Agatha tak menyangka kalau dirinya dan Nojin akan di tempat kan pada urutan terahir, sepuluh orang sudah duduk di kursi sebelah kiri sementara sembilan orang duduk di kursi di sebelah kanan. Tersisa dua orang lagi, yah Agatha dan Nojin.
Keduanya sempat hening untuk beberapa saat, pasal nya saat mereka maju, tak seorang pun yg bersorak untuk menyemangati.
"Aku takjub melihat mu bisa sampai sejauh ini" ucap Agatha membuka suara.
Nojin menatap ke atas, lalu menoleh ke arah dimana Geinero berada, "Aku harus menepati janji ku kepada yang mulia, dan aku harus berdiri di sini melawan mu" jawab Nojin degan nada yakin.
Agatha mengangguk paham, "Aku tidak akan menahan diri, jadi bersiap lah"
"Tentu itu yg semua orang mau" Nojin bersiap dengan kuda-kuda.
Keduanya mulai melangsungkan beberapa serangan jarak jauh, tentu Agatha tidak ingin pertarungan berlangsung lama, dan tidak ingin menyakiti lawan nya begitu parah.
Jika bertarung jarak dekat, sudah bisa di pastikan kalau dirinya lah pemenang nya.
"Drrrzzztttt.....darrrr...."
Tubuh Nojin terhempas, "Jangan kalah dengan mereka, tiga orang yg di sisihkan, aku harap itu bukan kau" kalimat terakhir Agatha di lapangan, gadis kecil itu meninggalkan arena setelah dia di umumkan menjadi pemenang terakhir dalam babak penyisihan.
Nojin memegang dada nya dengan wajah pucat, serang Agatha tadi hampir mengenai jantung nya, namun itu meleset, atau mungkin kah Agatha sengaja agar dirinya tidak celaka?
"Selamat" ucap Lucky tersenyum cerah
"Terimakasih" balas Agatha mulai duduk di sebelah nya, kini sudah terhitung 11 orang yg duduk di kursi pemenang, satu jam ke depan akan di adakan pertandingan untuk ke sepuluh orang yg gagal di pertandingan awal.
Sebelas orang yg lulus adalah Gama, Raksa, Quiro, Lavy, Luck y, Kezia, Agatha, Sai, Sryu, Kuzan, Madette.
Gama, Raksa, Kezia, Sryu, Kuzan dan Madette berasal dari kelas khusus bagian A, sementara Lavy, Lucky, Quiro, Agatha adalah kelas khusus bagian B, sisa nya adalah Sai, masih murid baru namun sudah masuk ke kelas khusus bagian C.
"Heehhhhh menyebalkan, kenapa aku harus duduk di kursi ini, aku ingin di sana saja, lagi pula mengapa aku malah harus melawan si Kuzan itu, jadinya aku kalah dan harus mengikuti babak penyisihan terakhir" lemas Rava menatap kosong ke depan, hanya dia pangeran yg duduk di sana.
Yg jelas, untuk ke depan nya dia tak mau lagi berurusan dengan kelas khusus bagian A itu, mereka sama saja seperti monster yg tertidur, namun jika di ganggu akan mengamuk, jika saja lawan nya tadi adalah Lavy, Quiro atau Lucky mungkin dia masih bisa mengimbangi mereka, tidak termasuk Agatha, karena melihat wajah nya saja saat mengamuk, Rava sudah lebih dulu terintimidasi oleh nya.
***
Agatha berdecak kesal, "Aishhh kami semua sudah lulus ujian ini, tapi mengapa harus saling bertarung kembali?" umpat nya dalam hati.
Bagaimana tidak, usai babak penyisihan, 18 orang terpilih akan kembali bertarung di arena pertandingan, dan lebih parah nya lagi, Agatha lah murid pertama yg di panggil untuk pertarungan pertama, dan tidak lupa lawan nya Sai.
"Astaga dia memiliki elemen kegelapan, bagaimana aku akan melawan nya" gumam Agatha menatap lurus ke depan.
Sai hanya diam saja tampa ekspresi, "Jangan sampai aku melawan Kuzan lagi" batin Rava menatap miris, usai memenangkan pertandingan kedua, dia akhirnya lulus dan terpilih menjadi slh sau dari ke 18 orang tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN IMMORTAL WORLD II : NEXT GENERATION
FantasyPenerus baru kerajaan Immortal World, bagaimana kelanjutan cerita nya di generasi berikut nya?, setelah Geinero Alora, akan datang penerus yg pastinya lebih menyimpan banyak kejutan dan kejadian-kejadian yg istimewa. Siapa dia? yuk baca ceritanya, j...