Prolog!!

64 10 9
                                    

ლ(・﹏・ლ)

"Aku tak menyesal bertemu dengan mu. Kurasa kau adalah suara dalam hidupku. Terimakasih sudah menjadi suara ku, namun sekarang kau bisa mencari hidupmu sendiri. Sudah cukup lama aku menjadikan mu penghubung ku antara dunia ku yang sunyi ini dengan ramainya dunia diluar sana"






Dipusat kota, keramaian para pengunjung dan penduduk asli kota tersebut. Ada yang sibuk dengan toko nya, ada yang sibuk dengan pekerjaan nya masingmasing dan lain sebagainya. Seorang anak kecil perempuan keluar dari kedai mie. Wajahnya yang polos dan rambut panjang nya yang di kuncir kuda bermain disekitar trotoar jalan depan kedai mie. Ia terlalu sibuk bermain, mencorat-coret trotoar jalanan dengan crayon nya. Ia menggambar seekor hewan laut, skill menggambar nya luar biasa. Ia menggambar seekor lumba-lumba dengan sangat mudah. Asik sendiri dengan crayon dan gambaran nya hingga ia tidak memperdulikan suara klakson mobil dibelakang nya

'bip bip'

"Apa yang sedang anak kecil itu pikirkan? Ia bisa saja tertabrak" ucap seorang wanita yang duduk didalam mobil. Ia langsung keluar untuk mengingatkan gadis itu

"Hei nak, bisakah kau menepi sedikit. Kau akan berbahaya jika bermain disini" ucap wanita itu lembut sambil menepuk pundak anak kecil tadi

Anak kecil hanya tersenyum, ia seolah tidak mengerti perkataan wanita itu. Ia kembali tersenyum dan melanjutkan gambarannya yang belum selesai itu. Wanita itu terlihat bingung ia menoleh kearah seorang laki-laki yang mengendarai mobil tak lain adalah suaminya. Suami nya itu pun turut keluar untuk memberi tahu gadis kecil tadi dengan suara lembut. Lagi dan lagi gadis itu hanya tersenyum dan melanjutkan gambarannya. Kedua pasangan suami istri itupun menoleh sekitar dan menemukan kedai Mie 'Lucky'. Akhirnya sang suami memutuskan untuk memberitahu seseorang dari dalam kedai itu untuk memberi tahu soal gadis itu

"Permisi bisakah aku bertanya sesuatu?" Tanya suami itu penuh sopan santun masuk kedalam kedai mie yang cukup ramai itu

"Tentu saja bisa apa yang ingin kau tanyakan?" Tanya salah seorang pelayan disana

"Aku melihat seorang gadis didepan tokomu. Ia terlihat sedang menggambar sesuatu namun ia berada tepat didepan trotoar jalan. Itu akan sangat bahaya padanya. Saat aku hendak memberitahu nya, ia hanya tersenyum seolah tidak mendengar kami"

"Astaga Nona. Maaf tuan itu adalah anak dari pemilik kedai ini, aku akan memanggil ayahnya" ucap pelayan itu terburu-buru masuk kedalam sebuah ruangan

"Dimana Eunseo?" Tanya seorang laki-laki paruh baya yang keluar dari ruangan tempat pelayan tadi masuk

"Dia masih didepan bersama istri ku" ucap lelaki tadi sambil menunjuk ke arah jalanan. Dengan cepat mereka berdua meluncur keluar. Sang ayah itu memeluk ayahnya dan memberitahu nya melalui sebuah gestur tangan (?)

"Tolong menyingkir dari jalanan. Itu akan sangat bahaya jika kau sering bermain dijalanan. Untung saja kedua orangtua ini sangat baik hati untuk tidak menabrak mu"

"Aah baiklah aku mengerti. Tante Om maaf kan aku" gadis kecil itu mengeluarkan beberapa isyarat tangan lalu membungkuk kan tubuhnya 90° . Kedua pasutri itu pun bingung melihat pasangan ayah dan anak ini lakukan.

"Maaf, tapi apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya suami tadi sambil menunjuk ke arah mereka berdua bergantian

"Maafkan anak saya. Sejak kecil ia terlahir seorang gadis tunarungu, menurun dari ibunya. Sangat di sayangkan ibunya meninggal saat melahirkan nya. Ia tidak bisa mendengar maupun berbicara. Selama ini kami belajar dan mengajari nya bahasa isyarat agar kami tetap dapat berinteraksi. Bahkan ia sering mendapatkan ejekan dari teman-teman sekelasnya. Tak ada satupun siswa yang hendak menjadi temannya" jelas sang Ayah sambil memeluk anak satu-satunya itu

Mendengar itu mereka berdua merasa iba. Sang istri pun menghampiri gadis kecil itu lalu mengusap kepalanya. Sesekali ia mengusap air matanya yang sudah mengalir. Eunseo, gadis kecil itu tidak mengerti apa-apa ia hanya membantu seorang perempuan didepannya untuk menghapus air matanya lalu memberi gestur tangan

"Kau jangan menangis. Kau terlihat sangat indah jika tersenyum. Maka tersenyumlah, senyum akan lebih cocok padamu" setelah itu gadis itu tersenyum sangat manis. Sang ayah pun mulai tak tahan untuk menahan rasa sedihnya

"Apa, apa yang ia katakan?" Tanya perempuan itu kepo dengan ucapan gadis kecil Eunseo

"Dia bilang "Kau jangan menangis. Kau terlihat sangat indah jika tersenyum. Maka tersenyumlah, senyum akan lebih cocok padamu" kurasa itu hal baik yang ingin ia sampaikan padamu" ucap sang ayah sambil menahan air matanya

"Kuharap kau bersabar. Aku akan menyuruh anak ku untuk bergaul dengan nya. Ia adalah orang yang tenang namun ia sangat perhatian aku harap keduanya bisa akur" ucap suami itu sambil melirik kearah mobilnya, terlihat seorang anak laki-laki yang sedang tertidur dengan handphone ditangan nya

"Terimakasih. Pertama-tama perkenalkan aku Xiumin dan anak perempuan ku satu-satunya Eunseo" ucap sang ayah sambil menunjuk anaknya

"Aku Suho dan istri saya Irene. Anak saya sedang tidur didalam mobil namanya Juyeon"

"Salam kenal. Eh? Apa yang sedang kalian lakukan? Apakah kalian baru saja pindah?" Tanya Xiumin setelah melihat mobil Suho yang penuh dengan barang dan perabotan

"Benar. Kami baru saja pindah di gedung sekitar ini" jawabnya sambil menunjuk ke arah gedung besar diujung jalan

"Oh ternyata kalian yang akan tinggal digedung itu. Saya dan anak saya juga tinggal digedung yang sama. Kami berada dilantai bawah rumah kalian" terang Xiumin

"Bagus kalo gituh. Anak kita bisa saling bermain bersama" ucap Suho sambil memukul perlahan pundak Xiumin

"Kuharap mereka berdua bisa akur" Ucap Xiumin sambil melirik anaknya dan seorang anak yang didalam mobil itu

----------------------------------

"Hhahah dasar orang gila!!"

"Ih anak gak jelas"

"Ngomong dong kalo berani, dasar gak guna hahahahah!!"

"Kalian ini sedang apa? Dia itu kan tunarungu. Dia gak bisa ngomong apalagi dengar"

"Oh iya. Hahah dasar hahha"

Seorang anak perempuan yang tak lain adalah Eunseo selalu menjadi korban pembully an. Dia tidak bisa melawan bahkan teman-teman yang lain tidak ingin membantunya. Ia hanya menerima perlakuan itu karena pikirnya ia sendiri bahkan tidak bisa berbicara dan mendengar. Untuk apa ia meminta pertolongan kepada orang yang tidak mengerti apa yang ia katakan (?)

"Berhenti!"

// Bersambung //

Next >>>>>>>>>

Ang angg~

Guys baca! Penting!

Ini rekomendasi orang lain. Kalo ada yang salah atau gak masuk akal mohon dimaafkan. Cz author sendiri kurang paham dengan cp mereka. Gak tau ada atau enggaknya. Waktu itu ada yg rekomen buat cerita tentang mereka karena mereka berdua samaan nama but cp atau ship mereka itu emng dikit banget. Author jadi rada bingung lanjutin ceritanya mau gimana. So masukin buat salah satu ide cerita lain. Ini beberapa dari kalian pasti tahu alur ceritanya mirip atau terinsipirasi dari cerita atau film mana. Cz drama itu pernah viral pada masanya hehe gk lama lama banget kok drama itu

Spoiler: 🍉🍉 x alur anime (?) x Dracin

You're Voice in My Silent World || Juyeon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang