Jungkook semakin gila, sebut saja tidak normal. Setelah merasakan sensasi berciuman dengan sebuah boneka. Jungkook malah ketagihan. Lupa pada manajernya, lupa pada mobilnya, lupa pada penjaga, lupa pada CCTV-nya, lupa pada semua. Termasuk lupa pada jadwal pertemuan dengan Ed Sheeran yang sempat tertunda.
Setelah siang tadi mencoba mencium Varbie dan berakhir Jungkook horni tak bisa mati. Miliknya tetap tegak berdiri dan Jungkook frustasi. Karena harus bermain air dan sabun padahal baru selesai mandi.
Malam ini, ia ingin mengajak Varbie makan malam romantis di balkon. Sebuah pemikiran yang gila, sungguh sangat gila. Bagaimana bisa ia membuat suasana kencan romantis, dipenuhi lilin, makanan dan wine di bawah sinar rembulan yang jatuh dengan lembut di lautan, bersama sebuah boneka. Boneka, catat itu! Benda mati yang tak bisa melakukan apa-apa tanpa chip, baterai dan tombol navigasi.
Jungkook, lupa diri dan tidak mau untuk menjadi waras sementara waktu. Sudah lama ia menginginkan momen indah dengan seseorang tanpa harus terlibat skandal, bukan settingan, dan bukan paksaan atas dasar profesionalitas. Sebagaimana ia beradu akting dengan wanita cantik yang menjadi model video klipnya yang kesemuanya ia lakukan selayaknya robot saja.
Bersama Varbie, Jungkook bisa menjadi diri sendiri tanpa topeng seorang selebritis. Memakai pakaian yang sudah lama ia imajinasi kan, dan berdandan seperti apa yang selama ini ingin ia tunjukkan.
Menatap mata boneka bernama Varbie, Jungkook menuang sampanye ke dalam gelas. Menikmati kerlip lilin dan bintang sambil bersenda gurau akan kehidupan.
"Jika saja kau bukan sebuah boneka, aku pasti mengencanimu di dunia nyata." Jungkook terkekeh, lantas menggenggam erat punggung tangan Varbie.
"Aku bersedia untuk itu." Varbie menjawab dengan senyuman terpatri di wajahnya.
"Sayangnya kau hanya benda mati tiga dimensi. Padahal aku sangat senang berada di dekatmu."
"Aku juga."
Jungkook senang oleh sahutan si boneka. Seperti mendengar pujian dari seorang manusia.
"Hum, apa aku boleh mengatakan sesuatu? Tapi aku malu." Jungkook menundukkan kepala, menyembunyikan rona wajahnya.
"Katakan saja, aku selalu siap membantu."
"Apa benar kau bisa membantu mengatasi masalah orang dewasa seperti layaknya boneka sex?" Ragu-ragu Jungkook bertanya, melirik Varbie dengan ekor matanya.
Boneka itu diam, melihat ke arah lain. Jungkook mati kutu. Untungnya Varbie hanyalah sebuah boneka, bukan manusia. Jadi Jungkook tidak terlalu malu melihat reaksinya.
"Sex yang seperti apa? Jika hanya membantu masturbasi aku bisa," jawab Varbie setelah beberapa detik diam.
Jungkook menjadi lebih baik sekarang. Ia memiliki opsi yang tergolong mudah dan aman untuk menyalurkan hasratnya. Tanpa harus menyewa jalang atau tidur dengan artis sembarangan.
Dengan Varbie rahasianya terjamin. Tidak ada resiko tertular penyakit kelamin, dan Jungkook bebas untuk meminta Varbie melakukan apapun yang ia mau.
Seperti saat ini, setelah makan malam romantis di balkon. Bicara dari hati ke hati perihal kehidupan yang Jungkook jalani. Kemudian memberanikan diri untuk berterus terang untuk mengatasi rasa horni.
Jungkook kini terlentang, menyambut keberadaan boneka itu di antara dua kakinya. Menyapu pahanya dengan lidah, lalu menusuk pelan kerutan Jungkook dengan jari yang terasa seperti kulit manusia.
"Seperti ini?" tanya Varbie, melihat ke atas pada wajah Jungkook yang memanas.
"Yes, like that!"
Dengan patuh sang boneka memperdalam penjelajahan jarinya dalam diri penyanyi berparas cantik itu. Bergerak mengikuti pantat Jungkook yang bergoyang ke atas ke bawah. Seperti seseorang yang sangat kehausan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Varbie 3D (Tamat Di Pdf)
FanfictionJungkook tidak percaya takhayul. Membeli penthouse yang katanya terkutuk di kawasan Hollywood Hills dengan harga miring. Jungkook membawa serta boneka Varbie yang awalnya untuk hadiah ulang tahun sang ponakan-namun ditolak-ke rumah itu. Kejadian-kej...