Pamela Anjani selalu berusaha untuk hidup di jalan yang lurus tapi mengapa ketidakberuntungan selalu hadir mengelilingi hidupnya.
Di mulai dari masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pamela gagal diterima di SMP favorit yang berujung terkena marah dan caci maki dari orang tua dan saudaranya, lalu ketidakberuntungan kembali terjadi saat dia akan memasuki jenjang perkuliahan.
Di tahun dia lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dia dilarang orang tuanya berkuliah karena orang tuanya lebih memprioritaskan kakaknya yang akan menjadi polisi saat itu sehingga orang tuanya merasa tidak akan mampu membiayai kuliahnya. Mendaftar menjadi seorang polisi memang gratis namun biaya persiapan diri untuk bisa lulus segala tesnya cukup besar.
Di tahun itu Pamela tetap nekat mengikuti berbagai tes masuk perguruan tinggi negeri yang berujung kegagal. Dari segala tes yang dia ikuti di tahun tersebut semuanya menyatakan dia gagal, tidak hanya itu karena kenekatannya untuk tetap ingin berkuliah dia kembali terkena caci maki dari orang tuanya bahkan ibunya pun mendoakan dia gagal yang akhirnya memang menjadi kenyataan.
Pamela baru berhasil memasuki gerbang perkuliahan di perguruan tinggi negeri di tahun selanjutnya, di saat kakaknya telah dinyatakan diterima menjadi anggota polisi. Lantas orang tuanya pun akhirnya mengizikannya untuk berkuliah. Walaupun telat setahun saat memulai perkuliahan tetapi Pamela tetap bisa menyelesaikan perkuliahannya tepat waktu yaitu 8 semester.
Dan sekarang saat dirinya telah lulus kuliah rasanya ketidakberuntungan masih terus menyelimutinya. Di usianya yang ke 23 tahun dan telah lulus kuliah, dia belum diterima bekerja di mana pun dan yang lebih menyedihkannya dia juga tidak memiliki seorang pacar.
Padahal rencana Pamela yang telah dia susun semenjak kuliah yaitu jika dia setelah lulus kuliah tidak kunjung mendapatkan pekerjaan maka dia akan memilih untuk segera menikah agar dia tidak terus hidup bersama orang tuannya dan menjadi beban mereka.
Hal ini karena Pamela menyadari bahwa di zaman sekarang mencari pekerjaan dengan cara yang murni memang sulit sedangkan mengharapkan bantuan orang tuanya untuk mencarikan dia kerja pun tidak akan mungkin. Tapi sampai sekarang setelah dia lulus kuliah rencananya belum ada yang terwujud satu pun, dia belum bekerja dan belum mempunyai pasangan yang berpotensi mengajaknya menikah.
Jika dipikir-pikir selama ini Pamela hanya pernah pacaran dua kali di saat SMP itupun jika bisa disebut berpacaran karena mereka hanya saling mengungkapkan perasaan dan kemudian resmi berpacaran, selama berpacaran pun yang dilakukan hanya bercengkrama lewat sms atau telepon saja tidak lebih. Dan selama masa SMA hingga kuliah bahkan sampai sekarang lulus kuliah tidak ada seorang pun laki-laki yang terlihat berminat kepadanya. Padahal menurutnya dia tidak begitu jelek tapi kenapa tidak ada laki-laki satu pun yang tertarik kepadanya.
Rasanya Pamela tidak perlu menunggu usia 25 tahun untuk merasakan kefrustasian hidup karena dia sudah merasakannya sejak dulu bahkan di usianya sekarang rasa frustasi itu terasa lebih parah.
Sudahlah pengangguran ditambah jomblo pula, kurang ngenes apalagi hidup Pamela.
Halooo... Setelah sekian lama akhirnya aku kembali hadir membawa cerita baru. Minta tolong diramaikan ya dengan vote dan komennya. Terima kasih, semoga kalian suka dengan cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay, Pam
ChickLitHidup Pamela sejak kecil tidaklah mudah, lalu sekarang saat ia beranjak dewasa kemudahan itu tetap tidak ada dalam hidupnya. Setelah lulus kuliah ia masih saja menganggur ditambah mendapat perlakuan kurang mengenakan dari orang tuanya membuat Pamela...