"... Kamu-"
Dia langsung menyela pembicaraan, "Pedulikan keselamatanmu. Kau yang jatuh, aku yang repot."
[Name] memiringkan kepalanya heran. Lelaki itu-Yu Zhong berjalan mendekat ke penjaga perpustakaan, "Permisi, Pak. Tangganya rusak." Yu Zhong menunjuk kearah dimana tangga yang dinaiki [Name] sepertinya sudah tidak layak pakai.
"Maaf, Nak. Kami akan segera menggantinya sekarang." Penjaga itu berlari kecil kearah [Name] hendak mengambil tangganya.
"Mohon maaf atas kesalahan kami karena kurang teliti dalam memeriksa keamanan fasilitas perpustakaan. Apa kamu baik-baik saja?" tanya pustakawan tersebut kepada [Name].
[Name] menggelengkan kepalanya pelan, "Tidak, Pak. Saya baik-baik saja ... untungnya teman saya tadi membantu menahan pergerakan tangga ini supaya saya tidak jatuh."
Yu Zhong mengernyitkan dahinya heran, 'Teman? Kenal saja tidak.'
Pustakawan itu lantas mengangguk lalu langsung pergi menuju gudang perpustakaan untuk menggantinya dengan yang baru.
[Name] yang memegang buku incarannya berjalan menuju meja disekitar perpustakaan diikuti Yu Zhong yang kelihatannya ingin membaca buku juga.
"Kamu ... namanya Yu Zhong, 'kan? Aku dengar Kadita bilang begitu."
Lelaki itu hanya berdehem, "Memangnya kenapa?" tanyanya tanpa menatap [Name], netra kuning keemasannya fokus membaca buku.
"Mau kenalan. Salam kenal, aku [Name]." [Name] mengulurkan tangannya kearah Yu Zhong menandakan ingin berjabat tangan dengannya.
'Bocah ini to the point sekali,' Yu Zhong mengejeknya dalam batin. Mulutnya lumayan pedas, ya.
Tak berselang lama, keheningan di perpustakaan itupun terjadi agak lama. Mereka berdua terlena dalam pikiran dengan bukunya masing-masing, sampai akhirnya [Name] membuka pembicaraan lagi.
"Kamu kelas mana?"
Kali ini Yu Zhong menoleh kearah [Name], "Untuk apa kau bertanya itu?"
[Name] hanya tersenyum walau dalam hatinya sudah mengeluarkan uneg-uneg pada lelaki itu, 'Ish ... sekedar basa-basi saja memangnya tidak boleh?'
"Cuma pengen tau, kalau tidak mau jawab juga tidak apa-apa," jawab [Name] seadanya. Memang gadis jujur.
"Sebelas A." Matanya bergerak dari kiri ke kanan, anak ini sangat fokus dengan bukunya. [Name] hanya pajangan.
[Name] sedikit melotot, "Senior!?" Bisiknya terkejut, "Maaf, kak." Tunduk Sang Gadis padanya
Yu Zhong menoleh lagi, "Tidak masalah. Jangan dipikirkan," dia tak terlalu memikirkannya. Lagi pula, Yu Zhong bukan tipikal manusia yang gila hormat juga gila senioritas.
"Tapi tetap saja tidak enak memanggilmu dengan nama langsung padahal kakak kelasku ..." namun tetap saja [Name] merasa tidak nyaman dengan senior.
Lelaki itu tidak membalas percakapannya. Sepertinya, [Name] sedang diuji kesabaran.
[Name] diam sejenak, "Kalau begitu ... aku memanggilmu-kak?" tanyanya berhati-hati, ia takut lawan bicaranya tersinggung.
"Terserah."
...
Krik krik krik ... jangkrik.
Yup, keheningan terjadi lagi. Sebenarnya mereka berdua tidak merasa begitu canggung, masing-masing telah membuka pintunya untuk saling berkenalan. Bedanya lelaki itu tidak berpikir untuk mengenal [Name] lebih dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yugala | Yu Zhong x Reader
RastgeleAwalnya, [Name] dan Yu Zhong hanya seorang guru Bela Diri dalam Asosiasi Pengusir Roh, namun mengapa mereka menjadi guru Mata Pelajaran di SMA Land of Dawn!? "[Name], Pemerintah meminta kita menjadi guru di SMA ini," ucap Yu Zhong memberikan surat c...