BAB 12

127 9 0
                                    

Bangkok, 2023

Dia kembali. Gumam nya pada diri nya sendiri.

Matanya melirik tajam pada apa yg ada di hadapan nya saat ini, dengan segelas wisky di tangan kanan nya, dia mencoba untuk sedikit mengambil nafas panjang nya.

Di temani Paw sang supir pribadi dan satu penjaga yg saat ini duduk di samping kiri nya, Max. Wajah nya mengeras, menandakan begitu hebat nya dia berfikir. Perlahan mata nya terpejam, sial!! kau benar-benar kembali,ucap nya dalam diam.

"Mr. Orland.?" Sapa Max, sang pengawal mencoba menenangkan nya.

"Heum, i'm oke Max."

••••

Kau menjebak ku Bu.

Itulah satu kalimat yg aku ucapkan ketika aku membuka mata, terasa tubuh ku tanpa sehelai kain berbaring diatas kasur berukuran king size dengan berselimut tebal khas hotel berbintang.

Menyadari ada seseorang yg memeluk tubuh ku, tangan ku perlahan membuka sedikit selimut tebal yg membalut seluruh tubuh toples ku, dan terlihat sebuah tangan melingkar diatas pinggang dengan erat nya, shit!!

Mencoba membuka lebar mataku, melihat sekeliling, dan sial sepertinya sebuah perang tlah terjadi dalam semalam, sebuah pemandangan yg sangat tdk ingin aku lihat. Perlahan ku lepaskan pelukan erat yg ia berikan, mencoba melepaskan diri dari nya.

Tertatih ku coba menuruni ranjang besar ini dan mencari keberadaan ponsel ku, mencoba untuk tidak terkejut dgn apa yg sudah kubaca sebelum kejadian brutal ini terjadi, sebuah pesan yg benar-benar membuat ku terkejut di buat nya.

One message from Paw

Aku akan membuat mu melupakan ku sekali lagi, Fair

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku akan membuat mu melupakan ku sekali lagi, Fair.

••••

"Air...Air...."

Sebuah sumber suara yg dgn terpaksa membuat ku terjaga dari tidur panjang ku, sepertinya aku tdk sedang bermimpi, jika saat ini aku mendengar suara ibu ku, what? Mereka di sini? Bangkok?!

Sebuah dobrakan dari pintu kamar ku sudah menjawab segala tanda tanya ku, ya mereka di sini, mereka kembali.

"Bu,"

Aku terkejut ketika dgn cepat nya ibu memelukku, mencium ku dan meremas halus rambut ku. Terlihat dari tatapannya sepertinya dia sungguh-sungguh merindukan ku.

"I Miss you Air, you're my son, i Miss you Air."

Hanya kata itu saja yg dia ucapkan sembari menciumi wajah ku dan memeluk erat tubuh ku, lirikan ku mencoba menemukan sebuah jawaban pada sekertaris ibu ku tapi tdk membuahkan hasil.

••••

"Kau masih sama seperti terakhir kali aku menyapamu, Sky."

Ucapan tajam yg di berikan oleh Mr Hang pada Mr Orland yg saat ini berdiri tepat di belakang nya.

"Mendengar suara mu yg terdengar santai, aku rasa-- aku tdk perlu panjang lebar bicara pada mu Tuan Hang." Timpa Mr. Orland

"Sky...., sudah belasan tahun lama nya, mata mu masih saja tersirat sebuah dendam."

Dgn perlahan Tuan Hang mendekat pada Mr Orland, menatap nya tajam.

"Dia mengambil nya, dia merenggut semua yg menjadi milikku."

"Turunkan ego mu Sky, aku rasa kali ini kau benar-benar akan dikalahkan oleh kekuatan cinta, percayalah Sky, rasa cinta tdk seburuk itu."

"Persetan dengan ungkapan sampah mu Hang. Ini terakhir kali nya aku bicara santai pada mu, peringatkan dia untuk berhenti mencari keberadaan anakku, mereka tdk akan berhasil mengambil apa yg menjadi milikku, dia anakku, aku yg membesarkan nya Hang!"

Tn Orland merasakan emosi yg menggebu, sebuah memory panjang yg tlah lama ia kubur dalam-dalam kini berputar dengan jelas nya.

Sebuah memory dimana pertikaian sengit antara dirinya dan keluarga Prince bermula.

"Lepaskan dia, Dia putraku Liem!!"

Teriakan yg berasal dari seorang pria yg saat ini menggenggam erat senjata di tangan kanan nya, senjata yg ia arahkan pada seorang wanita yg ia panggil Liem, kemeja yg dikenakan berlumuran darah, celana panjang nya yg terkoyak hebat, wajah nya yg penuh luka, begitulah kondisi Mr Sky saat ini.

"Kau tdk pantas di sebut seorang ayah.., Sky, kau melukai ku, kau merenggut kebahagiaan nya Sky!!'

Tangisan bayi laki-laki yg saat ini berada di dekapan Ny. Liem semakin terdengar nyaring, menandakan kehausan, terlihat jelas bibir mungil nya yg sangat kering, tak berpikir panjang ketika saat ini kondisi Ny. Liem yg baru saja melahirkan memberikan ASI pada sang bayi.

"KAU!!! LIEM!!! APA YG KAU LAKUKAN!!

"Tembak aku Sky, tembak aku jika kau ingin melihat nya mati kehausan, rasa cinta mu sangat menyakitkan sky, kau membuat mereka yg sangat mencintaimu pergi dengan cara keji mu."

Sebuah tatapan yg tdk pernah ia lupakan sampai saat ini, ketika dengan tegar nya Liem memberikan ASI pada Fair anak nya, di saat senjata menempel tepat di kening nya.

LIEM!!

LIEM!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Haiiii i'm back 😚
Cerita yg sangat panjang ❤️💚

Tengkyu yg sudah mampir dan baca cerita versi aku ❤️

Love u gaisss and see u next chapter ❤️💚😚

27/11
23:46

Earth For You | OhmNanon | FINALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang