Mata [Name] membesar tatkala menangkap pemandangan SMA barunya yang begitu besar dan luas, dia menatap sekolah tersebut agak lama.
'Wow, besar juga ... aku yang hidupnya pas-pasan bersyukur banget bisa sekolah disini!' puji [Name] dalam hati sambil tersenyum tipis.
Seorang gadis seumuran dengannya yang bersurai kuning sepinggang langsung menghampiri [Name].
"[Name]! Kapan kau kesini!?" tanya Kadita shock. Pasalnya, dia tidak diberi tahu.
[Name] berbalik badan dan hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Hehe ... aku kemari sudah empat hari yang lalu."
Ekspresi Kadita berubah cemberut, dia sedikit menggembungkan pipinya, "Dan kamu nggak bilang!?"
"Maaf ya." Cengir [Name] tanpa rasa bersalah.
Kadita menatap [Name] sambil berjalan melingkarinya, "Kenapa kamu kesini? Pertukaran pelajar ya?" tanyanya yang diangguki [Name] sebagai jawaban.
Gadis Duyung itupun menghela napas dan meraih lengan [Name], "Yaudah, kita keruang guru aja ... kamu udah dikasih tau kelas mu belum?"
[Name] membalas dengan gelengan singkat.
"Sudah kuduga. Aku antar ya? Takut kamu nyasar," Kadita berjalan terus melewati lorong sekolah.
Suasana itu hening sesaat sebelum Kadita bertanya lagi, "Omong-omong ... apa kamu udah ngunjungin makam orang tuamu?"
"Iya ... sudah kok, aku juga pamitan dengan mereka." Angguk [Name] seraya mengikuti langkah kaki Kadita.
Malangnya, [Name] disaat usia sangat muda—masih anak kicik harus merelakan kepergian kedua orang tuanya. Beruntung ada kerabat dekatnya yang ingin membiayai hidupnya hingga sekarang.
Makasih orang baik.
Kadita berhenti lalu menatap [Name] intens, "Bagus deh ... aku yakin, emak bapakmu seneng diatas sana." Kadita memegang kedua lengan [Name] lebih erat, dia memang salah satu teman dekatnya yang pengertian.
"Makasih ... btw, Gatot sama Badang juga disini kan? Aku seneng akhirnya kita bisa ngumpul lagi." tanya [Name] membiarkan tangannya yang dipegang lalu diayun-ayunkan oleh Kadita.
"Iya! Aku mau istirahat pertama nanti kita ngobrol bareng di kantin atau taman sekolah!" jawab Kadita terlihat berbinar-binar.
[Name] menatap Kadita, ia mengembangkan senyumnya, "Boleh-boleh! Semenjak SMP kita udah nggak ketemu lagi ... untung aku dapet pertukaran pelajar di sekolah ini."
.
Bel berbunyi menandakan istirahat pertama telah tiba, [Name] dan sirkel masa kiciknya berkumpul bersama disalah satu meja kantin yang terlihat kosong sambil membawa jajanan masing-masing.
"Umumu! Aku kangen begete," ucap Kadita mendusel-duselkan kepalanya dipundak [Name].
[Name] hanya tersenyum menanggapinya, Kadita memang gadis yang manja ketika berada diorang terdekatnya.
"Kalian sih malah mencar! Badang misah waktu SD, kalian berdua ikutan misah pas SMP." [Name] memakan makanan ringannya seraya berbicara.
Gatotkaca terkikik pelan, "Mau bagaimana lagi?" Memeragakan pose tangan yang terangkat ke kepala ditambah senyum khas bak Javier, Si Imut.
Beginilah visualisasinya:
KAMU SEDANG MEMBACA
Yugala | Yu Zhong x Reader
AcakAwalnya, [Name] dan Yu Zhong hanya seorang guru Bela Diri dalam Asosiasi Pengusir Roh, namun mengapa mereka menjadi guru Mata Pelajaran di SMA Land of Dawn!? "[Name], Pemerintah meminta kita menjadi guru di SMA ini," ucap Yu Zhong memberikan surat c...