat feromon alpha bajingan itu menempel tipis di tubuh Hwi.

"Kau sudah makan?" Hwi membuka supresan tersebut dan memberikannya pada Junshin.

Alpha itu duduk. Nafasnya terlihat berat dan wajahnya memerah dengan keringat yang menghiasi. Ia meraih tangan Hwi yang mengulurkan pil, tapi ia tak mengambilnya dan menarik tubuh itu ke pelukannya.

Junshin menyandarkan kepalanya yang berat di pundak Hwi. Nafasnya terasa panas saat menyentuh kulit Hwi. "Kau harus meminum obatmu dulu."

"Hyung.." Hwi memanggil dengan suara rendahnya. "Kau masih bertemu dengan bajingan itu?" Tangan Junshin melingkar di pinggang Hwi.

"Aku bertemu dengannya di bawah. Apakah dia menempelkan feromonnya lagi?" Hwi sedikit menunduk karena merasakan nafas Junshin yang mengenai lehernya. Rasanya sedikit menggelitik.

"Kau berjanji tak akan menemuinya lagi.."

"Ya.. Ku pikir dia tak akan datang lagi setelah mengetahui aku adalah beta."

Tangan Junshin semakin menarik pinggang Hwi. "Ughh.." alpha itu mendesah kecil dan mendekatkan hidungnya ke leher Hwi.

Seharusnya Hwi mendorong Junshin. Tapi saat itu ia sama sekali tak berpikir untuk mendorongnya sama sekali. "Minum obatmu, itu akan membuatmu lebih baik."

Hwi mengulurkan obat tersebut ke bibir Junshin. Pria itu membuka mulutnya dan melahap pil berserta jari Hwi. Ia menjilati jari Hwi dan itu membuat Hwi menarik kepala Junshin menjauh.

Aura di dekat Junshin berbeda dari biasanya. Pria itu juga membuat wajah yang baru pertama kali Hwi lihat. Mata hitamnya terasa begitu gelap seakan menyedotnya untuk masuk.

Junshin kembali mengambil tangan kanan Hwi dan menjilati jari-jarinya. Matanya tak lepas menatap wajah Hwi seakan sedang menelanjanginya. Ini bukan kali pertama alpha menatapnya seperti itu dan menjilati jarinya, tapi entah kenapa jantung Hwi berdegup lebih cepat. Dan tanpa sadar dirinya menegang.

Junshin sedang rut. Dan itu adalah waktu yang tepat untuk memanfaatkannya. Tapi hati kecilnya tak ingin tidur dengannya.

Hwi tak menolak saat tangan Junshin meraih pinggangnya dan membawanya ke pangkuannya. Nafas Junshin terlihat semakin berat dan wajahnya semakin memerah. Seperti inikah rupa alpha yang sedang rut.

Entah kenapa sisi lain dari diri Hwi membuatnya ingin melangkah maju. Ia ingin mencobanya dan merasakannya seperti apa tidur dengan alpha yang sedang rut.

"Junshin.." Hwi menangkup wajah Junshin. Ia tersenyum tipis sebelum melanjutkan kalimatnya. "Aku akan membantumu. Jadi jangan menahannya."

Tubuh Junshin menegang ketika bibir Hwi meraup bibirnya dan melumatnya dengan lembut. Tangan pria itu semakin memeluk Hwi dan membalas ciuman tersebut. Pikirkan Junshin benar-benar kosong. Ia hanya ingin menyentuh tubuh hyung nya itu dan menyalurkan rutnya yang menyiksa.

Tangan Junshin meraba masuk ke belakang celana Hwi dan memasukan jarinya ke lubang yang sedikit basah tersebut.

"Mmmhhh.." Hwi melepaskan kancing kemejanya dan menikmati bagaimana jari-jari itu bermain di bawah sana.

Jari Junshin semakin masuk dan mencari titik sensitif Hwi. "Kau bisa langsung memasukannya.." suara Hwi terdengar serak.

Tubuh pria itu tiba-tiba terputar dan terbaring di ranjang. Tangan Junshin menarik kakinya dan menahan kedua kaki tersebut di pundak.

[BL] I Want to Be An Omega | BxB OmegaverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang