Bab 7

10.6K 40 0
                                    

Pagi hari yang terasa sangat melelahkan bagi Yumna padahal semalam perempuan itu merasa jika dirinya tidur dengan sangat nyenyak tapi entah mengapa tubuhnya terasa remuk setelah bangun.

Yumna yang masih mencoba untuk mengatur rasa kantuknya itu kemudian merasa aneh dengan daerah kewanitaannya yang sangat basah, bahkan biasanya Yumna tidak merasakan hal seperti ini dia akan bangun seperti biasa dan vaginanya akan biasa-biasa kecuali jika semalam Yumna menghabiskan malam dengan seseorang.

Perempuan itu melamun sejenak merasa bingung dengan tubuhnya sendiri, hingga perempuan itu menerka-nerka apakah semalam dirinya mimpi basah dan melakukan hal-hal yang tidak biasa seperti menstrubasi ketika tidur.

Tapi lagi-lagi perempuan itu menggeleng keras, karena selama ini Yumna sama sekali tidak pernah melakukan hal-hal semacam itu ketika tidur. Setelah melamun sejenak Yumna memutuskan untuk bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi.

Lagi-lagi Yumna di buat terkejut dengan tubuhnya yang terdapat bercak merah seperti habis bercinta semalam, leher dan payudaranya penuh dengan bercak merah yang tentu saja Yumna tahu jika bercak itu adalah ulah manusia.

Perempuan itu menggerang frustasi, untuk pertama kalinya Yumna merasa kecolongan karena selama ini Yumna akan menghabiskan malam dengan seseorang yang sudah dia pilih, tapi Yumna tahu semalam ketika dirinya tidur ada seseorang yang masuk kedalam kamar hotelnya dan melakukan hal-hal yang biasa Yumna lakukan dengan laki-laki pilihannya.

Dengan kesal Yumna meraih sabun dan terus menerus membersihkan seluruh tubuhnya, perempuan itu terlihat sangat marah dan tentu saja Yumna tidak akan membiarkan seseorang itu lolos dari cengkramannya.

"Beraninya dia menjamah tubuhku ketika tidur, sialan!!" Dengan wajah marah Yumna keluar dari kamar mandi, setelah baju yang sudah di siapkan oleh asistennya semalam, sudah Yumna pakai, bahkan kini perempuan itu terlihat sangat cantik setelah memoles wajahnya dengan brand makeup nya sendiri.

Pagi hari di awali dengan perasaan jengkel dan juga marah, Yumna keluar dari kamar dan terlihat asisten pribadinya sudah berada di lobi hotel menatap heran sang bos yang terlihat sangat marah tidak seperti biasanya.

"Semalam kamu tidur dimana?!!" Tanya Yumna dengan ucapan galaknya.

"Saya tidur di kamar samping Bu, sesuai dengan perintah" balas asisten itu dengan tatapan heran dan sedikit takut.

"Yang jaga semalam siapa saja?!" Yumna terlihat murka wajahnya sudah mulai memerah menahan amarah.

"Seperti biasa Bu, ada berlima dan sisinya jadi bayangan" dengan hati-hati Asisten nya menjawab takut jika ucapannya salah.

"Lalu kenapa semalam ada seseorang yang datang ke kamar saya dan kamu gak tahu akan hal itu?!!" Dengan tatapan kaget asistennya itu lagi-lagi harus merasakan amarah dari bosnya di pagi hari.

"Untuk itu saya kurang tahu Bu, semalam laporan dari para penjaga aman seperti biasanya" Yumna lagi mendesis kesal, setelah mendengar ucapan asistennya itu Yumna memutuskan untuk pergi tanpa mau membahas hal yang membuatnya marah lagi.

Pagi hari yang cukup buruk untuk sang asisten dan juga para penjaga lain yang akhirnya kena semprot dan juga hukuman, setelah itu Yumna pergi ke kantor untuk mengurus kerjaan yang semakin menumpuk setiap harinya.

Wajah murka sang bos masih terlihat kentara bahkan seluruh karyawan yang melihatnya hanya bisa menghindari karena takut jika sewaktu-waktu sang bos akan melupakan amarahnya.

