Satu

14 1 6
                                    

Aku mencaci dalam diam
Memaki dalam sunyi
Merindu dalam mimpi

Tuhan begitu adil katanya,
Lalu kenapa ia kirim kau dalam bentuk yang tak bisa aku peluk?
Tuhan maha baik katanya,
Lalu kenapa kau datang dengan siksa atas rasa yang kita punya bersama?

Dengan mudah kau lantunkan bisikan matra
Membangkitkan hati yang sempat mati
Ujarmu, kau punya rasa, mari tersesat bersama

Tak habisnya kata manismu berbulan-bulan
Menumbuhkan nyaman berkepanjangan
Kau begitu menggoda untuk sebuah dosa
Merayu manja masuk dalam nelangsa

Tuhan bukankah kau maha adil?
Bukankah kau maha baik?
Aku ingin satu sepertinya
Satu yang hanya untukku, dan untuknya hanya AKU

Diksi BerceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang