8.tuan Reza

5 1 0
                                    

Welcome
.
.
.
.
Enjoy

Bel pulang sekolah sudah berbunyi semua murid murid diperbolehkan pulang.

"Kira,mau ngak gue antarin lo pulang"tanya Dion.

"Jangan mau kir,dia orangnya nyebelin"sahut Rive.

"Ngapain lo yang nyahut ripe"ucap Dion.

"Nama gue itu Rive bukan ripe,mami gue susah susah nyari nama malah lo ubah nama gue"kesal Rive.

"Itu kan nama lo"

"Kir mau ngak gue antar lo pulang"tanya Dion sekali lagi.

"Maaf saya ada yang antar pulang"tolak kira.

"Dengar tu,kira aja ngak mau pulang sama lo"sahut Rive.

"Nyahut aja lo,ngak senang lo ya gue dekat kira"

"Apa lo...cemburu"goda Dion

"Amit amit cabang bayi gue cemburu sama lo yang ada gue benci sama lo"ogah Rive.

"Riv takutnya nanti benci jadi cinta riv"sahut temannya yang masih didalam kelas karna piket.

"Ini satu main nyahut aja,malah ngompor lagi"gerutu Rive.

"Hahaha"ketawa kira dan teman barunya itu.

"Malah ketawa lagi,habis ngeledek gue"ucap Rive.

Seketika mereka berhenti tertawa mendengar suara Rive.

"Ni satu ngapain juga lo masih disini,pergi ngak"usir Rive ke Dion.

"Sensi amat nek lampir"

"DION"

Dion pun terbirit birit lari menghindar dari Rive yang pasti akan mengejarnya dan dapat amukan dari Rive meskipun begitu Dion ngak pernah kapok.

"Rive jangan dikejar biarin aja!!"teriak kira tapi dihiraukan saja oleh Rive yang masih mengejar Dion.

"Biarin aja kir,emang begitu mereka berdua"sahut temannya yang piket tadi.

"Iya,kalo gitu aku susul Rive dulu"pamit kira.

"Ya"

"Assalamualaikum"

"Shaloom"

"Eh maaf,saya ngak tau"

"Ya"

Kira pun pergi dari sana menyusul Rive yang ngak tau kemana dia mengejar Dion.

"Aku susul Rive atau tunggu kak Reza didepan mobilnya"gumamnya.

"Aku cari Rive aja,siapa tau dia emosi sampai bunuh Dion ihh ngeri"sambungnya,pikiran yang terlalu jauh.

"Kira!!"teriak seseorang.

"Kak Reza"

"Kemana"

pertemuan cewe desa dan cowo kotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang