20

448 66 0
                                    

Pria itu hanya menenun keranjang dengan tanaman merambat untuk menampung buah-buahan di dalam rumah.

Wang Jin memperhatikan dari samping, dan perlahan-lahan mendekat.

Pria itu menggosok rumput sulur menjadi beberapa bagian potonganan, dan potongan-potongan tebal itu akhirnya berubah menjadi sebuah keranjang rumput di tangan pria itu setelah beberapa saat.

Keranjang itu memang tidak seketat keranjang bambu yang pernah dilihat Wang Jin di kehidupan sebelumnya, tapi itu lebih dari cukup untuk menampung barang-barang.

Memikirkan keranjang bambu, Wang Jin berpikir bahwa tidak ada peralatan seperti sumpit di dunia ini.

Kayu sebenarnya bisa digunakan untuk membuat banyak alat.

Wang Jin mengulurkan tangannya, dan memarik pelan tangan Yan Heng. Pria itu menoleh, dan Wang Jin bertanya dengan nada ragu,

"Apakah kamu tahu pertukangan?"

"Pertukangan?" Kata-kata baru lainnya.

Pria itu meletakkan barang-barang di tangannya dan menunggu Wang Jin melanjutkan.

Wang Jind "Menggunakan kayu untuk membuat berbagai peralatan, seperti mangkuk, sumpit, lemari, tempat tidur, dan sebagainya."

Kayu untuk membuat tempat tidur dan mangkuk?

Pria itu mengerutkan alisnya dan berkata, "Ini pertama kalinya aku mendengar hal itu."

Ketika Wang Jin mendengar ini, ekspresinya tidak terkejut sama sekali. Tidak ada satu pun kayu di rumah pria itu, sebagian besar terbuat dari batu, dan kadang-kadang ada produk porselen. Bahkan rumah itu terbuat dari batu dan lumpur.

Wang Jin berkata, "Ada begitu banyak pohon di sini, mengapa tidak menggunakan kayu?"

Pria itu terlihat bingung. Melihat ini, Wang Jin mengambil batu dari tanah dan menggambar beberapa produk kayu di tanah untuk menunjukkan pada pria itu, tetapi pria itu masih belum mengerti.

Melihat ini, Wang Jin dengan marah melemparkan batu itu, menghela napas berat, dan terlihat seolah-olah dia sudah menyerah.

Tampang ini seakan mempertanyakan kemampuan Yuan Heng dalam segala hal. Pria itu mengangkat alisnya, mencibir, membawa keranjang anyaman rumput ke dalam rumah dan memasukan buah kedalam keranjang itu. Setelah beberapa saat, ia kembali keluar dengan membawa sebatang kayu.

Mata Wang Jin berkedip, dan dia melihat pria itu tersenyum percaya diri kearahnya,

"Tunggu sebentar, si kecil gila."

Penampilan itu seakan menjanjikan sesuatu pada Wang Jin, hati Wang Jin tiba-tiba berdegup kencang, dan dia melihat pria itu membelah kayu dengan tangannya sendiri, dan mempelajari gambaran Wang Jin di tanah.

Pria itu terlihat serius. Dari sudut pandang Wang Jin, dia hanya bisa melihat sisi wajah pria itu.

Matanya di bawah alis pedang itu sedikit merendah. Ia tidak sadar ketika melihat pria itu dari depan. Sekarang dia melihat bulu mata pria itu sangat panjang. Bulu mata panjang dan tebal membentuk bayangan di bawah matanya, yang sangat indah.

Di bawahnya ada hidung yang begitu lurus sehingga semua orang iri. Bibir di bawah hidungnya tertekan dengan rapat saat ini, seperti pikiran pria itu saat, sedang bekerja.

Kulit pria itu sangat sehat, dan fisiknya juga sangat kuat, tidak telihat terlalu gendut atau pun terlalu kurus, dia terlihat sangat ramping karena tingginya.

Dan rambutnya sebenarnya sangat panjang, menggantung sampai ke pinggangnya, tetapi rambut itu sangat tebal dan kasar, dan terlihat agak berantakan jika belum dirawat.

TERLAHIR KEMBALI MENJADI GER GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang