Audisi

336 32 1
                                    

Sebenarnya Boss itu aktor baru dia lolos audisi untuk bermain series tahun lalu tetapi tahun ini baru proses syuting akhir jadi belum terlalu terkenal di kalangan sosial media, kebetulan saat dia lagi di salah satu agensi dari kejauhan dia seperti melihat orang yang familiar dan jalan mendekatinya, ternyata benar dugaannya si bocah polos itu. Dia seperti sedang mengikuti audisi yang sekarang di adakan, sebuah pertemuan yang ajaib ini bisa menjadi kesempatan untuk nya.

Noeul pun selesai melaksanakan audisi, sebenarnya ia tidak percaya diri untuk berhasil tapi dia ingin bermain acting dan sebenarnya dia cukup tampan sayang juga jika tidak di gunakan dengan baik bukan. Setelah keluar dari ruangan dia akan pulang niat awal nya karna pemberitahuan lolos atau tidaknya akan di umumkan 2 hari lagi itupun juga lewat via email sangat mudah.

Tetapi saat ingin memasuki lift dengan tidak kesengajaan nya dia menumpahkan soda nya lagi. Dan saat menoleh ya! itu senior nya lagi. Kayanya dunia sangat ingin sekali dia berada dalam masalah terus.

"Maaf phi" sambil mengeluarkan tisue dari tas nya dan membersihkan kemeja pria di depan nya itu.

"Apa kamu sengaja melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya hmm" Boss berbicara menatap tajam bocah polos itu.

"Tidak phi, aku sedang melamun maaf" Boss yang melihatnya segera menarik Noeul ke tempat duduk terdekat.

"Apa kamu memikirkan lolos audisi atau tidak?" Boss bertanya memastikan karna dia ingin membantu nya kalau bisa, kesempatan yang jarang ditemui ini tidak mungkin dia sia-sia kan bukan?.

"Bagaimana kamu tahu phi?" Noeul mengerutkan keningnya heran.

"Aku melihatmu, kebetulan aku salah satu dari pemain di drama ini"

"Benarkah! aku baru mengetahui kalau kamu bermain drama phi" sambil melihat Boss yang melihatnya.

Di saat seperkian detik itu mata mereka benar-benar bertemu dan membeku jantung Noeul terasa berdetak lebih kencang dari biasa nya, Boss yang tersadar duluan meniup mata Noeul untuk menyadarkan dan Noeul pun benar tersadar dan memegang dada nya dia berfikir sejenak 'perasaan apa ini' .

"Hmm karna baju ku basah mungkin kamu harus menggantikan baju ku dengan yang baru, apa aku harus keluar seperti ini?" Boss bertanya seperti itu karna dia ingin bersama Noeul dan mengenal nya lebih dan ini adalah trik nya Boss untuk mendekati Noeul.

"Ah oh iya aku akan membelikan baju mu yang baru phi, bagaimana kalau kamu ikut dengan ku ke toko baju"

"Oke" mereka langsung meninggalkan tempat dan pergi dengan mobil Noeul dan sampailah mereka ke toko baju bermerek. Noeul menyuruh Boss untuk diam saja di mobil biar dia saja yang membelikannya keluar.

Setelah selesai memilih dan memberikannya di mobil "Phi apakah kamu suka?" baju itu t-shirt polos hitam dan ada logo kecil ya menurut nya cocok saja.

"Ya" setelah mendengar jawaban simple senior nya itu Noeul bingung harus apa sekarang tida terlalu lama hujan pun turun.

"Antarkan aku pulang saja, rumah ku tidak jauh dari sini" Noeul setelah mendengar itu langsung melajukan mobil nya dari sana dan menuju rumah Boss.

Setelah sampai dia agak terkejut karna itu hampir tidak bisa disebut rumah malahan mension yang megah lihat saja pagar itu sangat panjang, apakah seniornya itu konglomerat atau pejabat atau dia punya kekayaan tujuh turunan, pertanyaan itu memenuhi isi kepala Noeul. Setelah pagar otomatis itu terbuka Noeul memasukan mobilnya ke dalam dan sampai.

"Masuklah dulu mungkin hujan nya akan sangat lebat dan akan berhenti lama" Noeul berfikir sebenarnya dia masih sangat asing apalagi pertemuan mereka adalah dengan kecerobohan dirinya kalau dia ingin balas dendam bukannya ini adalah saat yang pas seperti di film yang sering di tontonya, tapi hujan ini sepertinya benar akan sangat lama berhentinya, jika aku melanjutkan perjalanan pulang takut ada apa-apa di jalan. Kalau kecelakaan bagaimana sayang mobilnya sebenernya dia juga baru mendapatkan sim mobil nya setahun ini dan belum terlalu pro. Setelah diam Noeul memutuskan untuk mengikuti seniornya untuk mampir ke dalam rumahnya.

Setelah kunci mobilnya diberikan kepada supir nya dia di sambut dengan beberapa bodyguard walaupun tidak seperti bodyguard yang ada di mafia tetapi ini cukup mewah bukan.

Setelah mengikuti ke kamar phi Boss dia duduk di sofa dan melihat lihat. "Phi mandi dulu jika kamu ingin sesuatu panggil bibi saja" ucap Boss langsung pergi ke kamar mandi dan menyisakan Noeul seorang diri di kamar senior yang baru ia kenal beberapa hari ini.

Sebenarnya kamar nya cukup rapih di kalangan laki-laki dan harum juga, Noeul berdiri dan melihat lihat beberapa foto atau notes kecil yang di tempelkan tetapi itu semua tentang pelajaran atau rumus-rumus yang Noeul pun tidak tau itu apa, 'Apakah senior nya ini pintar' batinya.

Hujan terus membasahi kota, AC yang di nyalakan membuat tubuhnya dingin tetapi ini sejuk baginya dia merebahkan tubuhnya di atas kasur menatap langit-langit dan tertidur.

Tidak lama Boss keluar dan melihat Noeul berbaring di kasurnya terlihat wajah polos nya yang tertidur sangat lucu. Boss memindahkan posisi tidur Noeul dengan benar dan memakaikan nya selimut. Boss segera keluar dari kamar nya dan ke lantai bawah untuk membuat sup cream, sebenarnya dia bisa saja meminta bibi nya untuk memebuatkannya tetapi entah kenapa dia ingin membuat Noeul sup sendiri.

Hari sudah mulai gelap Boss segera membawa makanan dan minumanya untuk di bawa ke kamarnya. Ia segera membangunkan Noeul "Eun bangun" dan menggoyangkan tubuhnya.

Setelah beberapa kali di bangunkan akhirnya Noeul pun terbangun dan membuka mata nya 'apa aku tertidur' sambil menoleh ke arah meja di depan.

"Makanlah, aku sudah membuatkanmu sup" sambil menatap Noeul untuk duduk di depan meja makan yang di tatap pun menghampiri nya.

Noeul menatap makanan di depannya ragu apakah ia harus makan atau menolaknya tapi tidak enak kalau sudah dibuatkan seperti itu.

"Aku tidak meracuni mu, tidak usah khawatir" Noeul menoleh dan tersenyum canggung.

"Baiklah, aku makan phi" Noeul segera makan sup cream itu dari satu suap menjadi dua suap tiga suap seperti orang kelaparan.

"Hmm enak phi, apakah kamu membuatnya sendiri?" sambil menatap senior di depan nya.

"Ya, jika enak habiskan" mereka pun makan hingga habis, karna dua orang yang sudah lapar itu jadi makanan di depannya dengan cepat habis tak tersisa.

Langit-langit sudah menampakan cahaya yang berarti hujan sudah berhenti. Noeul dengan segera ingin pulang karena ada beberapa tugas yang harus di kerjakan tetapi dia sangat malas untuk beranjak dari situ apalagi udara yang lumayan dingin membuat penyakit malas Noeul kembali.

"Phi aku akan pulang, terimakasih atas makanan nya dan sudah di perbolehkan mampir hingga aku tertidur" sembari Noeul siap-siap untuk pergi dari sana.

"Tidak apa"

"Apa aku boleh kesini lagi phi!" antusias Noeul kambuh baru pertama kali kesini saja sudah membuat Noeul tertidur pulas berarti tempat ini sangat nyaman untuk disinggahi bukan, ia baru melihat kamar nya, kalau tidak salah ada kolam renang besar juga yang tidak sempat melihat lama rasanya dia ingin bersenang-senang di rumah ini, kapan lagi bukan mempunyai kenalan tajir seperti ini ya walaupun sebenarnya ia juga tajir.

"Jika perlu boleh saja, aku akan mengajakmu mengelilingi rumah ini" ajakan boss.

"Yeay!" Noeul kesenengan dan segera berjalan ke bawah mengikuti boss untuk menuju pintu keluar.

"Sampai jumpa lagi phi" Noeul yang sudah di dalam mobil berbicara sedikit berteriak dan melambaikan tangan nya kepada senior itu. Boss pun tersenyum kecil dengan kedua tangan yang di masukkan kedalam saku celana sembari melihat juniornya pergi dari rumahnya.

++ Enjoy the reading mumu ++
♡ Love u bonoh ♡
~ see u next chapter ~

Vote 🌟
Comment💬

Senior BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang