Bos Seksi Penuh Gairah

*Free* Chapter 5. Sarapan Spesial 🔞

Mau masuk Chapter 5 nih, Follow dulu yah biar ga ketinggalan lanjutannya.
Yang mau punya semua chapternya bisa meluncur ke karyakarsa yah.

Untuk cerita lengkapnya sudah dapat dibaca di karyakarsa dengan judul "Bos Seksi"

www.karyakarsa.com/littlenovi

Senyum-senyum sendiri di dalam mobil bukan berarti aku gila. Hanya saja untuk saat ini aku gak bisa menghilangkan keinginanku untuk terus tersenyum. Mungkin kalau ada orang yang melihatku saat ini bisa-bisa aku dikira gila, untungnya aku hanya sendirian di dalam mobil. Tapi, wajarkan kalau aku senyum-senyum sendiri setelah beberapa saat yang lalu aku habis ketiban rejeki yang mungkin ga bakal aku dapatkan lagi nanti.

Masih tergambar dengan jelas diingatanku bagaimana lekuk tubuhnya dan suara seksi yang keluar dari mulutnya. Ditambah lagi ekspresinya yang bisa bikin semua laki-laki panas dingin benar-benar melekat dalam benakku. Andai saja aku tak punya istri yang sedang menungguku pulang, aku pasti sudah tertidur pulas dalam pelukan bos cantikku itu.

"Shittt!!" tangan kananku terayun memukul setir secara refleks. Aku lupa telepon Farah. Mudah-mudahan dia gak lagi bad mood,  kalau dia lagi bad mood  habislah aku. Tangan kiriku cepat-cepat merogoh kantong celanaku dan mengambil telepon genggam berwarna hitam dari dalam kantong celana. Ketika layar menyala waktu menunjukkan pukul 23.17. "Hmmmm, udah jam segini. Kayanya Farah sudah tidur, lagi pula aku sudah hampir sampai." telepon genggam yang ada di genggaman pun akhirnya masuk kembali ke dalam kantong celana.

Kurang lebih 5 menit kemudian aku sudah sampai di depan rumah. Anehnya di depan rumahku ada pemandangan yang tidak biasa. Sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam terparkir di depan rumahku. Jarang sekali ada yang memarkirkan mobil di depan rumahku, kecuali tamu yang berkunjung ke rumahku. Masalahnya rumah-rumah yang lain memiliki parkiran masing-masing dan tamu-tamu mereka biasanya pakir di depan rumah masing-masing. Sambil memasukkan mobil ke pekarangan rumah, otakku terus berputar mencoba mengira-ngira pemilik mobil tersebut. "Apa di rumahku lagi ada tamu? Tapi, siapa yang berkunjung malam-malam begini? Atau penjahat? Malingkah? Tapi,rasanya ga mungkin kalau maling, mobilnya kebagusan."

Hingga aku selesai memarkirkan mobil, misteri pemilik mobil tersebut masih belum bisa kupecahkan. "Paling juga tamu tetangga sebelah," pikirku. Tak mau ambil pusing lagi aku langsung menuju pintu depan dan mengeluarkan kunci rumah dari kantong celana sebelah kanan.

'Ceklek, kriieett'

"Hah!" aku terkejut saat melihat bayangan seseorang di balik pintu yang baru saja kubuka. Orang tersebut sedang berdiri dalam kegelapan dan ikut terkejut.

"Ayang! Ih bikin kaget aja," suara yang kukenal keluar dari mulut orang itu.

'Ctek' lampu ruang tamu pun menyala.

Farah dengan lingerie seksi dan handuk di atas kepalanya berdiri di hadapanku sambil menyalakan lampu ruang tamu. Tampaknya ia baru saja selesai mandi.

"Ah, sori. Abis kamu gelap-gelapan bikin kaget aja," keluhku kesal karena jantungku hampir saja copot gara-gara dia.

"Kok belum tidur sih? Kenapa baru mandi yang?"

"Tadi aku ketiduran di sofa nungguin kamu, jadi aja baru mandi barusan." jawab Farah yang sedang sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk. "Kok kamu ga telepon sih? Kan aku bisa siapin air mandi dan lain-lain."

"Iya, tadi aku buru-buru abis udah malem sih. Inget-inget pas udah di depan komplek. Gak apa-apa aku mandi pakai shower aja."

"Ya udah, sana mandi dulu. Biar aku yang kunci-kunci," ucap Farah sambil menutup pintu.

"Okei, thank you yang." kakiku langsung melangkah menuju kamar.

"Oh iya, itu mobil siapa yang parkir di depan?" tanyaku yang tiba-tiba saja teringat dengan mobil mewah itu.