Kupanggil dia, Mas Ndaru.
Aku tak tahu pasti bagaimana seorang dia. Apa Zodiaknya, jenis apakah golongan darahnya, atau bahkan apa jenis mbti-nya. Sejauh ini aku hanya berusaha menebak dan mencoba memprediksi karakter personality yang dimilikinya.
Mas Ndaru, sebutku untuknya, kerap kali membuatku mengharuskan diri untuk mengartikan disetiap tindakan maupun ucapan darinya. Mulai dari yang paling sederhana, ketika ia menjawab, "iya nggak papa kalo kamu sibuk". Atau yang paling membuatku kesulitan misalnya ketika ia hanya menatapku tanpa bersuara ketika kami sedang duduk dalam perkara.
Terkadang aku merasa semestinya tak perlu kurumitkan segala hal tentangnya, sebab dia bukan aku. Aku adalah aku, dan Mas Ndaru adalah Mas Ndaru. Semudah itu sebenarnya, namun nyatanya lagi-lagi aku memperlakukannya seolah seperti ketika aku ingin diperlakukan olehnya. Rumit bukan? Akupun juga tak mengerti.
Sekali lagi, Mas Ndaru adalah Mas Ndaru. Dia terlalu plot twist untuk aku yang selalu terstruktur. Terkadang karena hal inilah yang membuatku kesulitan untuk 'mengendalikan'. Iya benar, aku ingin agar aku mampu mengerti segala hal tentangnya. Agar mudah bagiku untuk masuk dalam dirinya.
Tapi nihil, aku kerap kali gagal.
Bukankan sudah kukatakan bahwa dia terlalu plot twist? Membuatku mau tak mau harus memahami lebih dalam. Membuatku menelisik lebih jauh bagaimana seseorang dia.
"Menurutmu begitu?" tanyanya disetiap kali aku menebak maksud darinya. Nada bicaranya seakan mempertanyakan kredibilitas pendapatku dan hal inilah yang kadang buatku terpancing kesal sendirian.
Ingin sekali rasanya melihatnya diam tak berkutik atas ucapanku, meski seringnya berakhir dengan aku yang kebingungan membela diri.
"Mas Ndaru?"
.
.
.
November akhir, 2023