🌷 08. Penolakan?

286 89 42
                                    

🌷🌷🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷
🌷
🌷

~ ♡♡♡ ~

Sesampainya Rona dan Fara di toko bunga, mereka langsung mengeluarkan seluruh belanjaannya, tersenyum bahagia saat melihat persediaan di tokonya bisa ia lengkapi lagi. Mereka segera memeriksa belanjaan tersebut terlebih dahulu, memastikan semuanya sudah lengkap.

"Ra, kamu gapapa bantuin aku beresin ini semua? Memangnya kamu nggak ada jadwal ke kampus? Kalau kamu sibuk gapapa, kok. Aku sendiri saja yang merapikan semuanya, soalnya karyawanku juga lagi ambil cuti hari ini."

"Gapapa, Na. Aku free kok hari ini, santai aja. Lagian kalau kamu beresin semuanya sendirian kamu nggak akan mampu, toko kamu besar, loh. Apalagi kamu masih belum sepenuhnya sembuh, kan."

"Assalamu'alaikum," ucap seorang pria dari ambang pintu.

Mereka serempak mengalihkan atensinya ke arah pintu masuk. Rona terpaku beberapa saat setelah menatap Senja, lalu mengalihkan pandangannya kepada Fara. Rona mengerutkan keningnya bingung, ia merasa curiga dengan gerak gerik sahabatnya tersebut.

"Wa'alaikumussalam."

"Maaf, Kak. Hari ini Rona masih close order, soalnya masih ada renovasi toko. Tapi in syaa Allah besok kami akan buka kembali."

"Siapa juga yang mau pesan buket bunga, Na. Senja ke sini tuh mau bantuin kita, aku yang minta tolong ke Senja," sahut Fara dengan santainya.

Rona melirik ke arah gadis tersebut, bingung harus menyikapi sahabatnya seperti apa lagi.

"Kalau Kak Senja masih sibuk, nggak usah, Kak. Nanti biar aku sama Fara saja yang beresin semuanya, takutnya nanti malah mengganggu waktu, Kakak," ucap Rona seraya menghampiri Senja.

Fara berdecak pelan seraya menoleh ke arah Rona. "Udah, deh, Na. Nggak usah ditolak. Kita juga pasti butuh tenaga cowok."

"Iyaa, bener, tuh. Gapapa kok, Na. Santai saja, hari ini aku nggak sibuk, kok," sahut Senja membenarkan ucapan Fara.

Mereka pun langsung berjalan menuju tumpukan barang itu, lalu memulai pekerjaan tersebut dari yang paling ringan.

•••

Tiga jam berlalu, mereka pun menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing. Rona dan Senja merapikan bagian dalam toko, sementara Fara menyusun beberapa bunga dibagian luar.

Saat Rona akan menghampiri Fara yang berada di luar ruangan, Senja menghentikan langkahnya dengan memanggil gadis itu. Rona langsung membalikkan badannya menghadap Senja.

"Na, aku minta maaf ya karena sudah lancang waktu itu. Tapi aku nggak pernah bercanda dengan hal itu, Na. Kamu nggak harus jawab sekarang, kok, Na."

"Iya, Kak. Kak Senja nggak perlu minta maaf ke Rona. Tapi, apa Rona boleh jawab sekarang saja?" Rona menghela napas panjang setelah menanyakan hal tersebut kepada Senja.

Rona & Senja [END] / RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang