Menghindar

387 34 3
                                    

"Hei, tumben kamu sudah di kelas Eul" Peat menyapa teman di sampingnya itu.

"Aku hanya bosan di rumah" sambil bermain game di ponsel nya.

"Hari ini juga hanya cuma ada 1 kelas"

"Benarkah?! temani aku ke cafe ya, aku tidak membawa mobil hari ini sekalian antar aku pulang" Noeul menatap teman nya.

"Oh boleh, tapi aku yang menyarikan cafe nya. Kebetulan aku ingin makan crossiant" Peat mengiyakan ajakan Noeul bisa dibilang acara santai untuk melepaskan penat.

Saat kelas sudah kelar mereka segera pergi untuk ke cafe yang mereka tuju. Tetapi saat melewati parkiran Boss dan Noeul bertatapan dan Noeul segera mempercepat langkahnya untuk pergi ke parkiran.

"Kenapa kamu berjalan sangat cepat" Peat bingung liat tingkah konyol teman nya itu.

"Ai Peat cepatlah!"

Mereka sudah di dalam mobil saat Peat ingin menyalakan mesin nya Noeul seperti ingat ada yang tertinggal dan saat meraba kantongnya dan tas nya benar saja ponsel nya tidak terlihat di manapun.

"Peat ponsel ku tidak ada, cobalah untuk menelfon nomer ku"

"Berdering, tetapi tidak ada satupun suara di sini"

"Sial, apa aku lupa membawa nya saat di kelas tadi"

"Aku akan ke kelas tunggu sebentar" Noeul segera lari dari parkiran ke kelas.

Saat itu pun Boss melihat Noeul yang sedang lari ke kelas dan mengikutinya dari belakang.

Dan sampai di kelas Noeul melihat kolong meja nya yang terdapat ponsel nya di sana.

"Hufttt akhirnya" Noeul menghela lega.

Saat dia berjalan ke arah pintu sosok pria pun muncul dan mendekatinya hingga Noeul berjalan kebelakang hingga menyentuh tembok.

"Apakah kamu sengaja menghindariku eul?" Boss berbicara dengan terus menatap nya.

"Oh-ah ti-tidak phi" Noeul berbicara dengan terbata-bata.

"Lihat aku dan jangan menunduk" Boss mengangkat dagu Noeul untuk melihatnya.

"Apakah kamu tidak merasakan apa pun tentang kemarin hmm?" Boss berbicara lembut.

"A-aku tidak tau, hanya saja itu ciuman pertama ku dan jantungku berdetak sangat cepat" Noeul hanya berbicara apa yang dia rasakan dan Boss tersenyum.

"Apakah kamu menyukaiku hmm" Boss berbicara meyakinkan.

"Aku tidak tahu"

Tiba-tiba Boss mendekatkan diri nya dan Noeul menutup mata rapat-rapat dan mendorongnya.

"Aku buru-buru phi sampai jumpa" Noeul segera pergi dengan keadaan lemas, jantungnya tidak mau berhenti berdebar dan terus melanjutkan langkahnya ke parkiran karna Peat menunggunya di sana.

Boss yang melihat kejadian tadi tersenyum menarik belum ada orang yang membuat dirinya seperti ini.

"Lama sekali" Peat berdecak kesal karena teman nya yang mengajak nya dan membuat nya harus menunggu seperti ini membuat mood nya jelek saja.

"Sial, apakah aku jatuh cinta" Noeul bergumam sendiri.

Se sampainya di cafe dan selesai memilih menu, noeul masih sesekali melamun dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini.

"Dari tadi kamu melamum, apa yang terjadi".

"Jika jantungmu berdebar saat berdekatan dengan seseorang, apakah itu tanda suka?".

Senior BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang