7

407 48 15
                                    

Hyunjin telah berhasil ditemukan namun dalam kondisi yang memprihatinkan. Sekarang Seungmin sedang berlari menuju ruang operasi sekuat tenaga setelah mendengar kabar bahwa Hyunjin dilarikan ke rumah sakit.

"Kau tidak boleh masuk!"

"Aku guide-nya! Setidaknya biarkan aku memberi guiding!"

"Maaf tapi ruang operasi bukan tempat yang bisa dimasuki sembarang orang."

"Tunggu! Aku ingin melihat Hyunjin sebentar saja!"

Pintu pun tertutup rapat dan lampu merah di atas sana menyala. Seungmin yang terengah-engah langsung bersimpuh di lantai dan menangis. Saat itu seorang esper bernama Heeseung mendekat dan memeluk Seungmin.

"Tenanglah kak, kak Hyunjin pasti baik-baik saja."

Seungmin menggeleng dan menangis sejadi-jadinya. "Bagaimana aku bisa tenang?? Kenapa aku tidak diijinkan masuk disaat aku bisa membantu memulihkannya..."

Heeseung tidak mengatakan apapun dan hanya menepuk-nepuk punggung Seungmin. Heeseung tau Seungmin sangat ketakutan sekarang. Tapi jika dia terus menangis dengan napas begitu bisa-bisa Seungmin kekurangan oksigen.

"Kak Hyunjin itu esper yang kuat. Dia pasti akan bertahan untukmu."



_____




Operasi berjalan lancar dan Hyunjin kini sedang berbaring di kamar rawat inap. Dia ditemani Seungmin yang sejak tadi terus menggenggam tangannya dan memberikan guiding. Meski dokter bilang dia akan segera sadar, tetap saja Seungmin tidak ingin melepas pandangan dari Hyunjin.

"Kak pulanglah, biar aku yang berjaga di sini."

"Tidak Heeseung, aku akan memastikan dia membuka mata dan melihatku disini."

"Tapi kau terlihat lelah. Kau juga banyak menangis daritadi."

"Aku tidak apa-apa," ucap Seungmin kemudian memaksakan seulas senyum.

"Haah... Yasudah kalau begitu aku pergi dulu ke departemen untuk membuat laporan. Mungkin nanti akan ada esper lain yang datang."

"Iya, terima kasih Heeseung."

Seungmin kembali fokus pada Hyunjin. Iya perhatikan wajah tampan itu dengan seksama. Rasanya masih seperti mimpi bisa melihat Hyunjin lagi setelah keberadaan esper itu tidak diketahui. Entah sudah berapa banyak tenaga dan darah yang Hyunjin korbankan untuk membunuh satu monster. Ia bahkan sampai terluka banyak terutama di bagian dada.

"Cepatlah sadar Hyunjin. Aku sangat merindukanmu."

Langit sudah gelap dan Seungmin tertidur sambil menggenggam tangan Hyunjin. Samar-samar ia mendengar suara Hyunjin yang membisikkan namanya. Spontan Seungmin bangun lalu dilihatnya Hyunjin sedang tersenyum. Esper itu akhirnya siuman.

"Hyunjin!" teriak Seungmin yang langsung berdiri saking tidak percaya.

"Tidurmu lelap sekali."

"Hiks..."

"Kenapa menangis?"

Seungmin menggeleng sambil mengusap air matanya. Meski berusaha menahan diri, entah kenapa air mata itu terus mengalir membuat Seungmin kewalahan.

"Kupikir aku akan kehilanganmu...hiks...aku senang akhirnya kau sadar setelah melalui proses operasi yang panjang..."

"Hmm... Rasanya sekujur tubuhku remuk. Tapi tidak apa-apa selama aku berhasil menyelesaikan misi."

"Jadi yang kau pikirkan hanya misi dan keselamatanmu tidak penting??"

"Penting juga, setidaknya aku masih diberi kesempatan hidup."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bandaids || SeungJinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang