I Love You

345 29 1
                                    

"Ne ne ne, bisakah kamu jelaskan apa yang baru saja terjadi Khun Noeul" Peat langsung menoleh dan mendekatkan bangku nya ke Noeul untuk meminta penjelasan.

"Seperti apa yang kamu pikirkan Khun Peat" Noeul menegaskan kata nya sambil menoleh ke sahabatnya itu.

"Oh aku tidak mengerti, bisakah kamu menjelaskannya" Peat menggoda.

"Peat ayolah kamu tidak sepolos itu bukan" Jawab Noeul malas dengan Peat yang jelas menggodannya.

"Jika kamu tidak menjelaskan apa yang terjadi, aku yakin pasti dari kelas kita juga banyak yang diam-diam menyukai Phi Boss, apa kamu baik-baik saja dengan itu,huh" Peat sengaja berbicara seperti itu.

Noeul terdiam, berfikir sejenak. Jika banyak yang mengejar Phii Boss apakah aku akan cemburu. Tapi aku tidak ingin Phii Boss jadi milik orang lain. 'Noeul berbicara dalam hati dengan dahi yang mengerut, dan Peat melihat wajah Noeul dengan mata menyipit'.

"Khun Noeul, haloooo!"

"AH IYA! AKU BERPACARAN DENGAN PHII BOSS, PUAS HAH" Noeul berbicara dengan nada yang terlalu tinggi yang menyebabkan semua pasang mata seisi kelas melihatnya dan langsung berbisik-bisik seperti 'apa itu benar'. Noeul yang meliihat semua pasang mata sedang memandangnya langsung menyusutkan badannya dan berkata 'oh sial'.

Tidak lama dari itu notifikasi dari halaman web sekolah mengunggah foto dan video baru, salah satu dari mereka membuka ponsel nya dan melihat pemberitahuan itu yang berisi sebuah video dua orang laki-laki yang sedang berciuman di sebuah fakultas arsi.

Semua seisi kelas langsung saja membuka ponsel mereka dan terus saja membicarakannya,tapi ada yang mendukungnya juga seperi di hastag sudah ada tanda BossNoeul yang tentu saja pasti itu dari seseorang yang menyukai boyslove.

Noeul yang melihat kelas yang tiba-tiba heboh langsung ikut membuka ponsel nya dan.... 

"Sial, apakah aku sedang dalam masalah Peat!"

"Oh ho, kamu menjadi terkenal eun" Jawab Peat yang sedang melihat ponsel nya juga yang sekarang hastag itu sudah menjadi tranding topik.

Setelah itu dosen pun masuk dan pelajaran pun berlangsung, tetapi tidak dengan Noeul yang tidak fokus dan tidak baik-baik saja untuk saat ini.

Pelajaran yang berlangsung hampir 1 jam itupun kelar.

Noeul mendapatkan pesan dari kekasihnya untuk jangan pergi dari kelasnya, karena ia akan menjemputnya ke kelas. Noeulpun bernafas lega karena, jika ia berjalan keluar kelas untuk menunggu Phii Boss pasti banyak pasang mata yang melihatnya, dan itu membuatnya takut. Karena tidak sedikit orang yang menyukai Boss, jika ada yang fanatic, bisa saja akan ada sesuatu terjadi padanya.

"Eun apakah kamu menunggu Phii Boss" Tanya Peat yang hendak meninnggalkan kelas.

"Ah iya, Phii akan menjemputku ke kelas, kalau kamu ingin duluan, duluan saja" Jawab Noeul.

"Benarkah, kelas sudah mulai sepi, kamu akan sendirian. Apa kamu baik-baik saja" Peat meyakinkan.

"Oh ayolah aku baik-baik saja, Phii Boss juga akan segera sampai" Noeul meyakinkan Peat agar tidak menghawatirkannya.

"Hmm baiklah, aku duluan" Jawab Peat dan segera keluar dari ruang kelas.

Setelah Peat pergi hanya ia seorang yang ada di dalam kelas, dan kelas pun terlihat sunyi apalagi hari sudah mulai gelap. Sebenarnya ia takut jika sendirian seperti ini takut ada orang tak kasat mata, atau orang-orang yang menjahili. Semua pikiran buruk itu terus saja memenuhi kepala nya sekarang, bagaimana Phii Boss lama sekali hanya menjemputnya ke kelas.

Tapi sesaat ia mengeluh seperti itu Boss pun datang dengan membawa minuman di tangannya dan mengucapkan.

"Maaf aku agak lama Eun, ada urusan dengan dosen sebentar" Sambil memberikan botol yang sudah dibuka untuk diminum kekasihnnya.

"Aku menunggumu sendirian, jangan seperti itu lagi Phii" Jawab Noeul dengan muka sedih.

"Maaf baby, ayo kita pulang dan makan malam" Ajak Boss dan menggandengnya keluar kelas.

"Huum" Noeul mengangguk sebagai balasan.

Mereka pun berjalan dengan bergandengan tangan di bawah koridor yang mulai meremang dan langit yang semakin gelap dengan bulan sebagai pengganti matahari.

"Phii kita akan makan malam apa nanti" Tanya Noeul semangat, karena ia sangat lapar.

"Apa yang kamu inginkan, tetapi aku ingin makan dirumah saja berdua denganmu"

"Hmm baiklah, mungkin aku ingin membeli pizza dan beberapa humberger,kentang, dan soda" Jawab Noeul dengan antusias.

Sesaat mereka sampai di parkiran dan segera menaikki mobil untuk pulang ke rumah, jam sudah menunjukkan pukul 7 malam ia masih di jalan karena mereka terjebak macet, Noeul tertidur sangat pulas, Boss melihat kekasihnya yang terlelap dalam sekejap membuat tangannya menyentuh rambut Noeul untuk menyingkirkannya ke samping supaya tidak menghalingi wajah nya.

Noeul sangat lucu saat tertidur, tangan Boss melanjutkan sentuhannya ke bibir mungil itu, mencubit kecil hidung mancungnnya. Dia melihat Noeul membuat Boss semakin ingin menjaga Noeul hingga seterusnya, bagaimana hanya melihat Noeul di depannya membuat lelahnya berkurang, dia sangat menyayanginnya.

Noeul terbangun seperti ada sesuatu yang menyentuhnya.

"Apa aku membangunkan tidurmu?"

"Phii kenapa kamu menyentuh wajahku" Tanya Noeul heran.

"Karena aku suka, apalagi bibirmu" Boss menggodanya.

"Phii apa kamu selalu memikirkan itu?"

"Bukankah itu hal yang normal" Boss mendekatkan dirinya ke Noeul untuk menciumnya.

"Hmmh...P-phii" Noeul mendorong bahu Boss menjauh dan melanjutkan bicaranya.

"Ini masih di jalan Phii kamu bisa menunggu, aku tidak akan pergi kemana-mana" Jawab Noeul menggoda dengan tangan nya yang sudah memegang benda di bawah itu.

Boss melanjutkan perjalanan pulangnnya dan setelah hampir 1 jam terjebak macet akhirnya ia sampai di depan rumah Boss.

'Cup!'

"Hnghh...hnghhh..."

Boss langsung mencium bibir Noeul dengan lembut, membuka tali pengaman untuk membuatnya gampang bergerak, Noeul pun melepaskan tali pengamannya juga. Bibir mereka saling berbentur dan lidah mereka saling bertautan untuk mengisap dan dihisap, pasokan udara pun semakin kecil yang menyebabkan mereka susah untuk bernafas.

"Shhh..nghhh..Ph-hii jangan disini" Noeul mengerang kecil dan mendongakkan kepalannya, sebab hisapan oleh Boss dilehernnya yang menyebabkan saluran pendarahannya membeku dan meninggalkan bekas kemerahan di sana.

Boss segera keluar dari mobil dan Noeul pun keluar dan di sambut rumah yang sangat familiar ini. Mereka pun melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam rumah. Saat sudah sampai di dalam rumah mereka saling berciuman lagi dengan sangat panas dan kedua nafsu yang sangat membara.

++ Enjoy the reading mumu ++
♡ Love u bonoh ♡
~ see u next chapter ~

Vote 🌟
Comment💬



Senior BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang