Setuju

6 0 0
                                    

Selain ide gila yang tiba-tiba merasukiku,  ketidakpahamanku selanjutnya adalah persetujuan Mas Ndaru untuk menerima tawaranku. Sampai detik ini, aku bahkan masih tidak tahu alasan mengapa Mas Ndaru mau, dan akupun tak berani menanyakannya secara gamblang.

Aku hanya menduga bahwa alasannya tak jauh-jauh beda dengan alasanku memilihnya. Atau yang paling simple, karena dia lagi single dan karena kemampuanku dalam membujuknya sehingga berhasil membuatnya setuju. Atau barangkali sesederhana karena ia iseng saja. Why not?

"Dalam setahun ke depan, kita resmi menjalin hubungan. Meskipun terkesan nggak natural, tapi kita usahakan selayaknya kaya orang pacaran pada umumnya. Gimana Mas?"

"Nggak natural?"

Kulihat kedua alisnya bergerak saling mendekat. Pada kesempatan kali ini aku berhasil meyakinkannya bahwa penawaran dariku layak untuk dipertimbangkan untuk diterima.

"Kita, kan nggak kaya orang lain. Biasanya pacaran karna saling suka, tapi kita beda. Oke aku ralat, nggak kaya biasanya."

Dari pertanyaan tersebut, aku mulai terbiasa dengan kebiasaan Mas Ndaru yang suka mempertanyakan ungkapan atau kalimat dari ucapanku. Aku curiga kalau diam-diam ia menguasai KBBI dan hal-hal tentang sastra bahasa lainnya.

"Oiya Mas Ndaru, akhir-akhir ini aku lagi baca bukunya John Gray judulnya Men Are From Mars, Women Are From Venus. Mas mau nggak kalo abis ini kita diskusiin bukunya?"

Mas Ndaru setuju, yes!

Impianku pertama saat menjalin hubungan dengan seseorang adalah mendiskusikan buku tersebut. Bukan ingin dianggap sebagai si kutu buku atau si paling literasi. Sejujurnya buku adalah satu dari media yang kugunakan untuk mengenali pasangan dan bagaimana kami menjalin hubungan.

"Jadi hari ini kita mulai pacaran?"

"Iya Mas."

Aku mengangguk mantap. Jika dunia ini seperti di film, mungkin akan terlihat dengan jelas taburan bunga-bunga di sekitar kepalaku saking senangnya aku hari ini. Aku punya pacar!

"Bisa pake panggilan lain selain 'mas' ga?"

Huh?


Desember awal, 2023.



Janji LintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang