Tepat pukul tiga sore Pamela terbangun dari tidur siangnya. Karena sudah sore maka Pamela harus segera melakukan tugasnya yaitu bersih-bersih rumah sebelum nanti dia harus kembali menjaga toko.
Sore ini karena tumpukan baju sudah selesai Pamela setrika tadi malam maka tugas Pamela hanya menyapu saja. Untuk mengepel sudah Pamela lakukan kemarin, jadwal mengepel memang hanya dua hari sekali saja kalau harus tiap hari bisa-bisa badan Pamela encok sebelum dia benar-benar tua.
Berjalan ke belakang rumah untuk mengambil sapu, Pamela dikejutkan dengan banyaknya anak laki-laki yang sedang bermain di belakang rumahnya. Bocah-bocah itu pastilah teman adiknya.
"Kalau habis main sampahnya nanti dibersihkan. Awas ya kalau nanti kotor, aku sunatin kalian satu-satu." Ucap Pamela dengan keras yang cukup membuat bocah-bocah tersebut merasa takut, dapat terlihat dari raut wajah mereka.
"Iya mbak Pam." Ucap salah satu anak yang Pamela kenali, namanya Satria.
"Sat.. Bagas kemana?" Tanyaku.
"Lagi ke kamar mandi mbak."
"Udah makan dia tadi?"
"Udah kayaknya mbak."
"Ya sudah."
Pamela kembali masuk ke dalam, bukan untuk melanjutkan menyapu tetapi untuk membuatkan es dan mengambil jajanan yang masih tersisa di rumah untuk bocah-bocah di belakang.
Baru saja Pamela ingin mengantarkan ke belakang, namun adiknya terlihat berjalan ke arah yang sama.
"Bagas.."
"Kenapa mbak?"
"Kesini."
Bagas berjalan mendekat.
"Ini bawa es sama jajan ini buat teman-temanmu. Jangan lupa nanti sampahnya diberesin pokoknya nanti harus udah bersih kalau kalian pulang, mbak nggak mau tau!"
"Iya.."
Usai urusan dengan para bocah-bocah tersebut Pamela kembali melanjutkan kegiatan menyapunya. Dia harus segera menyelesaikan kegiatan menyapu ini agar bisa segera mandi dan kembali ke toko sebelum terkena omelan ibunya.
Selesai menyapu rumah dan tinggal menyapu halaman depan saja terlihat ayahnya yang baru datang entah dari mana.
"Pam, kamu mandi aja biar Ayah yang nyapu depan."
"Iya. Yah di belakang ada teman-teman Bagas."
"Iya, biar nanti Ayah urus. Kamu cepat mandi dan kembali ke toko udah sore nanti Ibumu marah."
"Iya."
Segera saja Pamela pergi ke dalam untuk mandi.
***
Sesampainya di toko tumben sekali ibunya tidak marah karena Pamela sore ini datang telat. Mungkin dari tadi banyak pembeli jadi uang ibu banyak sehingga suasana hatinya bahagia."Ibu balik dulu Pam. Nanti habis magrib langsung ditutup aja kayak biasa." Ucap ibu.
"Iya."
Selepas kepergian ibu, sambil menunggu pembeli datang Pamela mengecek hpnya yang sedari tadi tidak sempat dia lihat sama sekali akibat terlalu terburu-buru.
Ada dua pesan dari Dafi.
"Pam..."
"Lagi sibuk ya Pam?"
"Iya, ada apa ya Daf?"
Memanglah Pamela sedang sibuk dan baru sempat beristirahat sekarang, sambil menunggu ada pembeli datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay, Pam
ChickLitHidup Pamela sejak kecil tidaklah mudah, lalu sekarang saat ia beranjak dewasa kemudahan itu tetap tidak ada dalam hidupnya. Setelah lulus kuliah ia masih saja menganggur ditambah mendapat perlakuan kurang mengenakan dari orang tuanya membuat Pamela...