Setelah sampai di ruangannya Yumna lalu membereskan beberapa berkas kerja sama dengan perusahaan lain, setelah itu Yumna juga melakukan meeting online dengan kolega yang berada di New York.

Sang asisten cukup menghelat nafas lega sebentar ketika bos nya bekerja setelah itu hampir semuanya merasakan aura amarah dari perempuan itu.

"Ingat, kalau sampai kalian lalai saya tidak kan segan-segan memecat kalian!! Kalau semisalnya orang itu datang lagi kalian harus segera menangkapnya dan bawa orang itu hidup-hidup ke hadapan saya mengerti?!!!" Teriak Yumna yang langsung di setejui oleh para pengawalnya.

Sepertinya hari ini tidak habis sampai di situ, bahkan sang Asisten hanya bisa menghela nafas ketika sang bos lagi-lagi membentaknya untuk kesekian kalinya.

Setelah pulang dari kantor Yumna menyempatkan diri untuk untuk makan malam di restoran mewah dengan di dampingi oleh Harga, salah satu laki-laki yang tidur bersamanya.

"Aku lihat wajahmu muram sedari tadi? Apakah kamu membutuhkan service malam ini?" Tanya laki-laki itu dengan tatapan sedikit menggoda

Tapi Yumna yang suasana hatinya masih campur aduk mengabaikan ajakan Haga yang biasanya Yumna selalu setujui tapi entah mengapa untuk malam ini Yumna sama sekali tidak tertarik untuk bercinta seperti biasanya.

"Aku lagi gak mood, lebih baik cepat habiskan makan malam mu" balas Yumna dengan acuh, sementara itu Haga menatap Yumna dengan heran karena untuk pertama kalinya perempuan itu menolak ajakan nya untuk menghabiskan malam bersama.

Haga yang melihat Yumna sedang dalam kondisi yang tidak baik, hanya bisa diam tanpa mau melanjutkan obrolannya lagi, karena laki-laki itu tahu jika Yumna akan menjadi perempuan yang sangat mengerikan ketika marah.

Makan malam berjalan dengan lancar, setelah kejadian di hotel malam kemarin Yumna memutuskan untuk pulang ke rumahnya sendiri perempuan itu merasa jika rumahnya lebih aman karena hampir di setiap sudut ada kamera cctv dan hampir di sekeliling rumah juga Yumna pekerjakan pengawal.

Jadi perempuan itu tidak perlu khawatir jika seseorang itu akan datang lagi malam ini, dengan perasaan yang cukup penat Yumna masuk kedalam kamar mandi dan membasuh seluruh tubuhnya setelah itu Yumna merangkak naik ke atas kasur karena kantuk yang sudah mulai menjalar di matanya.

Perempuan itu berpikir jika pekerjaannya hari ini cukup menguras tenaganya sehingga dirinya cepat sekali mengantuk, hingga perlahan kesadarannya mulai hilang.

Yumna sudah masuk kedalam alam mimpi hingga suara langkah yang pelan sekali menghampiri perempuan itu, perlahan sosok itu mendekati Yumna dan mencium kening perempuan itu cukup lama.

"Maaf membuat mu marah selama seharian ini sayang..." Gumam sosok laki-laki itu, meskipun malam ini dirinya sama sekali tidak ada niat untuk mencumbu wanitanya seperti malam sebelumnya tapi, nafsu yang tak tertahankan membuat laki-laki itu tidak puas hanya mencium bibir Yumna.

Dengan cepat laki-laki itu membuka seluruh baju Yumna dan menciumi tubuh wanitanya itu dengan rakus, tidak hanya payudara yang dia mainkan tapi laki-laki itu juga memainkan jarinya di vagina milik Yumna.

Tidak puas dengan hal tersebut laki-laki itu membuka celananya dan mengocok penis miliknya dengan cepat, laki-laki itu tidak akan membiarkan dirinya bercinta dengan perempuan yang sama sekali tidak sadarkan diri.

"ahhhh emmmmm..." Kocokan di penisnya semakin cepat bahkan tangan kiri laki-laki itu sambil memainkan payudara milik wanitanya.

Hingga laki-laki mendapatkan pelepasannya yang sangat luar biasa, bahkan sperma miliknya membasahi tubuh wanitanya.

"Kamu hanya milik ku sayang.."

Sakura ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang