Jungkook hampir saja jantungan, ia mengira bonekanya hilang dibawa penggemar fanatik atau pencuri amatir yang nekat mengambil benda seharga mobil itu dari kamarnya.
Ternyata, boneka yang Jungkook cari-cari jatuh ke lantai di sisi ranjang.Dengan cepat Jungkook segera mengangkat boneka itu lalu meletakkannya kembali ke ranjang. Ia sendiri sedang bersiap untuk bertemu kawan lamanya yang akan berkunjung. Sebelum itu ia harus mandi dulu, memastikan bahwa tubuhnya tidak bau keringat.
Melepas semua pakaian sebelum masuk ke kamar mandi. Jungkook masih mondar-mandir di kamarnya mencari alat cukurnya. Ia merasa bulu kemaluannya mulai memanjang. Lupa kapan terakhir Jungkook mencukur bulu keramat itu. Mungkin sekarang sudah lebih dari dua centi.
Setelah menemukan alat pencukur, Jungkook masih mencari peralatan mandi. Ia lupa menurunkan barang-barangnya semalam. Langsung tidur saja begitu sampai.
Sedikit menungging saat ia membungkuk, membuka koper yang ada di meja. Mengeluarkan sabun, shampo, sikat gigi, pasta gigi, handuk dan alat cukur beserta foamnya.
Jungkook merasakan desir aneh di bagian belakangnya. Seperti ada napas seseorang yang berembus tepat di balik punggung penyanyi itu. Jungkook lekas menoleh ke belakang, setelah selesai menutup lagi koper yang baru saja ia buka. Tapi tak ada sesiapa di belakangnya. Bahkan tidak ada kecoa dan tikus yang lewat. Hanya ada boneka besar yang terbaring di ranjang, tersenyum lebar.
Jungkook tidak begitu perduli, sebagai orang yang realistis. Ia menganggap kejadian barusan adalah ulah angin yang lewat. Walaupun rasanya aneh jika ada angin di dalam ruangan tertutup dan angin itu biasanya dingin, tapi angin yang baru saja Jungkook rasakan adalah tiupan hangat.
Jungkook menggosok punggungnya dengan tangan, lalu membasuh rambutnya dengan sampo aroma stroberi. Ia bersenandung kecil bersama suara air yang jatuh dari shower, mengenai kulitnya yang putih mulus.
Begitu selesai mandi, Jungkook keluar dari bathroom berkaca buram untuk mengambil handuk yang ada di wastafel. Tapi betapa terkejutnya ia melihat pintu kamar mandinya terbuka. Ia yakin tadi sudah menutupnya dari dalam. Ini tidak mungkin dilakukan oleh makhluk supranatural. Jungkook yakin ini ulah paparazzi atau sasaeng.
Karenanya, begitu selesai mandi dan berpakaian. Ia turun untuk memaksa manajernya segera mencari petugas keamanan. Untuk berjaga-jaga di luar rumahnya.
"Cobalah sekali saja percaya pada hal yang bersifat paranormal. Bisa jadi rumah ini memang tidak layak huni makanya artis Hollywood itu menjualnya murah padamu." Sang manajer mengingat kembali keputusan Miley Cyrus yang menjual rumah ini dengan separuh harga, setelah penyanyi cantik itu mendapati sang kekasih berselingkuh dengan ibunya sendiri setelah mereka pindah ke rumah ini.
Jungkook tidak meladeni ucapan sang manajer. Ia lebih memilih untuk mencari tahu cara melihat adanya CCTV tersembunyi. Atau ia punya ide untuk memasang CCTV di setiap sudut ruangan. Untuk mengetahui siapa yang sering masuk ke rumahnya dan berkeliaran seperti makhluk astral.
Jack Harlow datang pukul sebelas siang membawa papan catur, didampingi dua bodyguard berbadan besar, dengan kacamata hitam legam yang berjaga di halaman.
"Untuk apa kau bawa papan catur kemari?" Jungkook menuruni tangga, melihat Jack dengan papan catur yang ia dekap di lengan kiri.
"Menantangmu bermain!" ucapnya tanpa ragu.
Mereka berjalan bersisian ke teras belakang dekat kolam renang. Jack langsung membuka papan lalu menyusun pionnya di atas meja.
"Aku ambil minum dulu." Jungkook beranjak ke dapur, di sana sang manajer menelpon seseorang sambil mengaduk ramen di panci enamel hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Varbie 3D (Tamat Di Pdf)
FanfictionJungkook tidak percaya takhayul. Membeli penthouse yang katanya terkutuk di kawasan Hollywood Hills dengan harga miring. Jungkook membawa serta boneka Varbie yang awalnya untuk hadiah ulang tahun sang ponakan-namun ditolak-ke rumah itu. Kejadian-kej...