Bahumu begitu bidang sangat jelas dari belakang. Teruslah lihat ke depan jangan berani kau balikan badan, apalagi menatapku dengan tajam.
Tatapmu yang kemarin saja belum hilang dari ingatan, membuat aku salah paham. Sesaat memang, tapi harap yang terbentuk cukup besar, memanggil rasa yang lama hilang.
Mata itu memang tak biasa, bisa memulai asa baru dan cerita. atau bahkan hanya menjadi sajak dan kata yang kutulis saja.
Akankah kau diam saja? Haruskah ku menunggu? Berapa lama jika boleh kutahu?
-SillyWindi-

KAMU SEDANG MEMBACA
Diksi Bercerita
PoesíaSetiap diksi bercerita tentang siapa, mengapa, kenapa, dan bagaimana,,,, tentang hati yang bertanya, tentang diri yang mencari, tentang aku dan dunia yang ku tinggalin,