Selamat Membaca
Pada suatu hari ada seorang guru bernama ibu Dwi yang sedang menunggu murid-muridnya
datang ke sekolah di dekat gerbang sekolah bersama beberapa guru lainnya. Ibu Dwi adalah seorang guru matematika yang sangat disiplin, ia tidak segan-segan menegur siswa yang melanggar peraturan.Di pagi itu semua murid yang datang akan menyalami guru-guru yang menunggu di dekat
gerbang sekolah, lalu ada seorang siswa bernama Fajri yang datang agak terlambat dan dia juga
menggunakan kaus kaki yang tidak sesuai dengan peraturan di sekolah tersebut. Saat Fajri akan menyalami Ibu Dwi dia di tahan oleh ibu Dwi."Fajri kenapa kamu baru datang jam segini , ini sudah pukul 7.20 sedangkan kita masuk pukul tujuh lewat lima belas juga kenapa kamu memakai kaus kaki berwarna lain? " tanya Bu Dwi kepada Fajri.
"Maaf sekali Bu karena saya hari ini datang terlambat. Saya datang terlambat karena saya bangun kesiangan Bu. Jadi saya jadi terburu dan asal mengambil kaus kaki." Jawab Fajri dengan raut wajah bersalahnya.
Karena ibu Dwi adalah seorang guru yang sangat disiplin, ibu Dwi pun memberikan hukuman ringan untuk Fajri agar dia tidak mengulangi perbuatannya.
"Ya sudah, karena kamu melakukan kesalahan jadi kamu harus mendapatkan sanksi dari perbuatan kamu. Sekarang kamu pungut sampah yang ada di sekitar lapangan sampai bersih, baru kamu kembali ke kelas." Ujar Bu Dwi kepada Fajri.
Dengan berberat hati Fajri pun menjawab, "Baik bu, saya akan memungut sampah di sekitar
lapangan""Ya sudah sana cepat ke lapangan dan pungut sampah nya! Ingat lain kali jangan di ulangi lagi
perbuatanmu ini ya." Kata Bu Dwi kepada Fajri."Iya Bu, saya tidak akan mengulangi perbuatan saya hari ini lagi Bu." jawab Fajri.
Fajri pun mulai memungut sampah yang ada di sekitar lapangan dan setelah selesai dia pun kembali ke kelas nya.
Pada siang harinya, ibu Dwi akan mengajar matematika di kelas 10-5 saat masuk ke kelas, Bu Dwi melihat beberapa siswi yang sedang memoleskan lipstik yang berwarna agak merah ke bibir mereka. Bu Dwi yang melihat itupun sedikit marah dan menegur para siswi-siswi itu.
"Kenapa kalian memakai lipstik di sekolah! Kalian tau kan sekolah ini melarang penggunaan makeup.
Kalian itu masih di lingkungan sekolah, jadi jangan kalian menggunakan lipstik di sekolah ini! Kalau kalian berada di luar sekolah itu terserah kalian, mau pakai makeup kayak orang pengantin juga gak masalah, tapi tolong di sekolah jangan seperti itu!" Ucap Bu Dwi dengan nada suara agak tinggi kepada siswi - siswi itu.
Ibu Dwi marah karena sudah sering sekali memergoki para siswi-siswi itu menggunakan lipstik di sekolah. Karena sudah tidak tahan dengan perilaku siswi - siswi itu yang terlalu sering dipergoki menggunakan lipstik, Bu Dwi pun menyita lipstik - lipstik mereka.
"Sekarang berikan kepada ibu lipstik-lipstik kalian!"ucap Bu Dwi sambil menghampiri para siswi itu.
"Bu bisa gak tidak usah di sita lipstik kami." Ucap salah satu siswi bernama Zia dengan wajah
memelas." Tidak bisa Zia, kalian sudah terlalu sering ibu pergoki menggunakan lipstik di sekolah! Ibu selaku guru harus membimbing kalian agar disiplin dan mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah ini.
Jadi, jangan kalian ulangi lagi perbuatan kalian ini, paham!" ujar Bu Dwi kepada siswi siswi itu.
"Paham bu!" seru para siswi - siswi itu.
Setelah itu Ibu Dwi pun kembali ke depan dan memulai perjalanan yang sempat tertunda tadi.
Dari cerita ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sebagai siswa siswi yang baik kita harus
mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah. Jangan sekali kali kita melanggar peraturan itu, karena melanggar peraturan merupakan perbuatan yang tidak baik.TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher
Cerita PendekGuru adalah orang yang mengajar di sekolah. Orang yang bertindak seperti guru seandainya di berada di suatu lembaga kursus atau pelatihan tidak disebut guru, tetapi tutor atau pelatih. Padahal mereka itu tetap saja bertindak seperti guru. Mengajarka...