Hukuman

411 25 2
                                    

Boss sampai di condo Peat dan segera mengetuk pintu, Peat yang setengah sadar itu langsung saja membuka kan pintu untuk seniornya dan Boss langsung menanyakan kekasihnya berada.

"Dimana Noeul?"

"Di kamar Phii"

Boss langung menuju kebelakang dimana ada ruangan yang pasti itu kamar yang di maksud dan saat melihat pemandangan itu membangkitkan emosi Boss untuk segera mengeluarkan kaparat itu dari pelukan kekasihnya.

"Sial apa yang kamu lakukan dengan Noeul!" Dirasa ada yang memukulinya tiba-tiba Santa pun bangun dan melihat senior nya di sana, Santa mencerna apa yang sedang terjadi dengan singkat dan sepertinya dia sadar apa yang dilakukan nya di kamar ini, tapi itu semua kesalahpahaman saja.

"Phii ini kesalahpahaman, aku tidak melakukan apapun, aku bersumpah" Santa mencoba menjelaskan tetapi dengan amarah Boss yang sekarang, itu tidak mungkin untuk didengarkan.

"Sial berhenti untuk berteman dengan Noeul, bajingan"

Boss membangunkan Noeul pelan dan Noeul membuka mata nya dengan heran, di depan nya ada Phii Boss dengan wajah yang menahan marah dan Santa yang baru saja melangkahkan kaki nya untuk keluar ruangan tersebut.

"Phii ada apa, mengapa kamu disini?" Noeul bertanya bingung dengan apa yang terjadi.

Tanpa menjawab kekasihnya, Boss langung menarik lengan Noeul begitu saja hingga Noeul hanya menurut mengikuti kekasihnya itu yang seperti sedang menahan amarah. Di ruang tengah dia melihat Peat yang tertidur dan keluar dari kamar Peat, sebelum keluar condo dia juga melihat Phii Forth yang hanya menyapa Phii Boss dan langung melanjutkan jalan nya untuk ke tempat parkir dimana mobil di parkirkan.

Boss mengendarai mobil nya dengan diam, tidak berbicara, tidak menghadap noeul, hanya menatap lurus kedepan dengan kecepatan yang lumayan. Noeul yang melihatnya sangat bingung dan takut hingga dia pun tidak berani untuk melihat wajahnya ataupun berbicara dengannya.

Tidak lama mengendarai mobilnya, mereka pun sampai di rumah Boss dan Boss dengan kasar menarik Noeul untuk mengikutinya menuju kamar dan membanting Noeul begitu saja ke ranjang besar itu.

"Phii kamu kenapa, apa yang kamu lakukan" Noeul takut sangat takut, ia baru pertama kali melihat Boss marah dan sangat seram.

"Kamu baru saja tidur dengan laki-laki bajingan itu Noeul!" Noeul yang mendegar sangat bingung.

"Apa yang kamu maksud Phii, aku tidak tidur dengan siapapun, aku berjanji tanya saja dengan Peat, walaupun dia mabuk aku cukup yakin dia masih sadar"

"Persetan dengan semuanya, aku melihat teman baru mu itu tertidur di pelukanmu!"

"Aku juga tidak tahu Phii, mungkin dia hanya mabuk dan tidak sadarkan diri. Aku bersumpah tidak melakukan apapun" Noeul benar-benar takut sekarang.

"Diam!"

Boss menciumi bibir Noeul dengan kasar hingga si pemilik meringis kesakitan karena bibir yang bengkak dan sedikit berdarah. Boss tetap menghisap dan memakan bibir pink itu seperti itu adalah permen yang sekarang lagi di makan nya.

"Shhh"

Noeul membalas ciuman Boss dengan agresif, Boss tahu semua kelemahannya, cara Boss memperlakukannya benar-benar membuat nafsu Noeul memuncak diiringi dengan ketakutan yang membuatnya menjadi panas dan berenergik.

"Nghhh Phii...mhhhh"

Noeul mendorong tubuh Boss untuk menghirup pasokan udara, tetapi Boss mengambil kesempatan itu untuk terus menelusuri leher jenjang Noeul, menciumi, menghisap sehingga warna keunguan yang timbul di sana menandakan kepemilikan, Noeul mengerang pelan saat Boss menghisap lehernya yang membuat tubuh Noeul bereaksi.

Tidak hanya disana Boss juga menciumi dada bidang Noeul hingga mengitari puting coklat Noeul dengan menghisap, mengigit, hingga Noeul mendesah kencang. Noeul sangat sensitive di sana, bagaimana bisa Boss mengigit dan bermain-main di sana, membuat tubuh Noeul terangkat keatas untuk mendapatkan lebih.

Kemeja Noeul sudah terbuka dan Boss melanjuti untuk membuka celana Noeul, dan sekarang Noeul sudah tidak memakai sehelai pun untuk menutupi tubuhnya. Boss hanya membuka baju nya yang memperlihatkan tubuh yang seksi dan otot besar.

"Ahhhhhh"

"Mhhhh"

Boss menciumi paha dalam Noeul yang hampir mengenai kemaluan Noeul yang sekarang di hadapan Boss. Boss melihat sebentar ke hadapan Noeul melalui mata nya, Noeul yang sedang di tatap membuat wajah seksi untuk segera melakukannya.

"Ahhh"

Boss memegang penis Noeul dan menjilatinya membuat si penerima mengerang sangat kencang, dengan wajah yang menghadap langit-langit dan mulut yang terbuka. Noeul mersakan panas dari lidah Boss yang menjilati penis nya yang sesekali menghisap ujung penis itu. Boss terus memandangi Noeul yang terus mendesah setiap dia melakukan jilatan itu.

Wajah Noeul saat mendesah sangat cantik, sekarang Boss memakan penis Noeul dengan mulut nya yang sekarang sudah ada penis Noeul di dalam nya, itu tidak terlalu besar dan terus memaju mundurkan mulutnya, menghisap hingga penis Noeul membesar.

"Ahhh Phii Boss"

"Akan keluarr"

Tangan Boss yang satunya tentu bermain dengan puting coklat kekasihnya yang sudah menegang, mulut Boss terus menghisap penis Noeul dengan kuat hingga caira kental itu mulai menetes.

"Phii keluar kan mulutmu, aku tidak tahan lagi"

"Ahhhh...Phiii!"

"Keluarhhh, aku tidak tahann!"

"Ahhh Phii Bossss"

Mendengar desahan Noeul membuat Boss mempercepat hisapannya, dan saat penis Noeul sudah sangat membesar dan keras, Boss melepaskan hisapannya dan menggantikannya dengan tangannya yang memegang erat penis Noeul dan menggerakan nya dengan sangat kasar hingga Noeul keluar dengan cairan kental yang menyembur keluar dengan sangat banyak hingga tersisa di tangan Boss.

Tidak menunggu lama setelah Noeul keluar, Boss membalikan tubuh Noeul dan mengangkat pinggang Noeul ke atas. Boss memasukan satu jarinya yang masih basah ke dalam lubang Noeul dan mencoba untuk masuk dan keluar membuat tubuh Noeul menggeliat, saat sudah dengan satu jarinya, Boss menambahkan hingga dua jari yang di masukkan ke dalam lubang cinta Noeul.

"Hmmmhh...Phii"

"Noeul ingin keluargh lagihh"

"Phii Boss masukkan dengan penismu, tolonghh"

Noeul tidak peduli dengan perkataanya sekarang, dia hanya ingin di bawah kendali Boss yang terus bermain dengan tubuhnya. Boss mendengar perkataan Noeul membuat kepala nya sangat gila, bagaimana tidak, saat Noeul berbicara seperti itu dengan tubuh telanjangnya yang sekarang dimasukki jarinya dan wajah menghadap ke belakang untuk melihat wajah Boss dengan ekspresi memohon.

Boss tidak langung menuruti keinginan Noeul, dia ingin Noeul menderita dan tidak melakukan hal-hal yang tidak disukai Boss sampai Noeul mengerti. Boss menambahkan jari nya hingga tiga jari yang masuk ke dalam lubang Noeul, membuat Noeul mengeluarkan air mata saat jari-jari Boss masuk dan keluar lubang nya, geli dan sensitive saat ada yang masuk ke dalam.

"Phii, jangan menggoda"

"Noeul mohonn, enghhhhh"

++ Enjoy the reading mumu ++
♡ Love u bonoh ♡
~ see u next chapter ~

Vote 🌟
Comment💬

Senior BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang