Bab 8

13.3K 63 0
                                    

Pagi ini Yumna lagi-lagi bangun dengan keadaan tubuh yang sanga letih padahal semalam Yumna yakin jika djri di tidur dengan nyenyak bahkan lihat saja bercak merah di sekujur tubuhnya terlihat masih baru.

Perempuan itu mendesis kesal dan berteriak memanggil para pengawal dan juga asisten rumah tangga, tentu saja teriakan Yumna mampu membuat mereka ketar ketir berlari kearah kamar sang majikan.

"Kalian semalam kerja dengan baik gak sih?!! Kenapa orang sialan itu datang lagi semalam?!!! Sebenarnya kalian tuh becus atau tidak sih hahh!!!" Teriakan sang majikan mampu membuat para bawahan tertunduk bingung dan juga takut, pasalnya mereka juga sama sekali tidak tahu jika ada seseorang masuk kedalam kamar sang majikan di tambah lagi para pengawal bekerja semalam penuh dan tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan.

"Maaf Bu, kami semalam jaga tapi kami tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan dan semua cctv yang kamu cek subuh tadi aman"

Yumna semakin murka dan membanting vas bunga dengan sangat keras membuat vas tersebut hancur.

"Jadi menurut kamu, seseorang yang datang semalam ke kamar saya itu setan ha?!! Kalau memang setan apa dia bisa melakukan hal-hal seperti ini?!!" Tunjuk Yumna keadaan lehernya yang di hiasi oleh bercak merah.

Para bawahannya sontak terkejut, karena semua pengamanan sudah di lakukan seperti sebelum-sebelumnya, bahkan mereka sama sekali tidak menemukan retasan cctv ataupun seseorang yang menyelundup masuk ke arah kamar majikannya itu.

"Sia-sia saya bicara sama kalian, mulai sekarang lakukan pengamanan lebih ketat lagi, dan kalau semisalnya seseorang itu ada salah satu dari kalian saya tidak akan membiarkan orang itu hidup dengan tenang!!!" Ancaman sang bos mampu membuat para bawahannya terdiam dan langsung pergi.

Sementara itu Yumna yang masih di kuasai oleh amarah hanya bisa berteriak dan mengutuk seseorang yang sudah menodai tubuhnya tanpa seizin darinya.

"Sialan bangsat!! Lihat saja aku tidak akan tinggal diam kali ini!!" Yumna kembali berteriak dengan kencang.

Sampai akhirnya perempuan itu sadar jika dua malam ini dirinya selalu merasa ngantuk setelah makan malam, apalagi dirinya ya g sering sekali tidur tengah malam membuat Yumna yakin jika ada seseorang yang menaruh obat tidur di makanannya dan Yumna tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi.

Setelah pulang dari kantor Yumna sudah menyusun rencana dengan sangat matang, perempuan itu tahu jika ada seseorang yang memperhatikan gerak geriknya hingga seseorang itu bisa dengan leluasa masuk kedalam kamarnya yang di penuhi oleh tingkat keamanan yang tinggi.

Selama makan malam, Yumna hanya seseorang menyendok makanan tersebut dan setelah merasa cukup perempuan itu masuk kedalam kamar mandi dan memuntahkan semua makannya sampai tidak tersisa lagi.

Yumna berjanji kepada dirinya jika malam ini dia tidak akan tidur sebum tahu siapa dalang dari semua kegaduhan ini, dan setah itu Yumna tidak akan membiarkan seseorang itu lepas dari genggamannya barang sedetikpun.

Setelah menikmati makan malam Yumna memutuskan untuk masuk kedalam kamar dan merebahkan dirinya, perempuan itu sangat berhati-hati agar tidak ada yang curiga sama sekali dengan rencananya karena Yumna masih belum tahu siapa seseorang itu, bisa saja orang itu salah satu kepercayaannya.

Setelah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Yumna memutuskan untuk pura-pura tidur dan menutupi hampir sebagian tubuhnya oleh selimut.

Setelah menunggu satu jam lebih Yumna sama sekali belum mendengar sesuatu yang mencurigakan mendekatinya, hingga suara langkah kaki yang terdengar pelan, mulai Yumna rasakan.

Perempuan itu merapalkan amarahnya di dalam hati kepada seseorang yang benar-benar berani mengusik hidupnya.

Sampai akhirnya Yumna merasa jika kasur yang tengah dia tiduri terasa sedikit guncangan, entah mengapa Yumna merasakan semerbak bau parfum yang tidak asing di hidungnya, perempuan itu pernah mencium wangi tersebut tapi Endah di mana.

Malas menerka-nerka Yumna memutuskan untuk selalu bersiap siaga hingga wajah seseorang itu mulai mendekati ke arah wajahnya.

BUK!!!

Satu pukulan yang Yumna berikan kepada seseorang yang berani-berani menyentuh diri sendiri, kemudian Yumna menyalakan lampu dan melihat jika sosok itu adalah seorang laki-laki yang memakai jubah hitam.

"Sialan siapa kamu sebenarnya hah!! Berani-beraninya kamu menyentuh tubuhku tanpa seizin dari ku hah!!!" Yumna memukul kepala laki-laki itu dengan keras, meskipun ilmu bela dirinya tidak terlalu bagus tapi pukulan nya cukup membuat laki-laki itu terhuyung.

"Ahhh ketahuan ya?" Yumna terbelalak ketika melihat wajah dari sosok yang datang ke kamarnya.

Perempuan itu sangat terkejut akan sosok yang sangat familiar sekali baginya, sosok itu adalah James mantan kekasihnya yang pergi meninggalkan dirinya.

"James..." Ucap Yumna dengan bibirnya yang bergetar, sementara itu James nampak tersenyum kecil ke arah kekasihnya.

"Iya ini saya.." Balas James, dengan cepat Yumna langsung menepis tangan laki-laki itu yang baru saja akan menyentuh pipinya.

Perasaan marah dan juga kecewa yang Yumna rasakan selama bertahun tidak akan pernah Yumna lupakan begitu saja, apalagi laki-laki itu pernah menjadi seseorang yang sangat dia cintai.

"Ngapain kamu datang lagi di kehidupan aku?!" Tanya Yumna dengan tatapan yang tidak bersahabat, sementara itu James hanya tersenyum kecil melihat amarah dari mata milik kekasihnya.

"Karena saya sangat rindu dengan gadis kecil yang sangat saya cintai ini, dan sepertinya sepuluh tahun sudah cukup bagi saya untuk berdiam diri, sekarang saya tidak akan membiarkan siapapun menyentuh milik saya!" James mengatakan hal tersebut dengan nada santai.

"Pergi, aku bilang pergi!!!" Yumna berteriak dengan kencang sementara itu James terkekeh kecil, laki-laki itu langsung menarik Yumna kedalam pelukannya, Yumna yang kesal perempuan itu langsung memberontak tapi kekuatan Yumna tidak sekuat itu.

Meskipun Yumna merasa marah, tapi ada rasa kerinduan yang mendalam akan James yang telah meninggalkan dirinya tanpa sepatah katapun.

"Kamu masih kekasih saya, dan kali ini saya tidak akan membiarkan orang lain menyentuh kamu" bisi James.

"Aku bukan lagi kekasih kamu, kita udah selesai setelah kamu pergi meninggalkan aku waktu itu" balas Yumna dengan nada kesal.

Sementara itu James tahu jika dirinya salah telah meninggalkan seseorang yang sangat begitu dia cintai, tapi jika dirinya tetap bertahan di sampai Yumna saat itu maka hal-hal buruk akan menimpa gadis nya.

Yumna melepaskan diri dari pelukan James, perempuan itu menatap dalam-dalam wajah laki-laki yang dulu sempat memberikan kebahagiaan sekaligus rasa sakit yang sangat luar biasa.

Perlahan airmata mengalir di pipi perempuan itu, sementara itu James yang sangat merasa bersalah hanya bisa mengusap air mata Yumna dan mengecup wajah milik kekasihnya itu.

Entah mengapa amarah Yumna seakan reda begitu saja setelah mendapatkan perlakukan hangat dari James, bodo amat dengan julukan wanita murahan yang pasti Yumna rindu dengan James perempuan itu sangat merindukan sosok James.

Kecupan demi kecupan James berikan hingga keduanya saling menautkan ciuman yang semakin panas, Yumna yang sudah tidak bisa mengontrol diri hanya bisa pasrah ketika tubuhnya di angkat oleh James dan di jatuhkan kedalam kasur.

Cumbuan, decapan bahkan lumatan mengisi kehangatan yang terjadi di kamar ini, keduanya mulai saling melepaskan baju satu sama lain.

Kerinduan yang di rasakan oleh keduanya mampu meredamkan rasa benci dan kecewa, mungkin Yumna masih merasakan cinta yang mendalam akan laki-laki itu.

"Ahhhh emmhhh...." Yumna mendesah ketika payudara di mainkan oleh tangan kiri James sementara itu dia hari tangan kanan James dia gunakan untuk mengocok vagina milik kekasihnya itu.

"Ouhhhhh ahhhhhh..." Entah mengapa Yumna merasa jika bercinta dengan James lebih nikmat jika di bandingkan dengan laki-laki lain yang sering tidur dengannya.

Perlahan James mulai memasukkan penisnya kedalam lubang sempit milik Yumna, laki-laki itu mendesah nikmat.

"Vagina kamu selalu nikmat sayang.." bisik James yang tentu saja membuat Yumna mendesah.

"Ahhhh shhhh emmhhhhh..."
Kedua saling mendesah, untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun ini James akhirnya bisa merasakan lubang nikmat milik kekasihnya lagi

..

Sakura ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang