Bab 36 : Aku Merindukan mu Agatha

24 6 0
                                    

Mereka sudah sampai, Agatha tersenyum dengan lega karena tidak ada halangan saat mereka di perjalanan.

"Tempat nya masih sama, hanya saja hutan tetaplah hutan, tempat ini menjadi lebih tertutup karena banyak pepohonan yg mulai tumbuh dengan tinggi" ucap Kuzan memandangi rumah tua di hadapan mereka.

"Tapi disini begitu sepi, dimana mereka?" heran Agatha melirik ke kanan dan ke kiri.

"Ayo kita masuk" ajak Kuzan

Agatha mengangguk dan menyetujui, keduanya mulai melangkah masuk, terlihat pintu yg terbuka sedikit, membuat mereka yakin bahwa di dalam rumah ada orang.

"Paman..." panggil Agatha melirik ke dalam, tidak ada jawaban, ia mulai melangkah masuk, masih sama seperti dulu, hanya beberapa mungkin sudah di ganti, seperti meja, kursi dan juga bagian rumah yg mulai rapuh di ganti dengan kayu yg baru.

Keduanya masih tidak merasakan kehadiran siapapun di sana, sementara itu Agatha kini mulai memperhatikan setiap detail rumah, beberapa pajangan yg ada di sana, sama persis seperti yg dia lihat beberapa tahun lalu.

Agatha tersenyum lebar, ia mendekat pada sebuah rak dinding dari kayu, di sana terpajang beberapa batu yg di permukaan nya terukir ekspresi wajah, ia sangat yakin bahwa beberapa dari batu itu adalah buatan nya.

Beberapa hal yg membuat Agatha bernostalgia tentang dirinya saat pernah berada di sini, seperti beberapa gambar yg tertempel di dinding kayu, gambar nya sudah mulai pudar.

"Itu Leo" gumam Agatha menunjuk gambar yg tertempel di dinding.

Kuzan mendekat, memperhatikan dengan seksama, memang benar itu mirip dengan Leo yg dulu, Kuzan memperhatikan kembali wajah Agatha yg tidak bisa menyembunyikan senyuman nya, ia yakin akan satu hal.

"Guru aku pulang-"

"Brak..." sebuah guci yg terbuat dari tanah liat terjatuh, pecah begitu saja, air yg berada di dalam nya tumpah seketika.

"Kalian siapa" pekik nya langsung saja mengeluarkan dua buah belati dari sarung nya yg ia ikat di pinggang.

Agatha langsung saja bersembunyi di belakang Kuzan, dan Kuzan segera bersiaga dengan menjaga jarak.

"Siapa dia" ujar Agatha penuh curiga.

"Harusnya aku yg bertanya siapa kalian, kenapa kalian bisa masuk ke sini sembarang, ini rumah ku" gertak nya menodongkan pisau ke arah mereka.

Kuzan dan Agatha saling menatap intens, "Ini rumah mu?" Agatha mengerjab cepat, ia kembali memperhatikan pria bertopeng itu.

"Apa jangan-jangan kau...Leo?" tanya Kuzan menatap tajam.

"Dari mana kau tau, kau pasti penyusup, aku akan membunuh mu"

Kuzan terbelalak, hanya satu langkah saja pria itu mendekat, pisau di hadapan nya akan menusuk leher nya, namun tidak akan terjadi sebelum Agatha berteriak kencang...

"Tidak.. jangan aku Agatha" pekik Agatha buru-buru menarik Kuzan mundur.

"Agatha?"

Agatha menatap lama, "Ap..apa benar kau Leo?" tanya Agatha ragu.

Tangan yg tadinya menodongkan pisau mulai melonggar, perlahan ia kembali memasukkan pisau belati kedalam sarung nya, "Agatha"

"Apa ada tamu Le-"

"Agatha!" suara nya semakin kuat, tangan nya dengan cepat melepaskan topeng di wajah nya, kedua pupil Agatha melebar ia terkejut karena tiba-tiba melihat wajah pria bertopeng itu, Kuzan melongo, ia bahkan terbatuk karena terkejut.

QUEEN IMMORTAL WORLD II : NEXT GENERATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang