Fair Rajendra Anderson Orland, sosok pria tampan dengan wajah penuh karismatik dan misterius di hadapankan dengan kehidupannya yg epik. Sejak dia dilahirkan yg dia tahu hanyalah sosok sang Ayah karena peran ibu tidak pernah dia dapatkan sejak percer...
Aku bersumpah, aku tdk akan pernah melupakan siapa namamu dan apa arti kehadiranmu dalam hidup ku. Seharusnya aku tetap pada pendirian ku, sejak awal aku hanya menerima tubuh mu bukan hati mu, tdk seharusnya aku mendalami rasa yg kau beri selama ini, Fair. •••
"Air, Air... Bertahanlah Air."
Isak tangis yg kudengar tak lain terlontar dari mulut Red, rintikan air hujan yg dengan deras nya menyakiti seluruh tubuh ku tak menghalangi keras nya teriakan Red saat ini.
Ku kira dengan sering nya aku meninggalkan mu tanpa jejak, kau akan menyadari satu hal, bahwa, kita pernah mengukir masa lalu bersama, tapi ternyata dugaan ku salah, kau benar-benar melupakan ku, bahkan melupakan sumpah mu padaku, Fair.
Samar-samar kurasakan tubuh ku terangkat dari aspal, sepertinya seseorang mengangkat tubuh ku, meneduhkan ku dari deras nya hujan malam ini, mataku masih terpejam ketika saat ini beberapa suntikan dan selang infus menembus kulit ku, kurasakan tubuh ku berlapiskan alat medis, mungkinkah aku sekarat saat ini? Apa yg terjadi pada tubuh ku?
Alasan terbesar ku larut dalam kisah ini tdk lain karena aku merindukan mu, ternyata kau tdk berubah Fair, cinta mu yg besar masih terasa menyakitkan untukku 💔 walaupun besar rasa cinta mu sama seperti dulu pertama kali kau menemukan ku.
"Bangsat lu Fair, berani lu datang ke sini heuh.!!" Teriak Red ketika dia menyadari Fair berlari menghampiri nya dan tubuh ku.
"Air..Air," Fair mencoba menyentuh tubuh ku ketika tangan nya ditepis dgn kasar nya oleh Red.
"Jangan coba lu sentuh dia Fair, gw kira selama ini lu benar-benar dibutakan rasa cinta lu yg besar buat dia, tapi bangsat!!! faktanya LU TETAPLAH LU, seorang Fair yg arogan, pergi lu dari hadapan gw, Fair." Ucap Red dengan emosi nya yg menggebu.
Siapa yg tdk emosi, ketika kita tahu jika selama ini dengan jelas nya Fair menunjukkan besar nya rasa cinta nya pada ku, bahkan dia rela melawan keras perintah Ayah nya hanya demi melindungi sosok pria yg dia cintai, tapi hanya karena sebuah video tak berarti yg belum jelas kebenarannya, dengan emosi nya dia hilang kendali dan dibutakan oleh rasa cemburu yg tak berdasar.
"Pergi lu ke sisi Jane, gw rasa dia pantas menjadi pendamping lu Fair." Sorot mata tajam menyudutkan posisi Fair saat ini.
"Red, gw ikut lu, kemana lu bawa dia Red, gw harus ikut." Pinta nya dengan wajah memelas.
"Selesaikan urusan lu dgn Jane, seharusnya lu bisa berfikir jernih Fair, siapa sosok dibelakang heboh nya video syur Air yg dia tunjukkan ke lu."
"Red, tunggu Red, lu ga bisa pergi gituh ajah Red, lu ga bisa biarin gw kek gini, lu ga bsa bawa Air tanpa gw."
"Lu bisa ninggalin Air saat dia sekarat beberapa detik lalu, kenapa sekarang gw ga bisa buat lu jauh dari Air, dengerin gw baik-baik, penyesalan lu kali ini ga akan berarti apa-apa buat gw dan Air, jgn pernah lagi lu cari Air jika kebenaran nya udah lu dapat, cukup lu sakitin Air sejauh ini."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah mobil ambulance berlalu dihadapan Fair yg masih setia berdiri di deras nya air hujan, sosok Paw yg saat ini dengan setia datang menghampiri nya dengan membawa dua buah payung berwarna hitam berukirkan sebuah lambang bumi dan bulan sabit.
"Paw, berita apa yg harus gw dengar heuh? Kenapa lu datang Paw? Kenapa lu datang setiap gw kehilangan dia Paw, kenapa Paw?"
Isak tangis tak terbendung keluar dari mata nya, dengan posisinya tertunduk lesu diatas aspal, di payungkan oleh Paw sang pengawal setia nya, dia menatap penuh memelas kearah ambulance berlalu, membawa pergi sosok yg dia cintai.
"Haruskah ku bereskan sosok dibelakang Jane untuk mu, Tuan muda?" Ucap Paw padanya.
